"Hujan ...." Jeongyeon bergumam sambil meletakkan tangannya di pintu kaca balkon apartemen milik Hyungwon. Matanya memerhatikan satu persatu rintikan hujan yang jatuh di lantai balkon apartemen milik Hyungwon yang tidak begitu luas.
Jeongyeon membalikkan tubuhnya, menatap Hyungwon yang baru saja keluar dari kamar dengan selimut menyelimuti dirinya.
Lelaki itu berjalan gontai ke arah Jeongyeon, lalu memeluk erat tubuh Jeongyeon yang tenggelam di dalam pelukannya. Hyungwon menyenderkan kepalanya di atas bahu Jeongyeon, lalu mencari kenyamanan.
"Kalau hari hujan begini enaknya tertidur ...," gumam Hyungwon setengah sadar.
Jeongyeon tertawa, lalu mendorong tubuh Hyungwon menjauhinya. "Berat tahu," protesnya dengan wajah cemberut pura-pura ngambek. Hyungwon tampak kecewa, terbukti dengan wajah ekspresifnya yang merenggut.
Mereka saling bertatapan.
Jeongyeon dengan mata sinisnya dan Hyungwon yang menatap kekasihnya dengan tatapan misterius. Tak disangka tiba-tiba Hyungwon mengangkat Jeongyeon dengan satu tangan.
Meletakkannya dengan gaya pengantin lalu berjalan santai menuju kamar mereka. Tidak peduli seberapa kerasnya Jeongyeon mengoceh.
Hyungwon meletakkan Jeongyeon di atas kasur, lalu ikut meletakkan tubuhnya di samping kekasihnya. Ia menyelimuti kekasihnya dan tubuhnya dengan selimut yang dari tadi ia bawa.
"Cuaca begini enaknya tertidur," guman Hyungwon sambil memeluk Jeongyeon dalam dekapannya.
Otak Jeongyeon masih terkejut dengan Hyungwon yang menggendongnya dengan gaya pengantin seperti tadi. Jadi ia berbalik, membuat wajah Hyungwon dan dirinya berada dalam posisi saling bertatapan.
Gadis itu terdiam, hanya menatap wajah tampan kekasihnya sambil bernafas pelan.
Tangannya tidak bisa diam, ia meletakkan jari jemarinya di atas wajah Hyungwon. Menelusuri setiap inci wajah kekasihnya yang diberkahi Tuhan. Dari hidung yang mancung Hyungwon, pipi gembul menggemaskannya.
Dan bibir tebal milik Hyungwon yang sering kali menciumnya.
Tiba-tiba Hyungwon menahan pergerakan tangan Jeongyeon tepat di bibirnya. Jeongyeon langsung terkesiap, ia memandang mata Hyungwon yang kini juga menatapnya.
"Kamu terbangun? Maaf aku-"
"Sayang."
"Ya?"
"Cuacanya dingin banget, mau coba sesuatu yang bisa bikin kita panas ga?" tanya Hyungwon dengan suara beratnya.
Jeongyeon mengedipkan matanya berkali-kali, lalu bertanya meminta penjelasan sebelum bibir Hyungwon menghampiri bibirnya tanpa aba-aba. Memotong ucapannya tapi Jeongyeon tidak menolak.
![](https://img.wattpad.com/cover/232205139-288-k502860.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice of ᵘʷᵘ
Fanfiction/noun./ short story about Jeongyeon and Hyungwon who end up together and being the perfect visual couple. crack ship as if it's finest. 😾😾😾 UWU PHOBIA PERSON MENJAUH AJA YA 😾😾😾