Eps.16

24 4 0
                                    

Citra,Citra dan Citra. Ia merupakan kakak kelas Kevin dan Aca,cantik sih tapi ya gitu lah. Kabar-kabarnya Citra suka sama Kevin karena waktu itu Kevin pernah bantuin Citra angkat buku dari perpustakaan ke kelasnya. Dan benar saja,si "kakak hits" ini mengaku-ngaku bahwa ia adalah gebetannya Kevin. Kevin tau tapi ia tidak mau menanggapinya.

Setelah sampai di parkiran,Citra langsung mendatangai Kevin dan Aca,

"Kevinnn,kok kamu gitu sih sama aku?" kata Citra dengan memasang muka sok imut

"Gitu gimana kak?"

"Tu... kamu berangkat sama cewek sok ramah"

"Lah seterah gua mau berangkat sama siapa"

"Tapi kan aku gebetan kamu,masa gitu sihh"

"Gebetan? Sorry ya kak,gua bukan gebetan lu. Jadi gak usah sok-sok jadi gebetan gua lah"

"Tapi..."

"Udah lah. Ca ayok ke kelas" ujar Kevin sambil menarik tangan Aca

"Terus Kak Citra gimana vin?" kata Aca

"Biarin aja"

Sejak itu,Citra kesal dengan Aca dan ia akan memberi pelajaran ke Aca.

-skip pulang sekolah-

Pulang sekolah adalah waktu yang tepat untuk memberi pelajaran kepada Aca. Karena hari ini Aca ada piket pulang sekolah,jadi Citra lebih leluasa untuk mencacimakinya. Citra pun langsung bergegas ke kelas Aca dan benar saja,ada Aca dan Anisa yang sedang membersihkan kelas,

"Woy cewek kegatelan!!" kata Citra

"Kak Citra? Ngapain disini?"

"Halah banyak alesan lu. Ya gue mau ngasih lu pelajaran lah. Sok ramah, ngambil gebetan gua,mau lu apa?!" ujar Citra sambil mendorong pundak Aca

"Maksud kakak apa sih? Aku gak ngerti" kata Aca

"Gausah sok bego deh lu! Kalo udah pelakor ya pelakor,gak bakalan berubah!"

"Tapi kak..."

"Udah jangan banyak bacot! Sini ikut gue!" kata Citra sambil menarik rambut Aca

Citra membawa Aca ke dekat tempat pembuangan sampah di dalam sekolahnya. Citra langsung mencacimaki Aca dan tiba-tiba Citra menuangkan sampah ke Aca,

"Kakkkk jangann" ujar Aca

"Hahaha rasain lu. Makannya gausah kegatelan jadi cewek!"

"Kasiannn..." kata salah satu teman Citra

Setelah menungkan sampah ke Aca,rombongan Citra pun langsung pergi. Untung saja masih ada Anisa yang dapat membantu Aca,

"Aduhhh Aca... Maaf ya gue gak bantuin lu. Gue takut soalnya" kata Anisa sambil membersihkan badan Aca dari sampah

"Iya gapapa sa" jawab Aca

Anisa langsung mengantar Aca pulang. Sesampainya dirumah,Aca langsung masuk kedalam kamar dan mandi. Kak Aldi bertanya kepada Anisa apa yang telah terjadi,

"Nisa,Aca kenapa?"

" Hm...tadi di sekolah Aca...."

"Aca kenapa sa? Bilang aja"

"J-jadi gini,tadi waktu lagi piket pulang sekolah ada kakak kelas yang kekelas kita...*bla bla bla*..."

"Astagaaa. Emangnya Aca buat kesalahan apa sih sampe ngelibatin kakak kelas?"

"Aku juga gak tau kak,soalnya Aca gak cerita apa-apa ke aku atau temen-temen"

"Ooo gitu,yaudah makasih ya sa udah mau anterin Aca pulang"

"Iya kak sama-sama. Kalo gitu aku pulang dulu ya kak"

"Iya,hati-hati sa"

"Oke kak"

-pas setelah magrib-

Kak Aldi penasaran apa yang sedang menimpa Aca,dan ia mencoba untuk mengetuk kamar Aca

"Dek,kakak boleh masuk?"

"..."

Tetapi tidak ada jawaban dari Aca,

"Kalo ada apa-apa cerita aja sama kakak. Kakak bakalan dengerin kok"

Setelah Kak Aldi bilang begitu,pintu kamar Aca terbuka,

"Beneran kakak mau dengerin cerita adek?" kata Aca

"Iyaaa adekk"

"Yaudah,sini masuk"

Tanpa basa-basi Aca pun langsung meluapkan semua isi hatinya,mulai dari ia dibentak oleh kakak kelas,di cacimaki kakak kelas dan diguyur sampah oleh kakak kelas. Tetapi Aca belum cerita apa motif dari semua ini,dan Kak Aldi bertanya ke Aca,

"Motifnya gara-gara apa sih dek? Terus kakak kelasnya tu siapa?"

Aca tidak mau menjawab pertanyaan Kak Aldi karena ia takut kalau sampai keluarganya tau tentang ini. Karena geram akhirnya Kak Aldi...

"Kalo kamu gak mau ngomong,besok kakak ke sekolah kamu. Biar kakak tau,motif dan siapa pelakunya" ujar Kak Aldi sambil keluar kamar Aca

-Coming Soon-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terima kasih,DevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang