𝘎𝘳𝘰𝘤𝘦𝘳𝘺 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘦

527 58 18
                                    

Sekarang hari Minggu, dan matahari sudah berada tepat di atas langit, menandakan bahwa hari sudah siang. Perut Jeongyeon terasa lapar, jadi ia bangun dari duduknya dan mencari bahan makanan untuk dimasak.

"Sedang apa?" Suara pacarnya bertanya dari arah ruang tengah, rebahan di atas sofa dengan kepala menyembul menatap Jeongyeon dengan tatapan bertanya-tanya.

Jeongyeon tetap mencari bahan makanan, ia kemudian menengok sebentar. "Mencari bahan makanan, memangnya kamu tidak mau makan siang?" tanya Jeongyeon lalu meninggalkan dapur.

Perempuan itu akhir menyerah dengan kegiatan sebelumnya karena ia tidak menemukan apapun. Lalu berjalan menuju ruang tengah.

Ia menghela nafas ketika menemukan Hyungwon rebahan di atas sofa sambil menutup matanya. "Hyungwon."

"Hyungwoooon!" Jeongyeon memanggil Hyungwon dengan suara yang lebih keras.

"Sayang--"

"Hm?" Hyungwon memotong, menyahuti panggilan kali ketiga kekasihnya. Jeongyeon memutar bola matanya malas.

"Ini sudah waktunya belanja bulanan," seru Jeongyeon mengingatkan, yang tidak diberi respon. "Ayo kita belanja. Atau tidak ada makan siang untuk hari ini."

Hyungwon kemudian bangkit dan duduk, kemudian menatap layar televisi yang tidak dinyalakan dengan mata setengah tertutup.

"Hmmm ... harus hari ini?" tanyanya malas.

Mata Hyungwon kemudian mengerjap, mengambil alih kesadarannya yang bisa saja menghilang tiba-tiba. "Harus hari ini!" Perempuan menyahuti dengan suara agak kencang dari arah kamar.

Lelaki itu mendesah pelan.

Kenapa sih mereka selalu berbelanja bulanan pada hari Minggu? Hyungwon kan rindu rebahan. Maksudnya itu memang kegiatan yang ia lakukan setiap minggu, tapi harus digagalkan barang sekali setiap bulannya.

"Sayanggg, ayo!"

Hyungwon mengerjap lagi, netranya kemudian bertemu dengan visual cantik kekasihnya yang sudah siap dengan make up minimalisnya dan baju kasualnya. Yah, pacarnya ini memang selalu cantik bahkan ketika tidak memakai apapun di tubuhnya.

Bibir tebal Hyungwon mengerucut. "Cium dulu," katanya manja membuat Jeongyeon mendesah malas.

"Aku pergi sendiri saja kalau begitu," ujar Jeongyeon membuat kedua alis milik Hyungwon menyatu. "Hmmm Changkyun sibuk ga ya, hari ini?" gumam Jeongyeon agak keras sambil dengan sengaja me-mention nama mantan terindahnya.

"Hal--" Belum sempat Jeongyeon mengucapkan salam telepon genggam miliknya telah diambil alih oleh sang kekasih. "Aku belum nelpon dia kok!" ucap Jeongyeon, masih sebal karena perlakuan Hyungwon yang tiba-tiba.

Lelaki itu telah berdiri di depannya dan menatapnya dengan pandangan dingin. Kesal karena dibohongi.

"Jangan bercanda seperti itu. Aku akan mengantarmu," ucapnya lalu berlalu dari hadapan Jeongyeon membuat perempuan itu terdiam.

"Apa bercandaku keterlaluan ya?"





Aku mau bikin cerita ficlet dengan tokoh utama Jeongyeon kan ya... tapi aku bingung tokoh utamanya siapa, saran dong guys 😫!!

Slice of ᵘʷᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang