𝘸𝘰𝘳𝘬 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘩𝘰𝘮𝘦

318 35 3
                                    

"Kamu mau ke mana?" tanya Hyungwon dengan suara khas orang bangun tidur. Sinar matahari yang menyela masuk ke dalam kamar apartemen mereka agak membangunkannya. Didukung oleh suara-suara yang dibuat oleh pacarnya yang berisik.

Walaupun masih dengan penglihatan orang mengantuk, Hyungwon dapat melihat Jeongyeon sedang berkaca di depan cermin. Lelaki itu kemudian bangkit dari posisi tidurnya menjadi posisi duduk.

Perempuan itu sudah cantik, memakai setelan warna hitam dengan rambutnya yang kini sudah mencapai bahu berdiri di depan kaca memperhatikan penampilannya yang sudah sempurna.

Ia menatap Jeongyeon dalam diam. "Mau kemana, yang? kok rapi banget?" tanyanya.

Jeongyeon yang sedang mengaca menengok, membuat kontak mata dengan kekasihnya. "Mau kerja," jawabnya. Ia kemudian memoleskan lipstick di bibirnya. Hyungwon kemudian hanya memperhatikan Jeongyeon melangkah keluar kamar dalam diam.

Jiwanya tuh masih di alam mimpi. Cuma raganya doang yang bangun.

Setelah ritual merenung tentang hari senin yang sudah tiba selesai, Hyungwon memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Berniat untuk mandi lalu berangkat kerja dengan terpaksa.

Hyungwon menyadari bahwa ia lupa membawa handuk ketika ia sedang sikat gigi. Jadi ia memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dan mengambil handuknya. Matanya kemudian menemukan seonggok tas mahal Jeongyeon yang tidak pernah lupa dibawa pacarnya ketika sedang berangkat kerja.

Apa Jeongyeon lupa bawa tas? Loh? Tapi emang boleh begitu?

Hyungwon kemudian memutuskan untuk keluar kamar, masih dengan sikat gigi yang penuh busa bertengger secara aneh di mulutnya. Kepalanya lingak-linguk mencari pacarnya yang barangkali masih ada di dalam rumah.

Benar saja, Hyungwon menemukan Jeongyeon yang sedang sibuk dengan laptopnya sambil duduk di sofa sambil ditemani mug warna putih kesayangannya yang berdiri manis di samping laptopnya. "Lwoh yfang kmfu gafk kwerja?"

trans : "Loh, yang. Kamu gak kerja?"

"Hm?" Jeongyeon menengok ketika ia mendengar suara. Keningnya langsung mengerut dan ia langsung berteriak. "HYUNGWON KAMU LAGI NGAPAIN SIH?"

"Skifat gfifi."

trans : "Sikat gigi."

"IH ITU BUSANYA JATUH KE LANTAI! DASAR JOROK!" teriak Jeongyeon didukung dengan tatapan galaknya yang ngebuat Hyungwon langsung kabur tanpa aba-aba.

*

"Baju kamu kok masih sama? Kamu gak jadi mandi?" tanya Jeongyeon ketika melihat Hyungwon malah rebahan di atas sofa dengan baju yang masih sama dengan semalam.

Hyungwon menggeleng, "engga. Aku baru inget lagi work from home. Ngapain mandi."

Jeongyeon memutar bola matanya malas. "Dasar pemales," cibirnya sambil mengangkat mugnya kemudian meneguk secara perlahan kopi yang menjadi isi mug kesayangannya pagi ini.

"Ngomong-ngomong nanti aku ada zoom meeting sama rekan kerjaku. Mending kamu jangan aneh-aneh."

"Aneh-aneh gimana?"

Jeongyeon naruh mugnya kemudian menyandarkan punggungnya ke sofa. "Ya, aneh-aneh. Kayak misalnya kamu tiba-tiba ngedeketin aku terus minta kiss."

"Kayak gini?" tanya Hyungwon yang sekarang ini udah ngukung Jeongyeon dengan kedua tangannya yang otomatis ngebuat Jeongyeon nengok.

Dan BOOM! Wajah Hyungwon gak sampe 15 sentimeter dari wajahnya.

"Aku baru inget pagi ini belum dapet morning kiss dari kamu," ucap Hyungwon dengan salah satu sudut bibirnya yang terangkat sebelum mendekatkan bibirnya ke bibir Jeongyeon.  

Slice of ᵘʷᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang