Sudah sekitar 10 menit Langit berada di taman sekolah, setelah menelpon seseorang, raut mukanya sedikit gelisah dan takut, perasaan takut,emosi,marah bercampur aduk dalam ekspresi nya
"Hai Langit,,udah lama nungguin ya?" Akhirnya orang yang dia tunggu muncul juga dihadapannya.
"Eh ga kok,sini duduk" Ucap nya sambil menepuk bangku didekatnya yang masih kosong."Iya Lang. Oh iya tadi kamu mau ngasih tau sesuatu,,apa?"
"Aku mau jujur Cha.." Ucapnya sambil menunduk."Jujur aja sih,,emang ada apa?" Tanya Acha selaku pacar dari Langit
"Aku...."Acha masih menanti kalimat terakhir diucapkan
"A..akuu...."Kesabaran Acha sudah diujung tanduk
"Aku.."Oh Ya Tuhann,apa Langit mau mempermainkan dirinya?? Oh Ayolah dia sudah menunggu!
"Apa si Lang??? Yang jelass kalo bicara,,Aku bingung" Sarkas Acha sambil mengernyitkan dahi.
"Aku sakit Cha"
Acha diam,keheningan menyelimuti mereka.
Dengan wajah Acha yang masih shock dan Langit yang mendesah pelan sambil mengacak rambutnya frustasi."Kkamu sakit apa Lang?" Acha menatap Langit,tentunya dengan mata yang berkaca kaca.
"Gagal ginjal,sudah parah Cha,makanya aku minta kita ketemuan karena aku mau jujur sama kamu dan mau kamu lebih sabar"
"Bodoh!!" Sarkas Acha sambil memukul lengan Langit,,tak berapa lama terdengar suara isakan kecil dari bibir Acha
Langit hanya diam saja,lalu memeluk Acha,membiarkan kekasihnya itu meluapkan emosi.
"Kenapa ga dari dulu saja kamu bilang ke aku? Apa susahnya sih?? Hahh??" Bentak Acha,tapi masih dalam dekapan Langit
"Aku takut kamu kepikiran terus Cha, aku takut kamu bakal ninggalin aku di saat saat terakhir ku,aku takut kita tidak akan punya momen indah" Langit mengelus rambut Acha"Apa aku terlihat begitu?? Apa aku akan meninggalkan mu saat kamu sakit? Kenapa pikiranmu bodoh sekali?? Apa kau ragu dengan janji kita dulu?" Acha terus melontarkan pertanyaan pada Langit
Ia tak peduli
Hatinya sakit"Aku cuma takut aja Cha" Jawab Langit sendu
"Lalu berapa sisa umurmu?" Tanya Acha,dia sudah menyiapkan hatinya untuk bertanya seperti ini"Tidak banyak,kira kira 7 bulan lagi" Ucap Langit sambil tersenyum
"Langit jangan tinggalkan Aku,
Aku takut sendirian" Acha melanjutkan tangisannya
"Tidak,aku akan selalu bersamamu,jangan menangis lagi ya? Doakan aku semoga ada donor ginjal untukku" lalu Langit memeluk Acha erat"Pasti,aku akan mendoakanmu Lang,,lalu kapan kamu akan mendapat donor ginjal?"
"Aku tidak tau Cha,semoga saja cepat,,dan doakan aku ya"
Lalu dibalas dengan anggukan oleh Acha================================
Dilain tempat,ada seorang lelaki yang melihat mereka
Hatinya teriris,pilu
Dia adalah Gevano Galendra Melvin Agrario seorang lelaki yang satu kelas dengan Langit
Dia sangat menyukai Acha, dari waktu menengah pertama sampai sekarang
Dia hanya memendam perasaannya ituSampai akhirnya Langit 00psudah memilikinya
Setidaknya dia juga senang saat melihat Acha bahagia dengan Langit.
Dia menganggap Acha lebih serasi dengan Langit,yang disukai oleh banyak gadis di sekolahnya,yang hidupnya serba tercukupi.Tidak seperti dirinya,yang payah dan tergolong sederhana
Dia tau bahwa Acha adalah gadis yang tidak pilih pilih latar belakang temannya.Tapi hati kecil Gevan berkata bahwa dirinya tidak pantas bersanding dengan Acha.
Hatinya sakit saat melihat air mata Acha terus terusan turun
Jujur saja dia ingin membantu Langit,tapi bagaimana caranya?Apa dia perlu mendonorkan ginjalnya untuk Langit,demi melihat senyum bahagia terlukis diwajah Acha?
Itu gila..
Tapi yang namanya Cinta,apa pun pasti akan ia lakukan
Dia memantapkan pilihannyaAku akan mendonorkan ginjalku kepada Langit
......
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen FictionKenapa tiba-tiba jadi dingin? Ada masalah kah? Kasih tau aku dong, Jangan hanya diam, Kok kamu jadian sama dia? Kamu udah gak sayang aku ya? Aku kurang apa lagi? Atau kamu udah bosan? Kamu katanya sayang sama aku, kenapa kamu jadi begini, kamu lupa...