Pagi di kediaman keluarga Wang tak terlihat seperti biasa karena pasalnya para maid serta butler di sana begitu tercengang melihat tuan baru mereka ada di dapur tengah menyiapkan beberapa makanan untuk sarapan.
"Tuan.. apa yang anda lakukan disini?" Tanya kepala pelayan dengan sopan begitu melihat Xiao zhan berdiri di depan kompor tengah memasak sesuatu.
"Eoh? Aku lapar paman.. jadi aku memasak." Jawab Xiao zhan ragu.
"Tapi tuan--"
"Biarkan saja." Sergah Wang Yibo yang tiba-tiba muncul dan berdiri di ambang pintu dapur.
Melihat tuan mereka yang terkenal dengan sifat dinginnya itu membuat para pelayan semakin menundukkan kepala mereka.
"Wah.. ternyata bukan hanya aku saja yang takut padanya. Tapi semua orang disini juga. Aku bahkan bisa merasakan aura membunuhnya dari jarak 10 meter ini."_batin Xiao zhan yang menatap sedih pada setiap pelayan yang hanya bisa berdiri diam dengan menundukkan kepala dalam.
"Apa masakanmu sudah matang? Aku lapar." Ucap Wang Yibo yang ntah sejak kapan sudah berdiri di samping Xiao zhan hingga membuat pria manis itu berjengit kaget.
"Sejak kapan kau berdiri disini?"
"Sejak kau menatap satu per satu para pelayan dengan tatapan konyolmu."
"Kau mengejekku lagi?" Geram Xiao zhan dengan pipi menggembung dan alis bertaut. Melihat hal itu membuat Wang Yibo menjadi gemas hingga tanpa sadar dia mendekatkan wajahnya dan mengecup ringan pipi tembam Xiao zhan.
"Hyaa.. apa yang kau lakukan?" Pekik Xiao zhan dengan wajah semerah tomat.
"Aku lapar. Kapan kau akan memberiku makan?" Balas Wang Yibo tenang tanpa mempedulikan pertanyaan Xiao zhan.
"Aish.. kau benar-benar menyebalkan. Selalu saja melakukan sesuatu tiba-tiba. Apa kau tak malu semua orang di sini melihatnya?"
"Jadi kau tak mau memberiku makan? Baiklah aku pergi."
"Hyaaa.. berhenti membuatku semakin kesal!!" Teriak Xiao zhan begitu melihat Wang Yibo memutar tubuhnya hendak pergi.
Mendengar teriakan Xiao zhan, membuat sudut bibir Wang Yibo berkedut dan membentuk senyuman kecil di bibirnya. Sontak hal itu membuat para pelayan yang masih berdiri di dapur tercengang dibuatnya. Semenjak kepergian Li Yifei, tak pernah sekalipun mereka melihat Wang Yibo bicara lebih dari tiga kata. Tapi sekarang mereka melihat Wang Yibo bicara lebih dari tiga kata bahkan tersenyum meski hanya senyuman kecil, namun itu merupakan pemandangan langka yang seharusnya mereka abadikan.
Hampir semua pelayan di mansion Wang tau kisah hidup seorang Wang Yibo. Bahkan mereka juga tau semua yang terjadi pada orang tuanya, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa selain membungkam rapat bibir mereka agar hidup mereka selamat. Mereka tau setiap detail kisah yang ada di mansion Wang. Mereka juga tau setiap detail kisah keluarga Wang yang beredar di luar mansion, baik itu kisah nyata maupun yang di rekayasa. Termasuk berita tentang kematian Li Yifei yang dikabarkan meninggal karena kanker otak dan juga pernyataan bahwa Wang Dyllan adalah satu-satunya putra sekaligus pewaris tunggal dari pernikahan Wang Darren dengan Li Yifei.
Xiao zhan membawa hasil masakannya ke meja makan yang juga di bantu oleh beberapa maid. Sedangkan Wang Yibo hanya berjalan mengikuti kemanapun Xiao zhan berjalan.
"Yibo apa yang kau lakukan?" Tanya Xiao zhan yang jengah melihat Wang Yibo terus mengekorinya kemanapun. Padahal Xiao zhan hanya menata hasil masakannya di meja makan, tapi Wang Yibo terus saja mengikutinya seperti anak ayam yang mengekori induknya.
Melihat Wang Yibo hanya diam dengan wajah datarnya, membuat Xiao zhan menghela nafas panjang sebelum dia menarik pelan lengan Wang Yibo agar duduk di kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND
Fanfiction"Aku tak punya cukup nyali untuk mengatakan bahwa ini adalah cinta karena aku sudah menyakitimu berkali-kali. Tapi satu hal yang harus kau tau, bahwa hatiku sudah menjadi milikmu sejak pertama kali kita bertemu."