RANGGA

.TIGA.Cecan anjir

HAPPY READING;)

'Seseorang yang baru,bukan berarti musuh baru'
~R

Brakk..

Terdengar suara dorongan yang keras dari arah pintu utama markas Liodrak,membuat semua yang berada disana terkejut dan semua menoleh ke arah pintu

Dan ternyata...

"Hello epribadeh semuanyahhh"Teriak Riki dan Raso sambil melambaikan kedua tangannya kekanan dan kekiri

'Anjir'

'Ga ada akhlak'

'Kaget anying'

'Bego'

Berbagai umpatan dan sumpah serapah dari semua anggota Liodrak untuk Riki dan Raso dan mereka berdua hanya cengengesan

"Hehe maafkan aku semuaa"ucap Riki cengengesan

"Edan lo?"ucap Riki

"Jahat abang sama adek ya"ucap Raso dramatis

"Jijik"ucap Riki tanpa memalingkan mukanya dari handpone miliknya dan dibalas helaan nafas dari Raso

"Eh tau nggak?"tanya Raso antusias

"NGGAK"ucap semuanya serempak

"Ihhh jawab Apa kek atau apaan gue pengen tau atau apa bang Raso ganteng ata-"ucapan Raso terpotong oleh Rangga yang jenggah oleh ceramahan Raso

"Apa?"ucap Rangga dingin

"Wah gini dong,kan jadi bermanfaat omongan gue.Eh jadi gini...

-flashback-

"Turun"ucap Raso dingin karena masih kesal dengan sikap Riki tadi

"Aelah nggak usah dingin-dingin gitu kali,nanti gue beliin lo bakwan deh biar anget"ucap Riki tanpa berfikir terlebih dahulu

"Bacot"ucap Raso lalu meninggalkan Riki yang masih mengumpati Raso dalam hatinya.Raso memasuki minimarket itu diikuti Riki ditengah perjalan saat akan membayarkan belanjaan mereka berdua

Raso yang sedang memainkan handponenya tanpa sadar telah menabrak seorang perempuan,membuat perempuan itu terjungkal kebelakan dan terjatuh membuat Raso membelabakkan matanya karena terkejut

"Aduh pantat mulus gue kejedot lantai huaa"ucap perempuan itu

"Eh aduhh maaf maaf,sini gue bantuin"ucap Raso sambil menjulurkan tangan kanannya dan diterima oleh perempuan itu

"Ada yang sakit nggak?"ucap Raso dengan nada khawatir

"Hilih modus"cibir Riki yang mendapat tatapan dari Raso yang hanya dihiraukan oleh Riki

"Enggak kok,makasih ya udah nolongin gue"ucap perempuan itu sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantiknya membuat Raso dan Riki terdiam menatap perempuan itu.Merasa ada yang memperhatikan perempuan itu pun menatap Raso dan Riki dengan tatapan bingungnya sambil melambaikan tangannya kenanan dan kekiri