Here we go be a friend, I just wanna make you'll be comfort with me.
Jongin sangat berterimakasih pada kebaikan hati Kyungsoo yang telah merawatnya. Dia jadi tidak enak hati pada Kyungsoo padahal mereka tidak akrab dan selalu bertengkar. Jongin merasa telah merepotkannya
"Kyungsoo-ssi, mianheyo sudah merepotkanmu" cicit Jongin menundukkan kepalanya
"Ne?" Kyungsoo mendongak, Ia tidak mendengar ucapan Jongin
"Kau bicara apa?" Tanya Kyungsoo
Jongin menggeleng
"Apa kau mau aku ambilkan sesuatu?" Tawar Kyungsoo berdiri hendak menaruh mangkuk dan gelas bekas Jongin tadi
"Tidak-tidak! Gamsahamnida. Maaf telah merepotkanmu" ujar Jongin yang tanpa sengaja menggenggam tangan Kyungsoo.
"Gwenchana, cepatlah sembuh" Ujar Kyungsoo tersenyum, senyumnya tulus dan sangat manis. Matanya membentuk seperti bulan dan bibirnya terukir seperti bentuk hatiSepersekian detik, Jongin menahan nafasnya. Ia terpukau dengan senyuman Kyungsoo, dan dengan senyuman itu menghangatkan Jongin, seluruh kinerja otaknya berhenti sesaat. Mengagumi keindahan senyuman Kyungsoo.
Kyungsoo melepaskan tangan Jongin yang tadi menariknya, dia hanya tersenyum kikuk
"Aku akan membersihkan ini dulu, kau berbaringlah. Istirahat demammu belum turun" titah Kyungsoo pada Jongin yang dibalas dengan anggukan dari Jongin.
Kyungsoo keluar dari kamar tersebut menuju dapur untuk mencuci mangkuk tadi.Sepeninggal Kyungsoo, Jongin memegang dadanya. Debaran jantungnya sangat kuat, Jongin meraba dahinya dan merasakan masih panas. Ah ternyata dia masih demam
Jongin kembali menidurkan dirinya di kasur dan menatap langit-langit kamar. Tiba-tiba dia teringat akan mimpinya semalam, mimpi itu terasa sangat nyata, dia bahkan merasakan kehangatan pelukan kedua orang tuanya. Jongin kemudian teringat pesan kedua orang tuanya lewat mimpinya semalam "Hiduplah bahagia" "jangan membohongi dirimu sendiri". Jongin menghela nafasnya, dimana dia harus mencari kebahagiaannya, Jongin sudah lelah menghadapi berbagai macam orang yang mendekatinya hanya untuk memanfaatkannya. Maka dari itu, dia hanya memiliki segelintir sahabatnya yang selalu dia andalkan.
Selama ini Jongin berpura-pura kuat, padahal dirinya sangat rapuh. Jongin membentuk dirinya dengan kesan Pria yang angkuh, dingin dan acuh. Padahal dia hanya menutupinya dari dirinya yang sangat rapuh, bahkan akibat dari kebohongan yang dia ciptakan untuk dirinya sendiri, Jongin benar-benar merasakan kalau dirinya memang Pria yang seperti itu. Image nya melekat, Jongin tidak mempunyai sisi hangat dan romantis seperti Pria lain, tidak! Dia bukan pria yang sudah berbelok, hanya saja karena Jongin belum pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita dia belum pernah merasakan benar-benar mencintai wanita. Dia hanya bermain one night stand, dengan wanita-wanita ular atau para jalang yang menginginkan hartanya saja.
Tiba-tiba, Jongin teringat kalau sekarang bukanlah weekend! Dia melirik jam pukul 8! Gawat dia kesiangan. Jongin dengan terburu-buru beranjak dari ranjang dan pergi keluar untuk pulang. Saat dia melangkah keluar kamar, dia bertemu dengan Kyungsoo.
"Kau mau kemana?" Tanya Kyungsoo bingung melihat Jongin yang terburu-buru. Pria tersebut bahkan dengan asal-asalan memakai jas nya dan penampilannya sangat lusuh, wajahnya masih pucat.
"Aku harus ke kantor!" Ujar Jongin mencoba berlalu meninggalkan Kyungsoo
"Yak! Kau masih demam!" Kyungsoo menghalangi langkah Jongin
"Aku sudah baikan" ujar Jongin memandang Kyungsoo
"Aniya! Kau harus istirahat! Bagaimana kau akan pergi dengan tubuhmu yang masih lemas seperti itu?" Heran Kyungsoo, dia kemudian menarik lengan Jongin dan mendudukkan Jongin kembali di sofa kamar.
"Tidurlah.. Jongdae sudah menelponku tadi, dia sudah mengatur jadwalmu. Hari ini kau cuti" ujar Kyungsoo lembut
Jongin menatap Kyungsoo dengan tatapan 'benarkah begitu?'
Kyungsoo mengangguk."Gomawo Kyungsoo-ssi" ucap Jongin saat Kyungsoo kembali merebahkannya di ranjang dan menyelimutinya.
"Berhentilah mengucapkan terima kasih. Kau sudah berpuluh kali mengucapkannya. Apa tidak lelah?" Kekeh Kyungsoo
"Ani, hanya saja aku tidak enak padamu" cicit Jongin
"Sungguh, aku tidak apa. Aku tidak merasa keberatan, aku hanya merasa kasihan padamu" ujar Kyungsoo tersenyum. Kyungsoo duduk di sebelah ranjang, dan Jongin yang berbaring di sebelahnya.
"Tetap saja. Kita bahkan belum berkenalan dengan baik dan selalu terlibat cek cok" Jongin terkekeh mengingat mereka bahkan hanya mengetahui tentang nama masing-masing, tanpa berkenalan lebih dalam.
Kyungsoo ikut tertawa mendengarkan ucapan Jongin."Bagaimana jika kita berteman?" Ujar Jongin menatap Kyungsoo
Kyungsoo menolehkan kepalanya menatap Jongin, yang sekarang mendudukkan dirinya, ikut bersandar pada ranjang.
"Boleh" Kyungsoo tersenyum.
Jongin mengulurkan tangannya di hadapan Kyungsoo mengajaknya bersalaman.
Kyungsoo membalas uluran tangan tersebut.
Mereka saling bersalaman dan tersenyum."Arraseo, sekarang kau adalah temanku" Ujar Kyungsoo
"Boleh aku memanggilmu nuna?" Tanya Jongin
"Kenapa harus meminta izin. Panggil nuna juga tidak apa. Kalau perlu jangan memanggilku nuna, panggil biasa saja, aku merasa tua" Kyungsoo mengerucutkan bibirnya
Jongin tersenyum melihat tingkah Kyungsoo, dirinya sangat jarang bisa bersenda gurau dengan wanita selain sahabatnya. Tidak! Kyungsoo sekarang juga adalah sahabatnya."Apa boleh aku memanggilmu seperti itu?" Jongin berusaha meyakinkan Kyungsoo
"Nee, daripada kau memanggilku nuna. Cukup si yoda dan cadel saja yang memanggilku seperti itu kau jangan!" Perintah Kyungsoo
"Memangnya kenapa?" Tanya Jongin penasaran
"Hey, aku hanya tidak mau terlihat tua di depan Pria tampan sepertimu" goda Kyungsoo pada Jongin, dia kemudian tertawa sendiri
Jongin gugup, namun dia malah ikut tertawa bersama Kyungsoo
"Kau ini ada-ada saja" Jongin menggelengkan kepalanya.
"Memang benar, aku ini sangat tidak suka kalau di cap perempuan tua, tapi aku juga tidak suka saat dipanggil bocah!" Sinis Kyungsoo, seolah-olah menyindir Jongin yang kemarin selalu menyebutnya bocah.Jongin tertawa terbahak-bahak, dia mengingat Kyungsoo masih kesal terhadapnya.
"Mian, hanya saja sungguh kau tampak seperti gadis remaja" ujarnya menatap Kyungsoo
"Kalau begitu aku awet muda?" Tanya Kyungsoo
Jongin mengangguk
"Kurasa bukan hanya aku saja yang salah beranggapan padamu. Orang lain juga mungkin berfikiran seperti itu, jika melihatmu kau sangat mirip seperti gadis remaja yang masih sekolah" ujar Jongin
"Memang benar, tubuhku ini tidak mau tumbuh" kesal Kyungsoo, Jongin hanya terkekeh.
"Tak apa, kau menggemaskan" ujar Jongin yang disambut semburat merah di pipi Kyungsoo, dia tersipu mendengarkan ucapan Jongin."Kau sendiri, usiamu sama seperti Chanyeol kan? 29" Tanya Kyungsoo
Jongin mengangguk.Seterusnya, mereka bersenda gurau, dan tanpa terasa mereka mulai akrab.
Jongin merasa cocok dengan pribadi Kyungsoo. Ia kira Kyungsoo adalah wanita sarkas yang menjengkelkan, namun diluar dugaannya Kyungsoo ternyata menyenangkan dan humoris. Dia bahkan tertawa terpingkal-pingal saat mendengarkan cerita Kyungsoo yang dikira anak hilang saat dia berada di London dulu.
Sudah lama Jongin tidak tertawa lepas seperti ini, apalagi dengan orang yang baru dikenalnya. Paling-paling dia tertawa dengan kekonyolan sahabat-sahabatnya, atau tertawa melihat keidiotan seorang Park Chanyeol. Jongin jadi tau ternyata bakat melawak Chanyeol turun temurun dari Nuna nya.Sementara Kyungsoo, dia juga merasakan nyaman bersenda gurau dan mengobrol dengan Jongin, Kyungsoo bukan tipe orang yang humble. Dia cenderung cuek, namun entah kenapa dia cepat akrab dengan Jongin.
Menurutnya, Jongin adalah orang yang menyenangkan, Pria itu bahkan sangat terbuka menerima seluruh candaan yang dilontarkan Kyungsoo. Kyungsoo kira Jongin adalah Pria yang angkuh, namun dibalik Image nya dia adalah Pria yang lembut.TBC
Fast Update
Tuh siapa yang kemaren minta sweet momentnya Kaisoo
Sekarang mereka udah temenan
Semoga kedepannya ga gelud lagi ya wkwkwk
.
Kira-kira bakalan tumbuh benih-benih cinta ngga nih? HahahahaThank U for reading
Xoxo
~pearl
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire Love
Fanfiction[HIATUS] Tampan, Kaya Raya, Terkenal. Bukankah itu adalah hal yang sempurna? Terlahir sebagai titisan dewa romawi, bukanlah sebuah hal yang menyenangkan Tidak bagi pria bernama Kim Jongin Kehidupannya yang orang lain fikir sempurna tidak jauh dari k...