3

494 18 0
                                    

Dear 03

Apa yang terjadi hari ini? Semua itu kini berputar di kepala Cherry. Dia tidak menyangka semuanya akan seperti ini?.

Bukan hal yang seperti ini yang Cherry inginkan? Awalannya Cherry hanya ingin semua orang melihat siapa sepupunya. Dan siapa calon suaminya, yang sesungguhnya. Cherry hanya ingin kedua orang tuannya bisa melihat kalau. Erik dan Jessy yang selama ini mereka banggakan tidak sebaik dan sesempurna yang mereka bayangkan selama ini.

Tapi.. siapa sangka hal ini yang terjadi.

"Aku minta maaf kalau malah jadinya seperti ini, Cherry..." Suara Barito yang mengusik pendengaran Cherry. Membuat Cherry mengalihkan pandangannya dari kaca jendela mobil. Beralih menatap lawan bicaranya

"Kenapa baru minta maaf sekarang ? Kenapa tidak dari tadi? Kalau kamu minta maaf atau bilang tidak pada semua orang yang ada di sana, ini semua pasti tidak akan terjadi?!" Cherry yang menatap sinis pada pria yang sekarang ada di sampingnya.

"Tapi sudahlah" Cherry menghela nafasnya, sebelum kembali meneruskan ucapnya." Disini bukan hanya kamu yang salah, aku juga yang salah di sini. Seharusnya aku tidak  minta kamu mengantarku  aku. Kalau akhirnya akan jadi seperti ini"

"Seharusnya, aku tidak menyeret kamu dalam masalah ini. Yang pastinya semuanya tidak akan seperti ini"

" Ini masalahku, ini masalah keluargaku. Tidak seharunya aku menyeret kamu yang notabenenya adalah orang luar ke dalam masalahku" Cherry berbicara sambil merindukan kepalanya. Sebagai rasa penyesalan dan bersalahnya pada pria Yang ada di sampingnya.

"Sudahlah, toh semuanya sudah terjadi. Mau di bagaimana kan lagi, aku juga seharunya tahu diri. Tidak seharusnya aku melakukan ini. Tapi bagaimana pun aku tidak akan tega melihat  kamu di permalukan oleh si brengsek itu. Ya, meskipun aku tidak  tahu siapa yang salah di sini. Dan maaf aku sudah lancang mengatakan itu. Dan membuat masalahmu jadi makin rumit..."desis Farel yang bahkan bicara tanpa memperhatikan Cherry.

Farel sendiri pun masih tidak menyangka semua ini akan terjadi. Tidak menyangka semua ini malah akan jadi semakin rumit. Awalnya Farel hanya ingin membantunya Cherry. Saat melihat gadis itu di pojokkan oleh sepupu dan mantan calon suaminya sendiri. Bahkan seakan seluruh keluarganya sama tidak ada satu pun yang membela wanita malang yang hati dan perasaannya yang sudah hancur lebur, yang coba di tutupinya dengan wajah tegarnya, yang di gunakan sebagai tameng manipulasi.

Dan yang paling tidak manusiawi bagi Farel kenapa semua orang menyalahkan Cherry? Kesalahan yang sebenarnya bisa di bilang sepenuhnya bukan salahnya. Farel masih bisa mengingat bagaimana semua orang memberikan pandangan buruk pada Cherry. Seakan wanita itu memang pantas dipersalahkan. Tanpa semua orang tahu apa yang sebenarnya terjadi?. Mereka hanya melihat apa yang saat ini mereka lihat saja. Tidak tuakah mereka apa yang di rasakan Cherry saat melihat pengihanatan di depan matanya sendiri. Mungkin tidak akan terlalu sakit jika Cherry tidak mengenal siapa wanita yang membuat calon suaminya berpaling. Tapi sayang seribu sayang. Sayangnya Cherry mengenal wanita yang jadi selingkuhan calon suaminya. Yang tidak lain dan tidak bukan masih memiliki hubungan darah, karena mereka adalah Sepupu.

Bisa bayangkan betapa hancur dan terguncangnya wanita itu? Bisakah bayangkan bagaimana ia harus bersikap?

Ingin tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Menganggap apa yang di lihatnya itu hannyalah ilusi tapi sayangnya....

Sayangnya..  itu adalah kenyataan yang harus di terima. Bagi pil pahit yang dipaksa harus ditelan tanpa air. Tapi bedanya rasa pil pahit yang di dapatkan Cherry. hari itu mungkin tidak akan pernah hilang meskipun dia minum banyak air. Bahkan makan-makan yang palingan manis di dunia pun pasti tidak akan bisa merubah kepahitan itu jadi rasa manis.

Apa mereka tidak tahu karena rasa sakit yang tidak bisa tertahankan itu membuat Cherry sempat frustrasi, sempat merasakan kalau Tuhan tidak adil dan hampir saja wanita itu mengakhiri hidupnya dengan cara bodohnya.

Dengan harapan dia bisa melupakan  bagaimana rasa sakit akibat pengihanatan..

Dan di situlah rasa iba dan tak tega Farel muncul. Dia tak Sampai hati melihat wanita yang baru semalam di kenalnya ini, di persilahkan atas kesalahan yang sebenarnya tidak terjadi. Bukan hanya itu saja. Farel juga tidak habis pikir bagaimana bisa  mantan calon suaminya Mengatakan kalau Cherry berselingkuh dengannya?. Farel juga merasa tidak terima namanya di bawa-bawa. Tanpa dia tahu apa sebabnya..

Tapi di saat itu Farel mengerti akan satu hal. Yang mungkin Sampai saat dan detik ini masih belum bisa di lihat oleh keluarga Cherry. Atau mungkin memang belum juga di sadari oleh Cherry sampai sekarang. Tentang mantan calon suaminya itu..

1 jam sebelumnya...💕💕

Dengan wajah langkah tergesa-gesa, di ikuti dengan nafas yang tersengal-sengal, Cherry berlari menaiki anak tangga menuju ke tempat  pernikahan. Dia tidak peduli dengan penampilannya yang sedikit berantakan karena harus berlari cukup jauh dari tempat pernikahan di langsungkan. Tapi untungnya Cherry datang bersama dengan Farel. Entah tak tahu jika tanpa pria itu apakah Cherry bisa masuk ke dalam acara ini.  Terlihat sekali penjagaan yang sangat ketat dari para penjaga yang berjaga di jalan pintu masuk gerbang.

Yang Cherry tahu para penjaga itu bukalah penjaga yang bisa bersama dengan ayahnya. Terlihat  sekali mereka tidak mengenali Cherry. Karena semua pengawal yang  bekerja bersama dengan ayahnya pasti sudah tahu itu Cherry.

Tapi mereka semua yang ada di sana tidak mengenalnya. Dan di situ Cherry terus mencoba untuk menerobos masuk tapi tetap saja tidak bisa ,bahkan beberapa kali tubuh Cherry di dorong hingga terjatuh membentur aspal. Itu bukan sekali atau dua kali para penjaga itu melarangnya untuk masuk dan selalu mendorong Cherry saat Cherry hendak menerobos masuk. Tapi Entah dari mana datangnya si Farel yang untung saja tepat waktu menangkap tubuh, Cherry yang hampir saja terserempet motor saat dorongan ke-tiga kalinya  yang hampir saja membuatnya celaka. Dan mungkin terluka parah jika Farel datang sedetik saja terlambat

Dan dengan bantuan Farel yang mencoba untuk mengalihkan perhatian dari pada penjaga itu membuat Cherry bisa masuk meskipun harus dengan cara menyelinap seperti ini. Yang seharusnya tidak perlu di lakukan, mengingat ini sebenarnya adalah acaranya sendiri. Tapi apa yang terjadi. Cherry bahkan terlihat seperti seseorang pencuri yang sedang menyelinap masuk dan bodohnya itu adalah acaranya sendiri....

Tapi Cherry tahu bukan sampai di sini saja perjuangannya. Dan tidak mungkin dia membiarkan pengorbanan Farel akan sia-sia meskipun Cherry tidak tahu apa yang terjadi pada Farel di sana . Cherry hanya bisa berharap saja. Kalau Farel akan baik-baik saja.

Karena jarak pelataran dengan tempat pemberkatan cukup jauh, mungkin sekitar 700 meteran. Di tambah lagi waktu yang semakin memepet yang jika saja Cherry tidak cepat maka semuanya sudah terlambat.

Cherry mencoba berlari dengan sekuat tenaganya. Tapi beru saja menaiki anak tangga yang kesepuluh setelah berlari cukup jauh. Sandal yang digunakan Cherry terputus. Cherry mencoba membenarkan sandalnya tapi baru saja di benarkan sandal itu kembali putus. Hingga Cherry memutuskan untuk berjalan dengan bertelanjang kaki. Meskipun harus menahan panas yang  mungkin bisa saja membuat telapak kakinya terluka karena jalan yang terlalu panasnya.

Namun sepanas apa pun jalan yang harus di tempuh oleh Cherry. Itu tidak akan pernah bisa membuat tekadnya hancur. Tekadnya untuk membuktikan pada keluarganya tentang siapa Erik. Seseorang yang selalu mereka banggakan. Orang yang selalu anggap sebagai seorang yang selalu benar dan baik tapi nyatanya tidak seperti itu...

Dan demi mengungkapkan kebenaran itu Cherry akan rela jika dia harus merasakan sakitnya dan pedihnya tersengat panas matahari

Berkali-kali Cherry coba Manahan sakit dengan sekuat tenaga. dan saat melihat hanya tinggal beberapa langkah lagi dia akan sampai ke tempat yang di tujunya. Dan semoga dia tidak terlambat untuk bisa membatalkan pernikahan ini. Dan dengan tertatih Cherry mulai masuk meskipun harus berpegangan pada tiang pintu. Karena rasa lelah yang sudah mencederainya. Sayup-sayup terdengar suara pengucapan janji suci.

Tapi siapa yang bersama dengan Erik? Sejenak pikiran itu datang. Tapi beberapa saat itu juga jawaban dari pertanyaan itu datang kala dia mengingat tentang kejadian malam yang memilukan itu. Siapa lagi yang menggantikan posisinya di sana kalau bukan sepupunya itu.

Tapi saat Cherry hendak berjalan yang hanya tinggal beberapa langkah lagi kakinya terasa sudah tidak kuat untuk berjalan. Rasanya kakinya sudah mulai nyeri karena di paksa berjalan tanpa alas kaki. Yang tanpa di sadari Cherry membuat kakinya terluka dan mengeluarkan darah. Yang baru di rasakan olehnya.

"Setttt... Sakit...." Pekik Cherry yang menahan rasa sakit yang Seakan membuat seluruh tubuhnya menjadi sakit

Tiba-tiba saja sebuah tangan kokoh memegangi  pundak Cherry menyanggah  Tubuh Cherry agar tidak terjatuh “Kamu tidak apa-apa" sekarang pemilik dari tubuh yang menopangnya itu terlihat dengan jelas saat Cherry melihat siapa yang membantunya membuatnya merasa sedikit bersyukur. Setidaknya Cherry bisa percaya pada orang ini. Meskipun kenapa perasaan Cherry tidak enak. Entah kenapa Cherry merasa ada yang akan terjadi jika dia terus dekat dengan Farel.

"Aku bisa sendiri" Cherry yang berusaha melepaskan genggaman tangan Farel. Melihat penolakan Cherry yang sepertinya tidak ingin di anggap lemah. Farel melepaskannya meskipun perasaannya ragu. Apa lagi saat melihat noda darah yang tercetak ketika Cherry berjalan. Membuat  Farel sedikit cemas

Cemas? Perasaan yang asing di dalam kamus hidup Farel. Terutama cemas terhadap wanita.

Dengan tertatih dan menahan rasa perih Cherry melangkahkan kakinya. Sedangkan di dalam sana pengikatan janji sudah hampir selesai hanya tinggal beberapa kalimat saja yang harus di ucapkan. Yang membuat pasangan yang sekarang ada di atas altar pernikahan akan sah sebagai suami dan istri. Yang akan membuat semua harapan Cherry musnah. Karena hanya ini cara dan jalan satu-satunya yang bisa di manfaatkan Cherry dan tidak tahu kapan momen seperti ini, bisa di dapatkan lagi.

"Apa kamu yakin" Farel yang mencoba meyakinkan apakah Cherry memang tidak membutuhkan bantuannya. Yang langsung di jawab dengan anggukan kepala oleh Cherry. Dan untuk beberapa saat Farel mendiamkan wanita itu. Dan memperhatikannya saja dari jauh. Tidak akan membantu

Hentikan ...!!!!

Semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara yang menggema di ruangan tersebut. Dan mata semua orang tertuju pada sesosok wanita yang berdiri di ambang pintu tanpa alas kaki dan dengan rambut yang berantakan.

Tapi mata wanita itu tertuju pada satu arah yang langsung menatap kedua mempelai yang sedang berdiri berdampingan. Menatap terkejut pada sosok wanita tersebut..

Terdengar juga suara bisik-bisik dari beberapa orang yang sedang menghadiri acara tersebut.

" Cherry...." Cherry bisa mendengar suara kedua orang tuannya yang bergumam kecil saat menatapnya kembali. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat sekilas

"Kamu dari mana saja, sayang?" Pertanyaan itu yang terdengar saat ibunya mendekatinya. Tapi Cherry tidak menjawab, sekarang bukan waktunya untuk menjawab pertanyaan. Sekarang adalah waktunya untuk Cherry mengungkap identitas pasangan yang ada di hadapannya ini

Cherry semakin mendekat ke arah altar membuat semua tamu mengarahkan pandangannya ke arah ke mana Cherry melangkahkan, seakan ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya

"Selamat..." Ucap Cherry sambil mengulurkan tangannya. Pada kedua mempelai. Erik melihat ke sekitar ruangan bagaimana ekspresi semua tamu undangan yang terkejut melihat Cherry yang memberi selamat. Begitu juga dengan Erik yang juga bingung.

Tapi saat Erik. Ingin menyalami uluran tangan Cherry tiba-tiba saja di turunkan . Secara tak terduga dan....

Plakk....

Satu tamparan mendarat di pipi Erik cukup keras. Dan membuat semua orang terkejut dan ada beberapa dari mereka yang melihat tindakan Cherry yang menampar pipi Erik membuat beberapa dari tamu yang hadir berteriak. Bahkan Jessy yang ada di samping Erik hanya bisa membungkam mulutnya dengan tangan untuk meredam teriakannya atas keterkejutannya

"Apa-apa ini?" Erik yang bertanya dengan suara yang sedikit berteriak. Dan menatap nanar pada Cherry yang bahkan sepertinya tidak merasa bersalah sama sekali.

"Ia apa yang kau lakukan pada suamiku Cherry" bentak Jessy yang tidak terima atas perlakuan Cherry yang tiba-tiba saja menampar Erik di depan semua orang

"Masih bertanya apa yang aku lakukan?!" Desis Cherry. "Bukankah yang seharunya aku yang bertanya pada kalian berdua apa yang kalian disini?!" Ujar Cherry sinis. Yang di hadiahi tatapan sinis dari Jessy

"Terutama apa yang kau lakukan di sini? JES-SY. Sayang?" Ucap Cherry dengan penuh penekanan. Meskipun terdengar bisa bagi orang lain yang mendengarnya.

"Bukankah, seharunya gaun itu, dan tempat yang sekarang ini kamu tempati seharusnya itu adalah tempatku “desis Cherry yang sedikit mendorong tubuh Jessy

"Apa-apa ini?! Kenapa kau mendorongku?!apa yang kau inginkan DARIKU CHERRY" Bentak Jessy yang tidak terima.

"Kenapa? Apa yang akan kau lakukan padaku, penghianat?!" Cherry yang mulai emosinya saat Jessy menanyakan tentang kenapa dirinya datang. Bukankah seharusnya pertanyaan itu di ajukan oleh Cherry pada Jessy

"Apa yang aku inginkan darimu? Bagaimana kalau aku jawab aku ingin mengatakan pada  dunia tentang siapa kalian berdua.!" Cherry yang begitu terlihat begitu berani dan tegar dari nada bicaranya yang tidak terdengar rasa bergetar sedikit pun.

" Kalian berdua.... Kau sepupu kesayanganku dan kau calon suamiku?! . Oh... Maaf bukan calon suamiku tapi mantan calon suamiku"

"Bagaimana hebatnya kalian berduaan ini. Yang membuatku terlihat begitu bodoh karena tanpa sadar aku masuk di jebakan kalian yang sangat menjijikkan ini. "

"Aku bersyukur pada Tuhan karena aku tidak jadi menikah dengan dia! " Cherry yang sambil mengarahkan telunjuknya pada Erik. "Andai saja aku menikah dengan dia, Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, bisa saja aku akan terlihat benar-benar bodoh dan pasti akan lebih hancur dari pada saat ini. Tuhan memang adil menjauhkan aku dari manusia ular seperti kalian berdua."

"Dan untuk kau Erik! " Cherry menunjukkan tangannya pada Erik. "Aku rasa kau sekarang sudah tidak perlu lagi bermain bersandiwara dengan pura-pura mencintaiku, hanya sekedar untuk mendapatkan surat kuasa dari ayah dan juga mendapat kendali atas perusahaan keluargaku, benar bukan?!. Aku tidak  menyangka di balik sikapmu yang selama ini baik, ternyata hatimu itu busuk!"

"Dan untukmu, Jessy ! Aku kira kau baik ternyata kau juga sama dengan dia. bahkan sikapmu itu lebih dari rendah dari BICT!" Cherry yang semakin tidak meluapkan emosi tak peduli dengan semua orang yang  menatap karahnya atas kegaduhan yang di buatnya

"Kau....!!!" Jessy yang bersiap untuk menampar wajah Cherry dengan cukup keras membuat Tubuh Cherry yang tidak siap menerima serang mendadak terjatuh ke lantai.

Terdengar suara beberapa orang yang berteriak saat melihat kejadian itu hanya bisa melihat tanpa bisa ikut campur dalam masalah ini. Bahkan kedua orang tua Cherry Hanya menjadi penonton dan pendengar yang baik, tak ada keinginan di sana untuk membantu

"Kamu tidak apa-apa" sebuah tangan membantu Cherry untuk bangkit. Sebuah  suara yang tidak asing bagi Cherry

"Kamu...!" Cherry terkejut saat melihat siapa yang ada di hadapannya

"Bangunlah..." Ucapnya

"Tidak usah membantuku, aku bisa sendiri" jelas Cherry

"Tidak usah bersikap sok kuat, aku tak kamu sebenarnya lemah" suara itu membuat Cherry tertegun. Memang benar saat ini Cherry sudah cukup lelah, bahkan untuk berdiri sepertinya kakinya sudah tak mampu lagi menopang tubuhnya

"Mari aku bantu... aku tahu disini tak ada satu orang pun yang berani melangkah dan mengulurkan tangannya untuk membantumu, mereka hanya bisa jadi penonton. Dan mengejekmu, tapi disini ada aku yang mendukungmu dan mengulurkan tangan untukmu “sambung Farel. Farel sendiri saja tahu kenapa dia seperti ini, kenapa dia ingin sekali membantu Cherry apa lagi setelah melihat semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Melihat semua orang yang hanya bisa  menonton tanpa ada rasa sedikit pun untuk sekedar meluruskan. Bahkan orang tua Cherry sendiri sepertinya tidak percaya pada anaknya sendiri

"Farel... "Gumam Cherry pelan sambil menyambut uluran tangan Farel.

"Siapa kamu! Apa urusanmu" Erika yang tiba-tiba bersuara saat melihat kehadiran Farel di tengah-tengah mereka

"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, yang perlu kamu tahu. Aku disini tidak ada urusan  apa-apa, Tapi itu tadi. Sebelum aku melihat ke tidak adilkan di sini" ucap Farel yang penuh dengan penekanan

"Oh... Rupanya di sini ada pahlawan kesiangan? Yang coba-coba untuk memperlihatkan apa yang benar dan salah? "

"Tunggu, Cherry kau bilang aku BICT kan ? Lalu apa kabar denganmu, ha? Kau menghilang 3 hari 2 malam padahal kau tahu kau akan menikah. Dan kau datang membuat kegaduhan. Karena aku merebut tempatmu? Dan kau menyalahkan aku? "

"Dan kau juga mengatakan bahwa aku murahan? Lalu apa kabar denganmu? Kau hilang semalaman dan datang dengan seorang pria setelah semalam menghilang. Aku tidak yakin kalian tidak melakukan apa-apa selama semalam" tukas Jessy  yang mencoba untuk menyudutkan Cherry dan Farel

"Jaga ucapanmu... Cherry tidak serendah itu. Dia itu lebih baik daripada wanita sepertimu"  ucap Farel yang mulai sedikit emosi terlihat dari nada suaranya yang meninggi

"Kenapa marah?! Kalau kamu marah itu Artinya apa yang aku katakan itu benar bukan?" Sindir Jessy

"Atau, Cherry kau menuduhku dan Erik berselingkuh itu hanya untuk menutupi kebohongan yang kau perbuat. Karena kau berselingkuh dengan orang ini" Jessy yang menunjuk ke arah Farel

"Palakkk...." Satu tamparan meluncur bebas di wajah Cherry

"Mama...." Cherry yang terkejut ketika mamanya tiba-tiba saja menamparnya

"Kau...itu membuat Mama dan papa malu Cherry! Kamu itu putri kebanggaan mama dan papa, tapi mama dan papa tidak menyangka kamu akan melakukan hal seperti ini"

"Kalau kamu tidak mau menikah katakan saja, kenapa harus pakai acara kabur. Dan kamu kenapa menyalahkan Jessy dia yang menyelamatkan keluarga kita dari malu karena ulahmu itu. Seharusnya kau itu bersyukur. Bukan malah membuat keributan seperti ini"

"Kamu benar-benar membuat Mama malu, malu dan sekarang kamu datang bersama dengan seseorang yang tidak dikenal. Siap dia, dan kamu itu benar-benar buat Mama malu Cherry! Mama menyesal sudah melahirkan kamu. Kalau saja mama bisa memilih mama ingin dan berharap bukan kamu yang terlahir dari rahim mama tapi Jessy!" Ucap Terre yang sepeti sebuah tamparan keras. Bagaimana mamanya mengatakan itu padanya. Seakan menganggap bahwa Cherry bukan anak yang di inginkan. Setelah mendengar kata penyesalan dari mulut wanita yang paling Cherry sayangi

"Dan mulai hari ini kamu bukan anak mama dan papa lagi. Kamu bukan anggota dari keluarga Carel lagi. Dan mulai saat ini jangan pernah kembali ke rumah lagi" tegas Terre yang membuat air mata Cherry tidak bisa di bendung lagi

"Maaf sebelumnya Tante, bukannya saya ikut campur, dalam urusan ke kurang kalian. Tapi apa Tante mengatakan hal seperti itu, sebelum tante tahu apa yang di katakan anak tante itu benar atau salah? Bukankah seharusnya seorang ibu lebih percaya pada anaknya dari para orang lain." Farel yang akhirnya angkat bicara setelah mendengar kalimat yang tidak disangka keluar dari mulut seorang ibu

"Kamu! Tidak usah ikut campur dalam urusan ini. Karena kamu tidak tahu bagaimana kelakuan anak ini." Terre yang terlihat begitu emosi

"Ma... Jangan lakukan ini sama Cherry, Cherry sayang mama... Kenapa mama buang Cherry" ucap Cherry sambil menangis dan mencoba memegang kedua tangan namanya tapi mamanya sama sekali tidak mau di sentuh oleh Cherry

"Jangan sentuh aku, aku bukan mamamu lagi. Karena kalau kau memang anakku kamu tidak akan membuat Mama malu. Ternyata benar kalau darah itu tidak bisa di ganti dengan apa pun"

"Dan hari ini kau membuktikan kalau kau memang bukan anak kandungku" perkataan Terre yang benar-benar seperti sambatan petir untuk Cherry

"Maksud mama apa? Kenapa mama bilang seperti itu, Cherry ini adalah anak mama" ucap Cherry

" Sayangnya kau memang bukan anak mama, dan mungkin benar sebaik apa pun dan sebesar apa pun kasih sayang yang aku berikan tidak akan pernah merubah kenyataan kalau kau tidak akan pernah bisa seperti anak kandung" kata-kata Terre yang benar-benar begitu menohok peran Cherry. Yang membuat gadis itu terdiam di tempat dengan air mata yang tak hentinya menangis

Sedangkan Farel yang melihat Cherry yang sekarang benar-benar hancur berbuat untuk membawa pergi wanita itu dari tempat ini. Entah kenapa dia sangat merasa kasihan dengan wanita ini. Farel bisa merasakan apa yang Cherry rasakan. Disaat yang bersamaan dia mendapatkan kenyataan yang lebih meyakinkan dari pada perselingkuhan Erik

"Ayo kita pergi..." Farel yang menarik tangan Cherry untuk ikut bersamanya. Tapi gadis itu seakan tidak bergerak sama sekali dari tempatnya

"Kau masih mau disini? Setelah semua orang menghinamu? Setelah kau tahu apa yang mereka sembunyikan? Setelah kau tahu kalau orang yang kau anggap menyayangimu dengan tulus ternyata tidak. Apa kau masih mau bertahan disini?" Tanya Farel

"Aku... Aku..." Suara Cherry yang terbata-bata

"Aku akan tetap di sini. Bagaimana pun mereka tatap keluargaku" sambung Cherry

"Kita buka keluarga" desis Terre

"Kau dengar apa yang di katakan oleh orang tuamu? Mereka saja tidak mau menganggap bahwa kau bagian dari keluarga lagi. Mau sampai kapan kau merendahkan dirimu seperti ini" Farel yang bicara sedikit meninggi

"Tapi....kalu tidak bersama mereka aku harus pergi ke mana? Kau tahu aku tidak tahu siapa keluargaku. Apa yang harus aku lakukan rel " Jawab Cherry yang penuh dengan penuh perasaan putus asa

"Kalau kau bingung harus pergi ke mana? Kalau kamu bingung harus cari siapa dan ke mana, ada aku. Aku akan selalu bersamamu" ucap Farel

"Maksudmu apa ?" Cherry yang merasa Bingung dengan apa yang Farel katakan

"Aku akan menjawab semua kebingunganmu, MENIKAHLAH DENGANKU CHERRY..."

"AKU JANJI AKAN MEMBUAT KAU BAHAGIA, AKU JANJI AKAN MEMBHAT LUKA YANG ADA DI HATIMU ITU HILANH DENGAN BEGUTU BANYAK KEBAHAGIAAN YANG AKAN AKU BERIKAN. DIAMA KITA AKAN PUNYA KELUARGA YANG BAHAGIA, MELEBIHI KEBAHAGIAAN YANG PERNAH KAU DAPATKAN"

"MENIKAHLAH DENGANKU... Carissa Carel" ulang Farel.

"Aku..." Cherry memandang ke arah kedua orang tuannya yang membuang muka saat Cherry menatapnya. Sedangkan Farel menatap Cherry dengan perasaan yang campur aduk. Apakah yang di lakukannya ini benar atau salah

"Aku bersedia..."jawab Cherry yang membuat Farel tersenyum lega. Karena Cherry mengatakan ia.

💕💕💕💕💕💕💕💕

Dear my future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang