Awan hitam bergelantungan,angin yang semula berhembus pelan,kian lama kian kencang.
Semua orang merasa terganggu dengan cuaca itu,tidak nyaman karena aktivitas mereka terhambat
Tapi tidak dengan seorang pemuda laki laki yang sedang berjalan pulang dengan santainya.
Hujan sudah turun,cukup deras
Dan sialnya pemuda itu belum sampai dirumahnya
Dia tak bisa bergeming,hanya membiarkan ribuan butiran dingin meneteskan dirinya.Tidak berapa lama,akhirnya dia sampai di Mansion nya
Dari dalam seorang wanita,mungkin berumur paruh baya, berteriak memanggil pemuda itu untuk cepat masuk."Cepatlah nak,kau nanti sakit" Ucapnya sambil melambaikan tangan
Para maid dipintu sudah siap menunggu,
"Tolong jemur saja ya bi,makasi" Ujar pemuda itu sambil tersenyumLalu masuk ke dalam,
"Langit!! Kamu cepetan ganti baju,nanti sakit!! besok masih sekolah kamu!!" Teriak wanita paruh baya yang dikenal sebagai ibu Langit"Iya ma" Ucap Langit sambil naik keatas menuju kamarnya
Setelah berganti baju,Langit tidak ikut makan malam,dia sudah makan tadi
Langit menatap langit langit kamarnya dengan sendu,
Kamar yang pasti akan ia tinggalkan untuk selamanya.Lalu ia mengalihkan pandangannya ke foto seorang gadis cantik yang sedang berpose manis didekatnya.
"Maaf, hidup ku hanya bertahan beberapa bulan saja,maafkan aku honey.." Ucapnya sendu sambil tersenyum.
Lalu ia memejamkan mata
Rasa sakitnya kembali menyerang
Sakit yang luar biasa
Dan ia diharuskan untuk melawan itu."Ya Tuhan,,jangan Kau siksa aku" Ucapnya sambil memegangi perut sebelah kanannya
Gagal ginjal.
Itu adalah penyakit yang diderita Langit
Entah dari mana asalnya
Yang pasti Langit sekarang sedang berjuang ,membebaskan diri dari penyakit itu.Setelah rasa sakitnya mulai mereda, dia pun berdiri sambil terhuyung, dengan tangan masih berada di posisi sama
Yaitu memegangi perutnyaDia masih teringat kata kata dokter tadi
"Hidup mu masih ada 7 bulan lagi,berdoalah, semoga hidup mu masih lama lagi,, Saya tidak bisa apa apa kecuali memberikan pelayanan semampu saya"
Katakan Langit adalah cowok lemah
Dia menangis,
Meratapi nasib yang sudah dibuat Tuhan olehnya.Langit berjalan menuju balkon kamarnya
Duduk di sofa sambil melihat langit hitam,
Tidak ada bintang
Tidak ada bulan
Seperti merasakan apa yang dirasakan Langit sekarangLangit hanya diam, sesekali mengusap air mata nya yang masih tertinggal di pipinya .
Membiarkan angin malam menembus nya
Sesekali percikan air terbawa olehnyaTuhan....
Aku ingin sembuh
Aku masih ingin berdekatan dengan keluargaku...Tak terasa air mata Langit turun lagi
Langit malam pun juga ikut meneteskan hujanLangit menengadahkan wajah nya keatas sambil tersenyum pahit
' terimakasih 'Langit pun kembali ke kamarnya
Untuk mengistirahatkan diri
Karena besok dia sudah mulai sekolah
Meski keadaan nya masih belum memungkinkan.Sebelum memejamkan mata, dia sempat tersenyum pahit, meremas kedua tangannya. Meneteskan air mata lagi,
Takdir.. tidak ada yang bisa mengubahnya, apapun itu, harus dilakukan, harus dijalani, bersyukur saja karena masih diberi kesempatan 7 bulan untuk bernafas dan berusaha, berdoa dan percaya itu yang selalu dibutuhkan...
Get well SoonLangit pun mengusap air mata nya lagi dan segera beranjak tidur.
"Selamat malam Tuhan,selamat malam Dunia" Ucapnya sambil menarik selimut
Dia berharap untuk hari esok
Semoga penyakitnya segera hilang.
Begitu seterusnya..Entah sampai kapan...
....
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen FictionKenapa tiba-tiba jadi dingin? Ada masalah kah? Kasih tau aku dong, Jangan hanya diam, Kok kamu jadian sama dia? Kamu udah gak sayang aku ya? Aku kurang apa lagi? Atau kamu udah bosan? Kamu katanya sayang sama aku, kenapa kamu jadi begini, kamu lupa...