Chapter 12

1.2K 121 34
                                    

"Ada kalanya orang yang selalu memberi perhatian akan berubah menjadi seorang yang pendiam"

~StoryOdan

***

Hubungan Satria dengan Alena semakin hari semakin dingin, seperti hembusan angin di malam ini.

Rutinitas malam minggu anak dolphin adalah nongkrong bareng.

Kesempatan ini dibuat untuk saling menjaga silaturahmi. Semua orang nampak bahagia,bercanda dan tertawa puas.

Tapi Satria?

Mana Satria yang gobl*k?

Dia ada di pojokan sedang menghisap puntung rokok nya, sambil menatap langit yang dihiasi oleh bintang-bintang.

"Sat? Lo ngerokok lagi?" tanya Asep heran,karena sahabatnya ini dulu pernah berhenti merokok selama setengah tahun.

Satria hanya bergumam. Ia malas untuk berbicara,pikirannya sedang kacau dan mood nya sedang tidak baik.

"Kalau ada apa-apa cerita sama gue!"

"Hmmm."

Asep paham jika Satria sudah bersikap seperti itu pasti dia memiliki masalah. Tak ingin memaksa untuk meminta penjelasan, Asep pun memilih untuk bergabung di depan bareng teman-temannya lagi.

"Itu si Satria kenapa?" tanya Zaki pada Asep.

"Gak tahu."

"Biasanya kalau cowok kayak gitu gara-gara cinta."

"Aldi mana bro?" tanya Denis,anggota dolphin.

"Gak tahu juga tuh,mungkin lagi ngapelin anak orang." Semua orang pun tertawa.
Hal yang tidak mungkin Aldi lakukan. Karena ketemuan sama cewek saja jarang,apa lagi ngapelin anak orang.

"Bro gue pulang duluan ya," pamit Satria membuat semua anak dolphin memandangnya aneh.

"Masih sore ini Sat,"

"Iya nih,biasanya juga pulang malam."

"Ah gak seru lo."

"Gak asikkk."

Itu lah yang di ucapkan teman-temannya.

"Sorry bro. Anak mamih mau molor," ujar Satria sambil terkekeh.

"BODO AMAT."

"Yaudah bro duluan ya."

"Yaudah hati-hati bro."

"Ok, thanks."

Satria pun pulang dengan menaiki motornya. Angin malam saat ini benar-benar sangat dingin membuat tubuh Satria agak menggigil. Di tengah perjalanan motornya berhenti secara tiba-tiba.

"Anjengg kenapa lo gobl*k banget sih Sat," umpatnya ketika menyadari bahan bakar nya habis. Terpaksa Satria harus mendorong motornya menuju rumah. Untung saja jarak yang ditempuh menuju rumahnya tak terlalu jauh dibandingkan harus mendorong ke pom mini.

Tapi di tengah perjalanan,ia terhenti oleh segerombolan anak motor yang menghadangnya.
Salah satu dari mereka membuka helm nya.

"Satria Anggara---anak geng lumba-lumba culun," ujarnya.

"Ngapain lo?" tanya Satria dingin.

Satria Anggara: NIKAH MUDA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang