Tenang, jangan takut. Tuhan tak pernah tidur:)
.
.HAPPY READING
SYAILA STORY’
Sesampai nya di rumah, seluruh pelayat sudah pulang. Hanya menyisakan keluarga inti disini. Mereka sibuk membereskan barang-barang nenek yang akan disimpan di gudang. Aku tak ambil pusing, aku langsung menuju ke dapur untuk mengambil makanan.“HAH? MASA CUMA ADA SEREAL DOANG?” Ucap ku ketika melihat isi kulkas.
Bi Ayak langsung berlari dan menemui ku, lalu beliau berkata, “Maaf non, bibi ga sempat masak, bibi bikini spaghetti ya?”
Aku mengeluh, “Harusnya bibi masak dong, dah la dedek makan sereal aja!”
Aku mengambil botol susu dan memasukkan nya ke dalam mangkok berisi sereal coklat itu, juga air putih yang menjadi minuman yang wajib ada di meja makan. Tanpa pikir panjang, aku langsung memakan makanan itu.
“Apa? Joni hey jangan bercanda!. Mana mungkin dana sebesar itu bisa raib?!” terdengar suara Joy di seberang sana, tampak nya ada masalah baru lagi.
“Saya tidak tau pak, saya mendapat kabar itu dari investor kita, mereka menagih janji kita” jelas pegawai Joy yang bernama Joni itu.
“KAMU JANGAN MAIN-MAIN, SAYA BISA-BISA BANGKRUT!,”
Aku yang mendengar kata bangkrut langsung menoleh ke sumber suara. Bangkrut? Ga mungkin ayah bangkrut!.
“86% UANG ITU TERMASUK DENGAN RUMAH INI, MOBIL, PERHIASAN, JUGA PROPERTI SAYA!, KAMU TELFON POLISI SEKARANG!” perintah Joy marah.
Aku terdiam, 86% uang ayah termasuk rumah ini? Kalau ayah bangkrut, kami jatuh miskin dong?. Aku memutuskan untuk pergi menemui ayah saat itu juga. Disana aku melihat Riana juga menangis melihat kondisi Joy yang terpukul. Aku mendekat kearah mereka berdua.
“Bundah, ayah kenapa?” tanya ku pelan.
“Ayah ditipu sayang,” jawab Riana lirih
“Lah, kok bisa?” ucap ku kaget.
“Jangan bahas ini dulu sayang, ayah mu butuh istirahat.” Ucap Riana lalu
meninggalkan ku.“Ayah bangkrut? Lalu siapa yang akan membayar sepatu itu?” batin ku.
Aku memandang sekeliling, ornament indah ini, lemari kaca yang berisi piala dan penghargaan ku, kolam renang yang luas, Gucci emas kesayangan Riana. Apakah semua ini akan tetap ada disini? Aku sangatlah takut jika harus pergi dari sini. Ini adalah hidup ku, hidup dengan kemewahan yang tiada habis nya.
Aku berjalan menuju kolam renang dan mengingat kejadian ketika aku diajari Joy berenang disini untuk pertama kali nya. Syaila kecil berenang mengunakan pelampung oranye, juga Riana, yang sama sekali takut berenang kami ceburkan bersama. Sungguh kenangan itu masih membekas di ingatan ku.
Di samping kolam renang, dibuat oleh ayah taman bermain kecil, khusus untuk ku. Disana ada ayunan, perosotan kecil, juga tempat intuk bermain pasir kesukaan ku. Masa kecil ku dihabiskan di rumah ini. Aku tak akan sanggup jika harus meninggalkan mereka suatu saat nanti.
Saat aku sedang bernostalgia, tiba-tiba IPhone ku bergetar. Aku langsung membuka roomchat WhatsApp. Ada satu nama tertera disana. Putri.
SOK CANS LU
SOK CANS LU : Heh, lo udah liat kan live WG Entertaimet?”
SOK CANS LU : FIX YA GUE YANG MENANG!, LO HARUS JADI DAYANG-DAYANG GUE OKAY?”SOK CANS LU : OH IYA, SELAMAT YA ATAS BANGKRUT NYA BOKAP LO, GUE YAKIN LO BAKALAN ENYAH DARI SEKOLAH INI DAAN
SOK CANS LU : GUE AKAN JADI ORANG PALING TENAR DI SEKOLAH YEY, SALAM BUAT BOKAP LO YA!!APA?!, Aku langsung membuka aplikasi Instagram dan melihat postingan terbaru nya, bahwa lelang sepatu itu di menangkan oleh Putri. Karna dia sudah lebih dahulu melakukan transaksi. Aku ga sudi jadi dayang-dayang Putri sampe lulus, ga bakalan pernah terjadi!.
Berbunyi pesan notifikasi WhatsApp ku, satu sekolah tau bahwa aku kalah pada taruhan kali ini, mereka merepost postingan WG Entertaiment dan membagikan ny ke grub angkatan.
Sialan! Satu sekolah membully ku, mereka menertawakan aku yang kalah taruhan dengan Putri. Mereka mengatakan aku payah, juga sok kaya. Putri udah keterlaluan!.
Satu notifikasi berbunyi, namun itu dari nomor yang tidak dikenal. Aku membuka chat itu karna aku merasa mengenali foto profil nomor ini.
“ Ini nomor Feli,darimana dia dapat nomor gue? Ah sudah lah, ga penting” batin ku dan langsung ngesave nomor nya.
Fellysia Georga
Fellysia Georga : Kak ini Feli.
Fellysia Georga : Kakak sibuk ga? Kita
makan yuk, aku mau
ngomong sama kakak.
Fellysia Georga : Turut berduka cita kak,
maaf Feli gabisa hadir:(
Fellysia Georga : Kalo kakak sibuk gapapa,
next time aja:))Gue bisa, lo dimana? : Syaila Diandra
Fellysia Georga : Di Orange Café kak, meja
nya udah aku booking,
kakak langsung kesana ajaOke, gue otw : Syaila Diandra
Aku terheran melihat sikap Feli yang benar-benar menganggap ku sahabat nya sekarang, aku memang ingin sekali memiliki teman. Namun Feli bukan lah type yang aku suka, dia tidak mungkin ingin tenar seperti yang aku lakukan.Aku memakai dress selutut bewarna toska, tas kecil sebagai pemanis, dan sneakers putih kesukaan ku. Aku berjalan dan pergi meminta izin ke Riana.
Namun saat aku melihat Riana tertidur pulas disamping Joy, hati ku merasa iba melihat keadaan kedua orang tua ku saat ini, tapi aku tidak suka mengingkari janji. Sekecil apapun perjanjian nya aku tidak akan pernah mengingkari nya.
“Bi, dedek mau ketemu temen sebentar, 2 jam lagi balik kok”
“Jangan lama-lama non” pesan Bi Ayak kepada ku.
Aku naik taksi hari ini, karna seluruh pegawai sedang bekerja dan mobil sedang di service. Mau tak mau aku harus naik taksi hari ini.
Pikiran ku masih tentang usaha ayah yang bangkrut, aku takut suatu saat itu akan terjadi. Dan untung saja, lamunan ku dibuyarkan karna aku sudah sampai di Orange Café, aku membayar taksi itu dan langsung mencari dimana Feli berada.
Nampak seorang gadis cantik melambaikan tangan kearah ku. Itu pasti Feli!, namun penampilan nya sangat lah berbeda, dia tampil modis hari ini.
“Apa yang lo mau omongin ke gue?”
*****
~To be continued
Kira-kira apa yaa? Yang Feli ingin katakan ke Syaila?
Ga sabar? Wkwk aku suka semangat kalian
Makasih udah slalu baca cerita aku yaa
Sampai jumpa esok!:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaila [Completed]
Подростковая литература(Follow dulu sebelum membaca) Ini hanya cerita seorang gadis yang hidup dalam kemewahan sampai semuanya hilang dalam sekejap. Cerita perjuangan seorang gadis dalam menjalin hidup nya. Cerita yg mengajarkan kita supaya lebih menghargai hidup. Selamat...