🎆Part 4🎆

6 1 0
                                    


Laki laki itu melongok di balik pintu kamarnya dengan sebelah earphonenya menjuntai.Ia memastikan seseorang mengetuk pintu kamarnya tadi.

"Kania,kamu tadi ngetok pintu kakak?"seru Keenan"Kes,kakak tau itu elo.Jadi engk usah ngumpet deh kamu"Tak Sahutan,ia memilih keluar.Mencari keberadaan sang adik.

Kanoy mengendap-endap menuju Vas Bunga antik yang hampir setinggi dirinya yang berada di hadapannya.Ia yakin Kania pasti bersembunyi di balik Vas Bunga itu.Tak segaja tadi ia mendengar suara kekehan kecil di sana.Itu pasti Keshia,pikirnya.

"Hahah kenna kamu Kes,awas aja Ya kakak kerjain balik"Batin Keenan.

"Mah,Kanoy mau keluar beli makanan.Mama titip apa?".Ujar Kanoy dengan tatapan tak lepas dari Vas bunga tersebut,ia memancing adiknya agar kelua
keluar dari persembunyiannya.Dan tak lama gadis berambut ikal itu berlari menghampiri Kanoy,setengah mati ia menahan senyum gelinya yang spontan ingin membersit.

"Ishh,kak Anoy engk asik ah.Malah bawah nama makanan segala,kan Kania keciduk ngumpet di sana"dumel Kania dengan bibir di mayun-mayunkan.

"Kanianya sih,kenapa iseng banget jahilin kakak"decak Kanoy menyentil dahi Adiknya.

"Auh,mimom kak Anoy jahat"pekik Kania,berlari menghampiri Ibunya di dapur.

Kanoy berusaha mengejar Adiknya,tetapi sang Adik sangat lihai berlari.

"Mimom,kak Anoy jahat.Masa kening kania disentil sih.Kan sakit Mimom"Kania mengaduhkan sang kakaknya kepada Ibunya.

Mendengar pengakuan Adiknya,Kanoy menepuk jidatnya.

"Aduh gimana ni,kalo uang jajan gue di potong ama mama,kan sayang.punya adik kok tega bener ama kakaknya sendiri"Gumam Kanoy,meruntuki sikap Adiknya.

Kanoy berniat berbalik menuju kamarnya,akan tetapi terdengar suara melengking milik sang Ibu membuat langkah terhenti.

"Kanoy,jangan coba untuk kabur.Kesini kamu"

"Heheh mama,baru aja Kanoy mau ke situ"kilah Kanoy.Ia mengaruk tengkuk yang sama sekali tak gatal seraya tersenyum kikuk.

"Kanoy kanoy,siap siap dah lo dengerin ceramah tujuh hari tujuh malam"dumel Kanoy dalam hati,dengan ragu ia menghampiri mama yang sudah memasang muka masamnya.

"Kenapa kamu sentil adik kamu sendiri,tuh lihat kening adikmu memerah kaya habis di tambok tiang listrik.Mama potong uang jajan kamu selama seminggu"Ucap Karlina mama Kania dan Kanoy.

"Sudah kuduga,ini pasti akan terjadi.Mama sunggu t e r  la l u"Timpal Kanoy dalam hati.

"Mama jangan main potong ujan jajan Kanoylah,engk seruh.Nanti kalo Kanoy kehabisan uang,terus mau beli makanan.Tapi engk punya uang,kan Kanoy bisa mati kelaparan Ma.Bisa bisa Stok orang terhamseng di dunia bisa kekurangan"Rengek Kanoy,membujuk Ibunya.

"Kak Anoy lebay banget,baru uang jajan aja di potong masa bisa mati.Pengemis di trotoar jalan aja engk makan sebulan,engk mati juga dia"ketus Kania.

"Bener tuh kata Adikmu,Sekarang terima nasib aja.Kalo kamu engk mau,mama akan potong ampe Sebulan".Sebenarnya Karlina tak serius dengan ucapannya,ia hanya mengancam Anak laki lakinya yang ada di hadapannya saat ini.

"Hufh"Kanoy membuang napasnya berat"kanoy pasrah ma,demi melihat adik gue yang gemuk ini menari nari di atas penderitaanku,asekk"Kata Kanoy di selangi kekehan kecil.

"Ihh kak Anoy tu yang gemuk,orang badan langsing gini di bilang gemuk"Sanggah Kania berniat mecubit Kakaknya,tetapi sang kakak telah hilang dari pandangannya.

LENTERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang