Some bad things were back, until make a clues. The truth will be revealed.
Seoul Hospital,
Kyungsoo berjalan santai menuju ruang rawat Luhan, Ia terlihat menenteng beberapa paper bag berisi sejumlah makanan yang dimasaknya tadi. Sebelum sempat masuk ke ruangan Luhan, Kyungsoo mengedarkan pandangannya pada koridor rumah sakit yang luas. Ia mengernyitkan dahinya saat ada seorang pemuda yang terlihat sangat was-was mengintip kesana kemari, Ia terlihat seperti takut kalau ada orang yang melihatnya. Apakah Ia pencuri?
Kyungsoo mengenyahkan pikirannya, Ia segera masuk ke ruangan Luhan, daripada harus berurusan dengan orang aneh tadi."Eonni! Wasseo.." sapa Luhan
Ia tersenyum senang dengan kedatangan Kyungsoo.
"Eum, bagaimana harimu? Apakah kau mengalami kesakitan pasca persalinan?" Tanya Kyungsoo khawatir.
Luhan mengangguk
"Ne, tadi pagi aku merasakannya. Rasanya sangat menyakitkan, saat pertama kali bangun dari ranjang. Tapi untunglah, sekarang aku baik-baik saja" terang Luhan.Kyungsoo menghela nafas lega, Ia tersenyum
"Syukurlah~" pandangannya teralihkan pada seorang bayi perempuan mungil nan cantik yang berada dalam gendongan Luhan, sepertinya wanita itu telah menyusui bayinya."Annyeong adeul.. kau baru menyusuinya Hannie?" Tanya Kyungsoo
"Nee, kata perawat dia terus saja menangis di ruangannya. Akhirnya, perawat memberikannya padaku, ternyata dia lapar setelah ku berikan susu dia langsung tenang kembali" kekeh Luhan. Ia memegang hidung mungil bayinya tersebut lalu menciumnya lembut.Kyungsoo tersenyum takjub, melihat interaksi hangat antara ibu dan anak tersebut, sejujurnya Kyungsoo juga ingin merasakannya. Ingin merasakan betapa menyenangkannya menjadi seorang Ibu, mengandung bayi, dan menikah. Namun, tetap saja sampai saat ini Kyungsoo belum bisa mewujudkannya.
"Eonni.." Luhan menggoyangkan lengan Kyungsoo saat Ia menyadari Kyungsoo melamun.
Kyungsoo sadar dari lamunannya dan Ia menatap Luhan bingung.
"Eonni gwenchana?" Tanya Luhan.
"Eo.. eoh gwenchana" ujar Kyungsoo
"Kenapa melamun?" Luhan penasaran, sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Kyungsoo
"Ani, tidak apa-apa Han-ah" Kyungsoo tersenyum berusaha mengalihkan perhatian Luhan, agar tidak menanyainya lagi."Eonni, boleh aku minta tolong?" Pinta Luhan memelas
"Eung, ada apa?"
"Tolong letakkan Haowen di tempat tidurnya" Pinta Luhan
"Arraseo, sini biar aku saja" jawab Kyungsoo.
Kemudian, Ia menggendong bayi Luhan, dan berjalan menuju box bayi yang berada tepat di sebelah kanan ranjang Luhan. Kyungsoo mengecup lembut kepala bayi itu sebelum membaringkannya di ranjangnya yang hangat, Ia terkekeh ketika bayi itu langsung meringkuk saat diberikan selimut. Sangat menggemaskan!Luhan meringis sakit saat Ia menegakkan badannya, Kyungsoo langsung membantunya duduk dan meletakkan bantal di belakang punggung Luhan agar tubuhnya seimbang.
"Aku membawa beberapa buah-buahan, ini sangat bagus untuk produksi asimu. Makanlah!" Ujar Kyungsoo sembari mengeluarkan buah-buahan dari dalam paperbag yang Ia bawa.
"Woah, eonni gamsahamnida!" Seru Luhan.
Kyungsoo mengangguk dan tersenyum senang.Kyungsoo duduk setelah Ia selesai membantu Luhan untuk memakan buah.
"Sehun pulang jam berapa?" Tanya Kyungsoo karena menyadari bahwa ruangan Luhan sunyi.
"Mungkin sore, sebelumnya dia akan menjemput mama dan baba dulu di bandara" ujar Luhan
Kyungsoo mengangguk faham, orang tua Luhan memang tinggal di China. Ia bertemu dengan Sehun saat masa kuliah, sebelum akhirnya mereka berkencan dan menikah."Eonni, ada yang ingin kubicarakan" ujar Luhan sedikit ragu
"Hmm? Katakanlah.."
Luhan menghela nafasnya sebentar.
"Sebelumnya aku minta maaf, mungkin ini akan menyinggungmu. Tapi, beberapa hari yang lalu sebelum aku melahirkan. Sehun bertemu dengan teman lama kami pada masa kuliah, dia baru pulang dari Kanada. Dia masih muda dan lajang. Jadi, Sehun berfikir untuk mengenalkannya pada eonni. Maka dari itu, aku berbicara tentang ini pada eonni.." Luhan menjelaskan maksudnya, Ia merasa sedikit ragu. Ia dan Sehun hanya bermaksud untuk membantu Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire Love
Fanfiction[HIATUS] Tampan, Kaya Raya, Terkenal. Bukankah itu adalah hal yang sempurna? Terlahir sebagai titisan dewa romawi, bukanlah sebuah hal yang menyenangkan Tidak bagi pria bernama Kim Jongin Kehidupannya yang orang lain fikir sempurna tidak jauh dari k...