"Semangat ya, ujiannya" ucap Jisung. Lagi-lagi Sara hanya mengangguk sebagai respon.
Hari ini Sara ada ujian nasional, kondisi Sara masih belum berubah. Rasanya seperti sia-sia dia melakukan terapi dan meminum obat yang sama sekali tak berefek. Karena pada kenyataannya memang sulit untuk melupakan kejadian yang membuatnya sakit hati.
"Nanti pulangnya kakak jemput ya?" tawar Chenle, dan hanya mendapat anggukan.
***
Sekolah Sara udah bubar dari sepuluh menit yang lalu tapi Sara milih buat mampir ke café deket sekolahnya. Dia juga udah bilang sama Chenle buat jemput disana. Sepersekian detik dia nyesel udah mampir ke café ini, kenapa? Karena dia liat Mark sama cewek yang mungkin Raisa masuk ke dalam café. Dan yang lebih bikin nyesel adalah Sara ngeliat mereka ciuman. Bukan pipi bukan kening, tapi bibir. Sara ngeliatin mereka dengan pandangan datar sampe pelayan café manggil-manggil Sara.
"Mbak!" panggilnya rada nyentak. Soalnya dia udah 10 kali manggil kagak disautin si Ara.
"Apa?" tanya Sara.
"Mau pesen apa?" pelayan.
"Affogato" Sara.
***
Nyampe rumah Sara langsung masuk kamar dan ngunci pintu. Udah nggak aneh buat mereka semenjak Sara sakit. Sara jadi sering ngunci diri di kamar. Dia nggak akan buka kalau bukan Taeyong yang nyuruh.
"Kapan ya dia bisa berubah kaya dulu lagi?" gumam Renjun tapi kedengeran sama Jaemin.
"Kita berdoa aja semoga semua Sara bisa balik kaya dulu" ucap Jaemin bales ucapan Renjun.
Renjun ngehela nafas setelahnya udah gitu fokus lagi sama wortel yang lagi di potong buat makan siang. Jaemin juga bantuin Renjun masak. Mereka asik sama kegiatan masing-masing sampai satu suara mengalihkan atensi mereka.
"AAARRGGHH" teriakan itu, teriakan Sara.
"Sara" Jisung langsung lari ke kamar Sara.
"Ra buka pintunya! Ini kakak" kata Jisung sambil gedor-gedor pintu.
"Gimana sung?" tanya Haechan yang panik juga.
"Nggak tau, ini pintunya dikunci" Jisung.
"Ra ini Kak Echan, buka pintunya dek!" kata Haechan dengen suara lebih tenang.
"Ra buka pintunya!" tambah Jaemin. Sama sekali gak ada respon.
"Dobrak aja lah!" usul Jeno.
"Jangan nanti pintunya rusak!" larang Jaemin.
"Pintu bisa beli lagi" kata Chenle.
"Tapi...
"Mending pintu rusak? Atau dek Ara kenapa-napa?" potong Renjun. Jaemin langsung diem.
BRAKK!
Pintu di dobrak sama Jeno dan betapa kagetnya mereka saat pintu terbuka. Menampilkan Sara yang tak sadarkan diri dengan mulut berbusa juga obat-obatan di sekitarnya. Ditambah lagi kamarnya yang sekarang bagaikan kapal pecah.
***
Mereka semua lagi di rumah sakit sekarang. Udah hampir dua jam mereka nungguin Sara di periksa. Taeyong yang lagi ada jadwa bimbingan skripsi langsung balik pas denger kondisi Sara. Dia gak nyangka Sara bisa senekat itu buat nyoba bunuh diri. Sampai beberapa saat kemudian dokter keluar dengan ekspresi yang tidak diharapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak -NCT DREAM- [ END ]
Fanfiction"Keluar!" kata Sara sambil natap Jisung. "Keluar dulu deh lo, biar dia tenang dulu" titah Jaemin. Jisung pun keluar ditemenin Chenle. Just for fun ya, guys... Cerita ini 100% ide dari otak aku looohh and tolong hargai yaa...