𝑑𝑢𝑙𝑢

296 31 14
                                    

kalau chapter flashback font judulnya beda ya

Jeongyeon berjinjit dengan tangan merentang ke atas, mencoba menggapai buku kumpulan fabel yang terletak di rak paling atas. Dalam hati gadis itu mengumpat. "Kenapa sih buku fabel ditaruhnya di rak paling atas? Mana gak sampe walaupun udah jinjit! Nyebelin!" batinnya berseru.

Lalu tiba-tiba seseorang menepuk bahunya pelan, "mau dibantuin?"

Jeongyeon mundur beberapa langkah, awalnya ia terlihat ragu. Tapi mengingat ia harus menjalankan tugas untuk menulis rangkuman cerita fabel gadis itu langsung mengiyakan. "Eum, emang boleh kak?"

"Boleh kok."

"Misi ya," ucapnya halus menggeser Jeongyeon dari posisinya. Lelaki itu tinggi, bahkan buku yang dari tadi ia gapai dengan susah payah diambilnya dengan mudah. Jeongyeon cuma diam sambil berdiri di sampingnya, menunggu yang lebih tua menyerahkan buku yang ia butuhkan. "Ini."

Akhirnya.

Jeongyeon mengambil buku yang disodorkan, dengan dua tangan, lalu menunduk hormat sambil mengucapkan terimakasih sebelum berlalu dari hadapannya. Sedangkan Sang Kakak kelas berjalan menuju tempat duduk yang tak jauh dari sana melanjutkan acara tidurnya.

Itu waktu ... Jeongyeon masih SMP.

"Yeon?" Mendengar namanya dipanggil Jeongyeon mengerjapkan matanya pelan, lalu menyadari bahwa Changkyun, pacarnya sedang menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya yang ketara.

"Mikirin apa kamu?" tanya Sang Pacar sambil memangku wajahnya dengan kedua tangan. Menatap Jeongyeon dengan penasaran.

Jeongyeon tersenyum.

"Mikirin kok bisa ya aku pacaran sama kamu. Beruntung banget ga sih?" monolognya yang membuat Changkyun tersipu.

Lelaki itu menatap ke arah lain dengan telinga memerah. "Apaan sih, aku tau yang beruntung jadi pacar kamu," ucapnya malu-malu. Jeongyeon jadi tertawa.

"Lucu bangettt!" seru Jeongyeon sambil menangkup wajah Changkyun dengan tangannya. "Kayak squishy pengen aku unyel-unyel."

Changkyun seolah tak mau kalah, ia juga menangkup pipi milik Jeongyeon yang tidak se-chubby pipinya. Tapi masih dalam kategori menggemaskan bagi semua orang. "Kamu lebih lucu tau."

"Kamu."

"Kamu."

"Oke, aku."

"Ih, kok gitu?" protes Changkyun dengan bibir maju. Jeongyeon mengerutkan alisnya. "Kan kamu yang bilang aku lebih lucu."

"Ya, tapi kan ...," Changkyun melepas tangannya, begitu juga Jeongyeon. "Aku suka kalo dipuji sama kamu ...," lanjut Changkyun hampir menggumam.

Jeongyeon tidak bisa menahan senyumnya. "Utututututuuu, lucu bangett! Pacar siapa ini? Oh, iya dong! Pacar Yoo Jeongyeon." Jari-jarinya lalu hinggap di kedua pipi Changkyun, gadis itu mencubit pipi pacarnya gemas.

Changkyun menggenggam kedua tangan Jeongyeon yang masih betah mencubitnya pelan, "iya dong. Im Changkyun cuma pacar Jeongyeon seorang."

Lalu mereka tertawa bersama.

Slice of ᵘʷᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang