Hari ini Happy Cafe tutup lebih awal dari jam tutup biasanya.
Mendengar kabar dari sang adik kalau hari ini adalah pengumuman dan pelantikan ketua OSIS, Alvaro dengan sukarela mau mengadakan perayaan kecil-kecilan apabila Fabio terpilih menjadi ketua OSIS periode selanjutnya.
Tapi meskipun nggak terpilih menjadi ketua OSIS dan menjadi ketua MPK pun Alvaro tetap akan mengadakan perayaan, karena menurutnya itu merupakan suatu pencapaian yang penting di dalam hidup Fabio, sosok laki-laki yang menjadi sahabat dan mau menemani adiknya selama bertahun-tahun.
Alvaro sangat bersyukur, karena dengan adanya Fabio, seenggaknya Ochi bisa kembali ceria seperti dulu. Meskipun beberapa bulan yang lalu adiknya kembali diterpa kesedihan, tapi nggak papa, sekarang adiknya sudah kembali ceria lagi seperti awal.
Setelah pelantikan sementara selesai dilaksanakan, Ochi langsung mengirim pesan WhatsApp ke grup yang isinya para kakak kelas tampan yang menamai dirinya GGS band.
Tentu aja mereka semua merespon dengan positif kabar tersebut, apalagi ada Wonje dan Sahat yang sangat heboh di dalam grup tersebut dan mereka berempat janji akan datang ke perayaan kecil-kecilan yang di adakan di Happy Cafe.
🌙
"HALOO KAKAK GANTEENGGG," Seru Jefanya heboh begitu masuk ke dalam Happy Cafe yang bertepatan dengan Alvaro yang lagi menata makanan ringan serta minuman di atas meja (dibantu oleh Yuli & Xema, tentunya).
"Berisik, sumpah," umpat Bintang yang langsung membekap mulut Jefanya, membuat gadis dengan model rambut ponytail itu berontak dengan tangan yang memukul ke sembarang arah.
Rombongan murid-murid SMA Bima Akasia, tepatnya tim sukses pencalonan OSIS kandidat nomor 2 (kelas 11 IPA 2 & 11 IPS 3) datang secara beruntun tanpa henti, sempat membuat pemilik cafe itu kebingungan sesaat, tapi Alvaro kembali teringat kalau yang datang ke sini bukan hanya teman sekelas adiknya aja, tapi ada juga anak kelas dari wakil OSIS nya Fabio.Alvaro sendiri sudah nggak asing sama wajah-wajah anak kelas 11 IPS 3, karena dia sudah sering melihat mereka main kerumahnya (main sama Ochi). Lagipula dibandingkan dengan rombongan IPA 2 yang terlihat rapih seragamnya, teman-teman adiknya lebih beragam lagi mode seragamnya (udah nggak lengkap dan rapih lagi).
Ada yang almamater nya di ikat di pinggang, menyisakan seragam putih dengan garis hitam khas di ujung lengan. Entahlah dikemanakan rompinya (mungkin dimasukkan ke dalam tas) seperti; Ochi, Panji, Jovial dan Gianna.
Ada yang mengenakan seragam lengkap seperti Fabio (mungkin dia lagi lupa kalau dirinya nggak pernah suka pakai almamater) dan anak-anak dari kelas 11 IPA 2.
Juga ada yang hanya mengenakam seragam putih yang dibalut dengan rompi aja seperti; Darren, Fattaya, Bintang, Liam dan Desty.
Ada juga yang mengenakan seragam putih yang kemudian dilapisi oleh almamater tanpa rompi (seragamnya masih rapih masuk ke dalam celana) seperti: Agit, Adnan dan Jericho.
Dan sisanya hanya dengan balutan seragam putih yang sudah keluar dari celana ataupun rok seperti; Jefanya, Jaiden, Edgar, Revan dan Keizia (tambahan untuk Keizia yang mengenakan headphone di lehernya).
Ochi melenggang masuk ke dalam cafe mendahului yang lainnya, matanya langsung berbinar saat melihat sosok Sahat dan Wonje yang sudah duduk di meja yang biasa mereka tempati (dekat panggung). Tanpa banyak bicara, Ochi langsung lari menghampiri dua kakak kelasnya yang sudah lulus itu lalu memeluknya secara bersamaan (pelukan bertiga), yang tentunya mereka bertiga langsung menjadi pusat perhatian karena ketiganya tengah berpelukan heboh sambil loncat-loncat dan berputar-putar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA
FanfictionI'm in trauma it's got me sick. Choi Yena adalah ikon periangnya di IPS 3. Anaknya selalu heboh, berisik dan bisa jadi galak kalo menyangkut uang kas. Kim Jungwoo, si anak baru yang mukanya kalem tetapi diam-diam punya jiwa receh. Kim Donghan, sah...