05; Feels Something Wrong?

315 56 13
                                        

Ochi menatap kosong Fabio yang tengah asik bercerita. Dari awal gadis itu makan pempek sampai makanan khas Palembang itu habis, Ochi 'terlihat' serius mendengar curhatan hati sahabat lelakinya. Sampai akhirnya Ochi paham lalu mengambil kesimpulan, kalau sahabatnya itu── Fabio benar-benar serius ingin mencalonkan diri sebagai Ketua OSIS periode selanjutnya.

Karena dulu Ochi menganggap perkataan Fabio waktu kelas 10 itu hanya sebagai lelucon belaka.









"Chii── lo dengerin gue nggak sih??" tanya Fabio memegang kedua pipi Ochi hingga mata keduanya bertemu pandang.

Ochi yang kaget karena tangan Fabio yang berada di pipinya pun langsung menepis tangan sahabatnya, "Dengerlah, njirr." Setelahnya, Fabio lansung menjauhkan tangan ya dari wajah sahabat perempuan nya.

"Tapi lo serius?" tanya Ocheea memastikan. Kini raut wajahnya benar-benar menunjukkan keseriusan, nggak ada lagi raut jenaka. Fabio mengangguk mantap. "Gue udah ngajak Mikko buat jadi pasangan gue di pencalonan OS──"

"ANJAYY!! MIKO WALANDAOU MAKSUD LU?? YANG ANAK OLIM FISIKA GANTENG ITU?!?!" Ochi memotong omongan Fabio dengan memekik heboh membuat pemuda tinggi itu menoyornya pelan, tapi karena pada dasarnya Ochi itu masuk ke dalam kategori drama queen di kelas, tubuhnya langsung jatuh ke lapangan.

"Bacoot banget heran." sungut Fabio.

"Tapi── ini serius. Lo udah tau lawan lo siapa?"

Fabio kembali menganggukkan kepalanya, "si Xino sama Endery dari IPA."

"Wah gila! Ini bakalan jadi ajang persaingan IPA lawan IPS deh kayaknya wkwkwk── eh nggak juga deng, kan pasangan lo dari IPA juga yee wkwkwkwk."

"WEIIII OCHIII AYOO BURUAAN!"

Teriakan Jefanya yang nyaring dari lantai 3 membuat sepasang sahabat itu menghentikan pembicaraannya lalu mendongak ke atas dengan kompak.

"LAMA BENERR,,, LAGI NGOCOK ARISAN YA LUUU."

"DIIHH BACOOT BENERR???" Seru Ochi mendumel dari bawah.

"Yodah semangat, Iyoo, anak kelas bakalan jadi tim sukses! Tenang aajaa." ujar Ocheea sambil menepuk-nepuk pundak sahabatnya dengan senyuman lebar membuat Fabio mau nggak mau ikutan tersenyum.

"Gue ekskul dulu, Yoo. Byeeeee!"

Ochi segera berlari menaiki tangga menuju ruang tari yang berada di lantai 3, tempat yang biasa dipakai latihan ekskul oleh anak dance.

"GUE TUNGGU DI TEMPAT BIASAAA." Teriak Fabio membuat langkah kaki Ochi terhenti, tubuhnya berbalik menghadap ke arah Fabio yang sudah jauh darinya lalu menunjukkan jari jempolnya.

"Lama bangeet lauu!" oceh Gianna yang sedang memainkan Handphone. Ochi melengos pelan memalingkan wajah yang semula menghadap Gianna menjadi ke arah Jefanya. Mentang-mentang punya pacar, pacaran terooos (ー''ー)

Oh iya! Ochi, Jefanya sama Gianna memang berada di ekstrakurikuler yang sama yaitu Dance.

"Sorry, si Iyoo abis curhat kalo dia mau nyalonin── eh! Bukan mau sih, tapi udah nyalonin diri jadi Ketua OSIS bareng si Mikko."

Gianna langsung memalingkan wajahnya dari layar Handphone, ala-ala slow motion dan terkesan agak dramatis ekspresi wajah yang di tunjukkan.

Sementara Jefanya yang lagi makan batagor sampai tersedak hingga batuk-batuk.

"Lo pada kaget ampe segitunya amatt?"

TRAUMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang