Kakiku terlalu lumpuh untuk sekedar menyambangimu;
Mataku terlalu buta untuk melihat keadaanmu;
Kupingku terlalu tuli untuk mendengar keluh kesahmu;
Tanganku terlalu acuh untuk membelai rambutmu;
Bibirku terlalu egois untuk mencium tanganmu.
Aku yang telah kau sekolahkan tinggi-tinggi
di bidang kesehatan supaya aku tak sakit-sakitan,
kini aku yang malah mengirimmu ke rumah sakit.
Terbaring lemah dengan selang infus yang menancap di tanganmu.
Keadaanmu lemah, wajahmu pucat,
rambutmu memutih, tanganmu yang dijalari keriput.
Mungkin sudah garisku,
melihat seorang perempuan yang paling berjasa,
sakit karena ulah anaknya yang
terlalu enggan untuk memberi perhatian.
(2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempat Sampah (Kumpulan Puisi)
PoetryAda satu keunikan, hal apapun bisa menjadi kebalikan. Hal serius bisa ditertawakan penduduknya, hal lucu bisa diseriusin penghuninya, laki-laki bisa menjadi wanita begitupun sebaliknya. Hanya di sini kamu bisa melihat taman bermain untuk orang dewas...