[HIATUS]
Tampan, Kaya Raya, Terkenal. Bukankah itu adalah hal yang sempurna?
Terlahir sebagai titisan dewa romawi, bukanlah sebuah hal yang menyenangkan
Tidak bagi pria bernama Kim Jongin
Kehidupannya yang orang lain fikir sempurna tidak jauh dari k...
My Flatness life. Others think it was so amazing. However, I even thought to end my life.
"Pergilah kau dari sini Bitch!" Usirku kepada wanita tak punya harga diri ini. "Hei Tuan Kim, kau sudah menghancurkan hidupku! Kenapa sekarang kau mencampakkan ku?!" Wanita tersebut marah kepadaku. Hell! apa yang dia katakan? Menghancurkan hidupnya? Oh sungguh, ini sangat menggelikan
"Well, kau sendiri yang menawarkan tubuhmu itu kepadaku. Aku ini pria normal, kau saja yang bodoh! Pergilah kau mau uang berapa? Akan kuberikan!" Tegasku sambil menghamburkan beberapa lembaran dollar di depan wajahnya "Kau bangsat Kim! Kau licik! Aku tak butuh uangmu!" Nyalang wanita itu dengan membalas kembali menghamburkan dollar itu di depan wajahku
Sialan! Berani sekali jalang ini membalasku! "Pergi kau sialan! Kau memang tak punya harga diri! Kau sendiri yang menawarkan tubuhmu padaku. Lalu, kau yang menyalahkanku?!?! Mati saja kau Bitch!" Marahku dengan mencekik lehernya Wajahnya merah, nafas nya tersenggal, memintaku untuk melepaskan cekikannya.
Akhirnya, kulepaskan dia terlihat mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Kemudian pergi begitu saja dari hadapanku. Baguslah, aku tak punya banyak waktu mengurus jalang sialan itu.
Oh Iya, Perkenalkan namaku Kim Jongin. Aku adalah CEO muda, karirku sudah ku bangun semenjak aku masih duduk di bangku sekolah. Menakjubkan bukan? Bisnisku sudah terkenal dan memiliki banyak cabang di seantero dunia. Jadi, jangan heran jika banyak orang yang mengenalku.
Banyak orang bilang, aku adalah titisan dewa romawi, dan juga keturunan dari para Angel. Wajahku bisa dibilang sangat tampan, dengan postur tubuh yang menawan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak heran juga jika banyak wanita yang tergila-gila akan pesonaku, bahkan dengan mudahnya mereka menyerahkan tubuh dan kehormatan mereka secara cuma-cuma hanya untukku. Aku ini berengsek? Maybe.. Aku pria normal, pria mana yang tidak tertarik mendapatkan penawaran menggiurkan seperti itu secara cuma-cuma? Hanya Pria gila yang menolaknya.
Dengan kekayaanku, ketampananku, dan ketenaranku. Aku memiliki sifat narsistik, bahkan itu sangat melekat dengan image ku yang dingin dan juga kaku.
Banyak orang yang segan dekat denganku, bahkan aku hanya memiliki beberapa teman dekat. Tak banyak, aku tak butuh orang-orang munafik yang mendekatiku hanya untuk memanfaatkanku
Aku juga belum pernah menjalin sebuah hubungan dengan wanita. Aku hanya memperlakukan wanita sebagai mainanku saja, jika aku suka pasti akan kugunakan, jika aku merasa bosan dengannya atau dia sudah tidak berguna maka akan kubuang.
Mungkin hidupku terlihat sangat menakjubkan bukan? Kalian fikir aku sangat bangga dengan hidupku ini?
Bangga mungkin ada, balik lagi dengan sifat Narsistik yang kumiliki Tapi, sungguh hidupku ini sangat membosankan. Menjalani nya saja kadang membuatku merasa sangat muak, berbagai macam kegiatan sudah kulakukan untuk mengurangi rasa kebosananku. Tapi, tetap saja tidak bisa
Aku tidak mempunyai keluarga. Benar, Aku hanya hidup sebatang kara, kedua orang tuaku sudah tiada, aku tidak memiliki saudara satu pun.
Maka dari itu, terkadang aku iri pada orang lain yang memiliki keluarga lengkap. Walaupun hidup dalam keadaan pas-pasan. Sedangkan aku, tinggal di rumah yang sangat megah, tapi hanya seorang diri.
Menjalin hubungan dengan wanita? Sudah kubilang tadi yang aku tahu wanita hanyalah bersifat ular, mereka hanya menginginkan kekayaan, dan hal lainnya. Bukan berarti aku ini gay, tidak mungkin!
Sungguh, aku juga ingin hidup seperti kebanyakan orang dengan cinta yang mengalir dari orang-orang sekitar. Namun, sekali lagi tidak ada yang tulus mencintaiku
Aku bahkan pernah beberapa kali mencoba untuk membunuh diriku sendiri karena kebosanan yang terus melandaku. Bagiku, sudah tidak ada lagi yang menarik di dunia ini. Lebih baik, aku menyusul bersama kedua orang tuaku untuk mati.
