perubahan

17 2 0
                                    

Maaf jika aku menyakitimu dan menjahuimu, karna hatiku akan semakin sakit bila ada di dekatmau.

"Angelica alsya"

Satu minggu setelah kejadian tersebut ica menjadi sedikit dingin dengan semu orang termasuk tiga sahabatnya, ya sekarang mereka telah bersahabat, walau hanya beberapa bulan kenal tapi mereka sudah sangat akrap dan saling melengkapi.

Zerina dan tasya hanya bisa menerka-nerka apa yang terjadi pada sahabanya satu ini, tapi mereka tak berani untuk bertanya, karna mereka tau mungkin sahabatnya ini belum siap untuk bercerita kepada mereka.

Berbeda dengan bela dia tau apa yang terjadi pada sahabanya ini, karna pada hari itu bela sedang berada di rumah ica dan benar saja bela mendengar semunya dan dia ikut bersedih atas apa yang menimpa keluarga sahabatnya itu.

Dan begitu pun devano dia juga tetkejut atas perubahan yang terjadi pada ica atau lebih tepatnya gadis yang ia sukai, tapi ia tak menyerah ia tetap saja selalu mencoba mengajak ica untuk berkencan bersamaya tak jarang ica menolaknya dan hanya ada beberapa kali ia menerima tawatan dari devano, tapi itu semua tak membuatnya putus asah.

Pagi ini seperti pagi biasanya, namun setelah kejadian satu minggu lalu, ica kini tak lagi menunaikan sholatnya di kamarnya bersama dengan bela, melaikan dia sholat berjamah besama bundanya juga walau dia tau iya akan memperlambatnya karna dia akan naik turun tanggan, namun dia tak menghiraukan itu karna dia tau pasti bundanya akan kesepian jika dia sholat sendiri.

Saat semua telah selesai ica dan bela bergegas untuk sarapam bersama elin.

"Morning" ucapa bela dan ica bersamaan. Yah seperti yang kalian tau, bela, zerina dan tasya sekarang sudah sangat dekat dengan bundanya ica begitupu sebalinya, yah kalian tau lah apa alasan mereka sangat dekat, yah benar sekali karna mereka sering menginap dirumah ica dan ica pun sering menginap di rumah mereka.

"Morning, ayo kalian minum susu kalian dan makan roti kalian, tita elin kepada ica dan bela.

"Ok" jawab mereka bersamaan.

Setelah ritual sarapan mereka segera berangkat sekolah dengan membawa mobil bela, namun ica yang mengendarainya dengan kecepatan sedang.

Saat berada dikelas dua sahabat mereka langsung memangil mereka, "ca bel"pangil tasnya pada dua sahabatnya.

"Em..",

"Tau gak bela, kelvin nanyain lo tadi" ucapa tasya pada bela sambil menaik tirun kan alisnya.

"Udah itu aja gakpenting banget sumpah", ucapa bela dengan muka datarnya,

"Iya itu aja" ucap tasya yang sedikit terkekek melihat wajah datar bela, yah begitula mereka beremapat sangat senang mengoda satu sama lain.

"Hey, kalain dateng gak kepesta sekolah hari sabtu ini, tanya andrew yang baru saje datang entah dari mana kepada zerina dan tiga sahabatnya.

"Nah gua tadi mau ngomang itu sama kalian, tapi lupa gara-gara tasya anak monyet satu ini", adu zerina kepada dua temanya sambil menatap tasya dengan tatapan mengejek.

Tasya yang mendengar ti langsung kelas, "enak aja lu ngomongin gua anak monyet, lu tu anak keboo, balas tasya kepada zerina.

Ica dan bela pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat tingkah sahabatnya itu.

"Yaudah kalian anak monyet dan kebo, jadi mau gak kita kepesta sekolah, tanya bela kepada dua sahabatnya itu, jelas saja bela tak bertanya kepada ica karna mereka pasti akan berangkat bersama.

"Gua si ngikut aja", jawab tasya pada bela.

"Gua sia yes",

"Ekhem..,kacang mahal kacang mahal siapa yang mau beli silakan aja beli ke tukang kacang, karna jika kalian beli dengan saya jelas tidak ada dan jika kalian beli ketokoh baju itu sama aja kalian idiot dan tolol namanya", ucap andrew yang sendari tadi berada di dekat empat sahabat tersebut. Dan di sampingnya juga sudah ada, devano, kelvin dan elarga.

Mereka bertuju yang mendengar itu hanya bisa tertawa melihat kelakuan salah satu teman mereka hanya bisa tertawa.

"Iya kita dateng andrew", ucap zerina kepada andrew yang sendari tadi melirik ke arah zerina.

"Heheh..., zer lu mau gak berangkat bareng gua biar kita kek pasangan romantis gitu", ucap andrew pada zerina dengan sedikit nyegir.

"Oky jemput gua dirumah, kek biasanya", ucap zerina yang begitu lantang dan membuat tiga sahabatnya berdehem menandakan meminta penjelasan dari zerina.
"Ajirr keceplosan gua, ck",batin zerina, "iya-iya entar gua jelasin", ucap zerima kepada tiga temanya.

"Ca kamu mau aku jemput kita berangkat bareng", tawar devano kepada ica,

Namun ica menatap bela, dan bela menganguk kepada ica menandakan dia setuju.

"Iya", ucap ica lantang dan jelas.

"Sya kamu juga berangkat sama aku yah", tawar elarga kepada ica.

"Ok deh", jawab tasya kepada elarga.

"Kalo lu mau berangkat sama gua bel?", tanya kelvin pada bela.

"Iya deh, yakali gua sendiri sedangkan temen-temen gua berangkat sama pasanganya, kan gak lucu.

Follow ig autor yah namanya
@selviindahfitri

Cinta Dan DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang