Bab 18

147K 17.6K 1.2K
                                    

Jangan lupa vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️♥️

****

Zara duduk di taman kampus. Ia baru selesai mengajukan judul skripsi. Beruntungnya judulnya langsung diterima dan langsung diarahkan dosen pembimbing, inilah enaknya jika sudah menyiapkan judul skripsi ketika masih semester bawah.

Zara mendesah menatap langit yang membiru. Rasanya ia tidak ingin pulang, perkataan ayahnya semalam terus terngiang-ngiang. Ia bingung memikirkan cara untuk menemukan Arga.

Kemudian ia membuka ponselnya mengecek beberapa akun media sosialnya yang terlantar akibat pengabdian di perbatasan dan juga karena berita tertembaknya Arga membuat dirinya enggan membuka ponsel. Ia jadi lebih sering melamun memikirkan pria itu akhir-akhir ini.

Banyak sekali notifikasi yang masuk ketika ia menghidupkan datanya begitu juga Direct Message. Zara tidak berminat membaca notifikasi yang masuk, ia lebih memilih mengecek pesan. Kebanyakan pesan masuk dari orang-orang yang tak di kenalnya mengajak berkenalan namun ada satu nama yang membuat Zara terpaku.

Arganta Xavier Anggara

Deg!

Membaca nama itu ia langsung membukanya. Ia tidak akan lupa nama itu. Pesan itu terkirim sekitar 2 Minggu yang lalu, berarti saat Arga berada di Tarakan. Ada satu pesan disana yang semakin membuat Zara yakin jika itu Arga.

Ternyata kamu benar-benar anak bupati..

Jantung Zara berdebar, airmatanya keluar tanpa sadar. Akhirnya ada sedikit harapan untuk bertemu Arga. Ia bersyukur dulu memberitahu nama Instagramnya pada Arga. Pria itu pasti berniat mencari tahu siapa dirinya.

Zara mengecek profil Arga. Followers pria itu lumayan banyak berjumlah 200. Namun yang membuat Zara kesal, pria itu hanya memajang satu foto yang sama sekali tidak memberikan Zara informasi apapun, pria itu juga tidak meletakan nomer HP ataupun alamat.

Menyebalkannya lagi, foto yang Arga pajang adalah foto mengenakan seragam militer bergaya ala KTP dengan background berwarna biru. Ia jadi tidak bisa mencari tahu tentang keluarga Arga. Ia juga mengecek siapa saja yang menge-tag Arga. Hasilnya nihil, tidak ada apapun. Astaga!

Bolehkah Zara mengumpat!

Apa gunanya bikin Instagram kalau nggak ada isinya?

Zara kembali membuka foto Arga tanpa sengaja ia melihat tanggal pria itu meng-upload fotonya. Zara terkejut ketika tahu foto itu diupload 2 Minggu yang lalu. Itu artinya Instagram ini baru dibuat. Benar-benar manusia zaman batu, Instagram saja baru punya. Zara terkekeh membayangkan Arga membuat Instagram hanya untuk menyelidikinya. Apa jangan-jangan Arga membuat Instagram khusus untuk men-stalker dirinya? Zara tersenyum tanpa sadar, ada rasa senang yang muncul dihatinya.

Zara kembali membuka pesan. Ia tahu kemungkinan kecil Arga akan membaca pesannya tapi ia harus berusaha. Ia mengetikan beberapa pesan disana mencurahkan isi hatinya.

Kapten Arga..

Kapten dimana?

Aku harap kapten sudah sehat. Aku sangat khawatir. Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa kamu.. kapten tidak boleh mati.

Kapten masih punya utang janji untuk menikahi ku. Jadi aku percaya kapten masih hidup, jika sampai kapten mati sebelum menikahi ku maka aku akan mendoakan mu menderita di neraka yang paling dalam.

ARGANTA - Embracing The sun (Tersedia di gramedia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang