Tahun 2021 : Memori (Part 2)

14 2 1
                                    

Triiiinggg Triiiinggg.... Suara bel istirahat menyambar satu persatu kelas sepanjang koridor. Murid-murid bergegas ke kantin, tidak ingin kehabisan makanan favoritnya masing-masing. Aku, Mike dan Clara

"Kau terlalu percaya diri Mike" ucapku sambil tersenyum mengejek Mike.

"Untuk apa?"

"Kau sangat yakin sekali kalau sempat untuk menyalin pekerjaanku haha"

"Huh, gara-gara membicarakan asteroid nilaiku jadi nol"

"Bukan gara-gara asteroid. Tapi gara-gara dirimu sendiri tidak mengerjakan tugasmu semalam" cetus Clara menyalahkan Mike.

"Loh kok jadi aku" jawab Mike kesal.

"Iyalah, gara-gara kamu sendiri. Siapa suruh tidak mengerjakan tugas yang sudah diberikan, dirumah kamu melakukan apa saja sampai tidak bisa mengerjakan tugasmu sendiri. Lain hari kerjakan tugasmu sendiri!" kata Clara menceramahi Mike. Mike hanya terdiam, menyadari sikapnya yang sering tidak mengerjakan tugas, hanya bergantung kepadaku. Entah kenapa aku tidak bisa membentaknya seperti yang Clara lakukan, aku terlalu baik (?).

"Memangnya kenapa guru menyebalkan itu bisa-bisanya sudah berada dikelas pada jam sepagi itu? Dan dia malah sepuasnya langsung memberikan tugas dari materi minggu depan? Dengan alasan agar bisa paham materi itu lebih dulu dari kelas lain...haruskah kita lebih unggul?" omel Clara panjang lebar karena sebal dengan wali kelasku yang sudah datang ke kelas sebelum bel belajar dimulai. "Hei kenapa kalian diam saja?!" ucapnya menegur ekspresiku dan Mike yang fokus memperhatikan omelannya.

"Eh? Anu maaf, aku asik mendengarkan omelanmu Clar hehe" ucapku.

"Pagi-pagi udah marah-marah begini tidak baik untuk kesehatan haha" ejek Mike.

"I have my period  Mike" jawab Clara datar.

"Oh? Really? Sorry Clar" kata Mike, Clara mengangguk.

"Hanya karena Miss. D datang lebih dulu kita bisa sampai terkejut" lanjut Mike berbicara. Aku memikirkan ucapan Mike, teringat sesuatu.

"Oh! Aku tahu kenapa Miss. D datang lebih awal"

"Kenapa?" tanya Mike penasaran.

"Miss. D akan foto prewed dengan tunangannya pagi ini"

"Sepenting itu?" tanya Clara

"Ya mungkin pihak fotografer mereka juga memiliki jadwal yang padat Clar. Lagipula juga akan bagus jika melakukan pemotretan di pagi hari. Cahaya matahari yang masih lembut, udara yang masih sejuk, langit biru yang indah, terlebih lagi tidak panas kan? Bayangkan saja jika menggunakan gaun pernikahan di bawah teriknya matahari.."

"Hmmm, sangat tidak nyaman" jawab Clara.

"Memang kau tahu darimana James? kalau Miss. D ingin melakukan foto prewed..." tanya Mike.

"Aku mendengarnya kemarin saat Miss. D berbicara hal ini dengan kepala sekolah, sekaligus aku melihat undangan pernikahan dimeja nya. Di undangan itu tertulis namanya, Dianna Niesha & March Breon"

"Ouh Begitu" Mike menganguguk.

"Ouh iya akhir bulan kemarin kamu ulang tahun kan James? Waktu itu aku ingin memberimu hadiah saat teman-teman yang lain datang kerumahmu, tapi aku tidak bisa datang saat itu. Apa kau mau mengambilnya dirumahku? Sekalian main sepulang sekolah, Mike juga boleh ikut" kata Clara yang tiba-tiba mengubah topik pembicaraan 180 derajat menjadi hari ulang tahunku.

"Hah? Tumben aku diajak?" ucap Mike.

"Ya sudah kalau tidak mau, biar James saja. Bisa kan James?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShrinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang