1 - 2

624 78 13
                                    

Lara dan Thea saat ini sedang mengamati Bulan yang tengah melamun di atas kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lara dan Thea saat ini sedang mengamati Bulan yang tengah melamun di atas kasurnya. Sudah lewat berapa hari semenjak Bulan berbicara dengan Angkasa maupun Rhea, gadis itu jadi lebih banyak diam. Tentu saja hal itu tidak luput dari pengamatan Lara dan Thea.

Bulan tidak berbicara apapun mengenai percakapannya dengan Angkasa dan Rhea, bahkan saat mereka berempat kumpul—Rhea dan Bulan masih saling menyapa, walau sama-sama masih merasa kesal dan canggung.

Ketika Bulan membaringkan tubuhnya di kasur, Lara dan Thea saling melempar tatapan. Gestur tubuh Lara menyuruh Thea untuk mendekati Bulan, membuat gadis kecil itu mau tak mau melangkahkan kakinya mendekati kasur.

Thea mendudukan bokongnya di pinggir kasur, Lara pun ikut melakukan hal yang sama dengan Thea. Ia mengusap pelan lengan Bulan, sang empunya hanya sekedar melirik saat menerima sentuhan dari Thea.

"Ayo cerita. Gak baik semuanya di pendam lo sendiri. Lagian kita-kita disini ada untuk lo bisa bertukar pikiran, jadi gak semuanya harus lo simpan sendiri." Bulan menghela nafasnya, ucapan Thea ada benarnya.

Tetapi bagi Bulan mengakui segala perasaannya sekarang bukanlah hal yang dia mau. Dia malu. Dia tidak mau orang-orang tahu kalau dia sudah jatuh pada Angkasa.

"Aku harus cerita apa?"

Lara menaikkan alisnya, "cerita kenapa lo mendadak jadi super diem, kenapa lo sama Rhea canggung-canggungan begitu, trus kenapa lo ngejauh dari Kak Angkasa." cecar Lara tidak sabar. Bulan terdiam sebentar kala mendapat banyak pertanyaan untuknya menjelaskan.

"Cerita aja Bul, lo gak perlu malu-malu sama kita, udah berapa tahun sih kita pada kenal gini, kayak sama orang asing aja. Lagian kita ini sahabat lo, tugas kita itu ada di saat lo butuh tempat untuk berkeluh kesah. Kalau memang ada yang salah dari lo, kita pasti coba koreksi dan kasih tau hal yang benar buat lo lakuin." tutur Thea membuat Bulan merasa tidak enak terhadap Thea dan Lara.

Sahabatnya itu sudah baik mau menghampirinya sampai kerumah, menunggunya yang tidak ingin berbicara, bahkan menemaninya di saat suasana hatinya yang sedang tidak baik sama sekali.

Bulan menatap Thea dan Lara bergantian, "awal dari semuanya karena aku lihat Kak Angkasa jalan sama temannya, Kak Mentari." ujar Bulan akhirnya membuka suara.

"Lo cemburu?" tanya Lara ketika Bulan sedang menjeda ceritanya, lantas yang ditanya menggeleng, "engga ih, aku gak cemburu. Aku cuma bingung." sanggah Bulan yang malah membuat semuanya makin jelas kalau dia memang cemburu.

"Tapi 'kan lo juga jalan sama Kak Bintang, gimana kalau Kak Angkasa rasain hal yang sama juga seperti yang lo rasain kemarin, tapi dia gak mau suasananya makin keruh, makanya dia nahan diri, gimana?" pertanyaan yang Thea lontarkan itu, sedikit menjadi pikiran oleh Bulan.

"Aku gak tau harus gimana." jawaban Bulan tersebut membuat Thea dan Lara tersenyum kecil. Mau sedewasa apa Bulan dalam tidak menceritakan masalahnya, tetap saja dia masih tidak tahu apa-apa mengenai perasaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

semesta | tzuyu x taeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang