#22 - Pendosa yang Tak Dusta

6 0 0
                                    

Kami berlima tak pernah salat

karena kami tak tahu niatnya.


Ketika kami nongkrong di pertigaan,

Pak Kyai menyuruh kami pergi ke masjid.

Lalu kami pergi ke masjid itu,

duduk, diam terus kembali nongkrong.


Jika kami dimintai tolong,

kami akan bantu. Kalau dikasih imbalan

kami terima, kalau tidak ya tidak apa-apa.


Setiap dua hari sekali kami

selalu menjalani rutinitas yaitu

mabuk sampai pagi, di pertigaaan.

Tidak ada yang melarang kami,

kalau dilarang, ya kami tinggal pindah tempat saja.

Lalu kami pulang, tidur seharian.


Hidup kami memang tidak berharga tapi kami berusaha menikmatinya.


(2020)

Tempat Sampah (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang