Saya dibesarkan dalam generasi yang serba inggris.
Berbicara pakai bahasa inggris bahkan kunci pun dinamai inggris.
Otak saya terlalu susah untuk mengerti
atau memang saya saja yang tidak mau memahami.
Kalimat i don't know saja saya tidak tahu.
Saya juga tidak tahu bahwa kata meaning punya makna.
Saya tidak mengerti mengapa orang-orang lebih suka meeting daripada rapat;
lebih gemar adventure dibandingkan petualangan;
lebih tertarik anything dari apapun;
lebih sering arrogant daripada sombong;
lebih pandai promise ketimbang janji;
lebih senang challenge daripada tantangan;
lebih bersedia cry daripada menangis;
lebih suka breakfast daripada sarapan;
lebih nyaman morning ketimbang pagi;
lebih dekat dengan family ketimbang keluarga;
lebih sering forget daripada lupa;
lebih kerap jealous ketimbang cemburu;
lebih puas shopping daripada belanja;
lebih nyaman simple daripada sederhana.
Bahasa inggris memang rumit dan membuat bingung.
Mengapa kiri dan pergi sama-sama left?
Mengapa taman dan parkir sama-sama park?
Mengapa tunduk dan dasi sama-sama bow?
Mengapa adil dan perayaan sama-sama fair?
Mengapa kolam dan biliar sama-sama pool?
Mengapa paku dan kuku sama-sama nail?
Itulah bahasa inggris, perpaduan kata yang
menghasilkan kalimat luar biasa.
Seperti seorang yang memiliki perpaduan dream yang dikawinkan dengan –er
kemudian disambung dengan have dan berani mengambil kata big yang disertai dengan risk.
(2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempat Sampah (Kumpulan Puisi)
PoesiaAda satu keunikan, hal apapun bisa menjadi kebalikan. Hal serius bisa ditertawakan penduduknya, hal lucu bisa diseriusin penghuninya, laki-laki bisa menjadi wanita begitupun sebaliknya. Hanya di sini kamu bisa melihat taman bermain untuk orang dewas...