Chapter 6.

2K 235 94
                                    

Yo haloooo welkom bek di sini egen. 🤣😅

Sorry kalo saya udah lama - lama update nya karena...yaaah...banyak kesibukan sih mulai sekarang,jadi harus bagi waktu. 🙏

Uhm...saya kembalinya diiiii...orang gila alias dapur mafia gila. 🤣🤣 Silahkan di cicipi bos. 👍🥴

Next.

***

Siang di dapur Taka tampak Naruto yang hanya diam memikirkan seluruh yang Sasuke katakan tadi pagi,peran sebagai pacar katanya?! Apa ia bisa?! Yeah ia akui ia sudah mulai memiliki orientasi belok setelah memasuki SMP tapi jujur...ia tidak suka dengan pria pantat ayam itu,walau wajahnya tampan mempesona,kulitnya putih mulus,dan tubuhnya kekar atletis tapi ia lebih suka Shikamaru.

Tapi setelah ia tahu kalau Shikamaru itu kekasihnya Kiba ia jadi mundur sendiri dan tidak berniat merusak hubungan orang lain,tapi tetap saja ia tidak suka Sasuke. Dan kenapa juga dapur impiannya harus berubah menjadi sarang mafia?! Uchiwa-Gumi pula.

'Shit!!! Setelah ini aku harus bagaimana?!' batin Naruto menjerit.

Matanya menatap sekitar dan hanya ada para staff dapur sibuk dengan masakan masing - masing,helaan nafas keluar dari bibir mungil Naruto lalu matanya beralih pada sosok berpakaian hitam di seberang sana. Sedang berbicara dengan Shikamaru,jari panjangnya menjepit sebatang rokok sambil sebelah tangannya memegang suatu map entar berisi apa. Melihat entah apa yang Shikamaru berikan barusan,tangan yang memegang rokok itu terangkat kemudian menyematkan batang tembakau di bibir tipisnya,membalik kertas demi kertas dengan mata yang terfokus pada objek di tangannya.

"Oi...Naruto."

"Ah..iya..apa..kenapa..?! Aihhh...kak Ino kau mengejutkan ku."

"Hmmmm...berarti kau melamun kan?! Jangan lupa dengan kentang yang sedang kau kupas,aku pinjam pisau kecil yang ada di konter mu itu,sedang butuh."

"Ah iya...kalau butuh ambil saja,tidak usah tanya dulu."

Dahi Ino mengernyit menatap Naruto yang tampak lesu dan tidak fokus,terlebih tadi pagi ia datang bersama dengan Sasuke,yang itu artinya si raven itu tidak mengantar Naruto ke rumah kan?! Apa itu artinya...

Wajah Ino tiba - tiba merah kemudian berteriak girang sampai membuat penghuni dapur terkejut,tidak terkecuali sang boss yang hanya menatap datar si wanita bangsawan dengan tangan berhenti di udara,niat hati ingin menandatangani dokumen terhenti saat mendengar suara girang barusan.

Sasuke melepas rokok yang ada di bibirnya kemudian menegur sang sekretaris di dunia gelap,wanita pirang itu hanya mengibaskan tangannya dan berkata tidak ada apa pun. Menggelengkan kepala tidak habis pikir Sasuke pun kembali beralih pada kertas - kertas di tangannya,terkadang ia heran kenapa bisa ia merekrut orang - orang aneh dalam organisasi nya.

"Kak Ino kenapa?!"

"Hey... Naru-chan apa chef Sasuke bersikap jantan semalam?! Gentle kah ia?! Ia bersikap lembut pada mu kan?! Tidak kasar kan?!"

"Huh?! Kau ini bicara apa?!"

"Oh ayolah jangan bersembunyi begitu,aku tahu kalau semalam itu pasti sangat menyenangkan dan begitu hangat kan?!"

Naruto yang memang pada dasarnya tidak mengerti hanya menatap heran pada Ino sambil memiringkan kepalanya,dalam otak Dobe nya ia bertanya - tanya ada apa gerangan dengan wanita pirang ini. Bukan Sasuke tidak dengar apa yang Ino ucapkan barusan hanya saja ia memilih diam dan mendengar lebih lanjut,kalau sampai wanita ini melewati batas maka bersiaplah kepalanya ditimpuk sesuatu.

Hell's Kitchen?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang