---
Tidak ada hal yang lebih normal untuk Yura lakukan selain menyibukkan dirinya dengan berbagai aktifitasnya, pekerjaan dengan jam kerja tak terbatas seperti itu justru menyenangkan untuknya. Semua orang tahu bahwa dunia entertainment memiliki sisi gelap yang tak terelakkan, namun mereka tidak mengalaminya langsung. Kebanyakan dari mereka bahkan menelan mentah-mentah apa yang diberitakan oleh media, entah itu sebuah fakta atau hanya isu belaka.
Dan Yura tidak ingin hal seperti itu terjadi padanya. Ia selalu berhati-hati dalam semua hal yang di lakukannya. Namun semua itu hanyalah rencana, nyatanya semua hancur hanya karena satu orang yang pernah begitu ia cintai. Seseorang yang justru menjadi kunci untuk kehancuran Yura di masa depan.
---
Yura baru tiba di lokasi syutingnya. Ia datang terlalu awal hari ini, proses syuting belum di mulai jadi dia masih memiliki waktu untuk istirahat karena semalam ia hanya tidur selama 3 jam.
Baru akan melangkahkan kakinya Yura menemukan seorang lelaki berdiri bersandar pada mobil mahalnya. Lelaki itu terlihat sibuk dengan ponselnya, bahkan ia tak menyadari Yura yang sudah berdiri di hadapnnya. Dengan tatapan jenuh Yura bersedekap dada dan berdeham agar lelaki itu menoleh padanya.
"Apa yang kamu lakukakan disini?" Yura bertanya tanpa mengubah posisi tubuhnya, yang ditanya hanya diam menatapnya. Seperti terpana, tapi entah untuk apa.
"Kim Taehyung-ssi, are you okay?" tanya Yura yang melihat Taehyung sedikit aneh hari ini. Taehyung memalingkan wajah dan menghela napas. Tanpa menjawab ia membuka pintu mobil.
"Masuklah." Perintahnya
"Tiba-tiba? Kamu tidak melihat aku sedang bekerja, kenapa kamu terlihat aneh hari ini?"
"Sebentar saja. Aku janji ini tidak akan memakan waktu lama."
"Harus sekarang? Memangnya kita akan kemana?"
"Nanti kamu juga akan tahu. Sekarang masuklah."
"Kamu terlihat aneh hari ini. Apa ada masalah?"
Yura bertanya untuk kesekian kalinya, namun Taehyung justru tersenyum tipis. Ini seperti bukan dirinya. Ya, meskipun Yura baru mengenal lelaki itu tapi ia tahu bahwa orang yang kini di hadapannya terlihat berbeda. Setidaknya Kim Taehyung tidak akan setenang ini.
"Nanti akan kuceritakan."
Terjadi sedikit perdebatan hingga akhirnya Yura mengalah dan mengikuti lelaki itu. Percuma ia berdebat dengan Taehyung
---
Yura baru saja menelpon Eunseo untuk berpamitan, dan tentu saja wanita itu mengomel dengan beberapa kata umpatan andalannya. Yura yang sudah terbiasa hanya menjauhkan ponsel dari telinganya lalu mematikan sambungan.
Dan sekarang Yura merasa sangat lelah, ia butuh tidur. Padahal seingatnya ia tidak minum obat tidur hari ini, tetapi matanya seakan di beri perekat, rasa kantuknya sungguh tidak tertahan.
"Tidurlah. Akan kubangunkan jika kita sudah sampai." Taehyung yang melihat Yura berusaha menahan kantuk sejak tadi akhirnya berbicara. Tanpa menjawab Yura langsung mencari posisi nyaman dan memejamkan mata. Taehyung melirik sekilas pada minuman yang tadi di berikannya pada Yura, ia tersenyum tipis saat melihat minuman di botol itu tinggal setengah.
---
Taehyung menatap ponselnya yang sejak tadi berdering, nomor tidak dikenal tertera di layarnya. Dengan santai ia menempelkan ponsel itu pada telinganya setelah menekan tombol berwarna hijau. Dan seketika ia menjauhkan ponselnya kala mendengar seseorang di seberang berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL FROM HELL [KTH]
Fanfic"Dasar gila. Aku tahu kamu pasti mengambil gambar tubuhku semalam, atau bahkan kamu merekamya?" "Sepertinya kamu belum sadar dari mabukmu nona. Apa aku terlihat segila itu sampai harus merekam seorang wanita mabuk sepertimu." "Sekarang pergilah dari...