2.Tetangga sebelah

11 0 0
                                    


Pagi Hari

Yana's POV

Pagi ini semua barangku baru sampai di rumah baruku.Diangkut dengan mobil yang biasa orang sekitar ku sebut mobil tol buntung.

Mungkin karena bagian belakangnya yang terbuka.Dibantu dengan bapak bapak pengangkut barang,satu persatu barang barangku mulai diturunkan dan dibawa masuk ke dalam rumah.

Ya...hanya dimasukkan ke dalam rumah saja.Belum dirapihkan atau ditata dengan baik.

"Mang,taro barangnya hati hati ya!",nasihatku kepada pria paruh baya itu.

"Iya neng",jawab bapak itu.

Sambil menunggu semua barang selesai diturunkan,aku memutuskan untuk pergi ke halaman rumah.

Pemandangan yang masih asri,banyak pohon rindang berjajar disepanjang jalan dengan rapi.

Rasanya masih seperti mimpi aku kembali ke kotaku ini.Rasa rindu yang dalam tak dapat ku sembunyikan.Senyuman lebar tak henti hentinya ku tampakkan semenjak ku menginjakkan kaki disini.

Kutarik nafas panjang untuk merasakan betapa sejuknya udara di sekelilingku.SEGAR,itulah yang dapat kurasakan saat ini.

Lalu tak lama...

"Neng,semua barang-barang nya sudah di taruh di dalam"

"Oh iya mang?hatur nuhun (terima kasih) ya mang",aku tersadar mendengar suara si bapak.

"Punten (permisi) mang,ini saya ada sedikit buat Mamang",aku memberikan beberapa lembar uang kertas.

"Alhamdulillah hatur nuhun ya neng",ucapnya dengan memasang wajah yang bahagia.

"Ya udah neng Mamang mau lanjut kerja di tempat lain"

"Iya mang,silahkan"

Tak butuh waktu lama,mobil pengangkut barang itu kini sudah per gi meninggalkan halaman depan rumahku.

Ya,logat bahasa Sunda sudah mulai kugunakan kembali saat ini.Walaupun tercampur campur dengan bahasa Indonesia.Jujur,aku sudah mulai lupa dengan beberapa kata dalam bahasa Sunda.

Tiba tiba seorang pria keluar dari rumah sebelah,lebih tepatnya tetangga sebelah rumahku.

Aku berniat untuk menyapanya dan mengajaknya berkenalan.

"Hai",sapaku sambil melambaikan tangan kepadanya.

Lalu pria itu menoleh ke arahku sambil memasang wajah bingung.Mungkin dia bingung,apa aku benar aku sedang menyapa kepadanya.

"Iya kamu",ucapku meyakinkan bahwa aku sedang berbicara dengannya.

"Aku penghuni baru dirumah ini.Salam kenal namaku Liyana,panggil saja Yana",aku mulai memperkenalkan diri sambil memasang senyum yang Sangat manis.

Ya
Menurutku senyumku sangat manis;v

Setelah mendengar aku selesai memperkenalkan diri,dia pun memberikan senyuman yang tak kalah manisnya sambil menganggukkan kepala menandakan salam.

Lalu dia mengambil koran yang ada didepan rumahnya dan melenggang masuk kembali kedalam rumah.

"Cuman dibalas seperti itu?"

Jujur,aku merasa sedih karena merasa diabaikan.Tapi jika dia mengabaikanku,lalu mengapa dia tersenyum kepadaku.

Kalian tau,tak dipungkiri jika senyumnya benar benar manis.

"Hah,sudahlah tidak apa.Mungkin karena baru bertemu"

"Aku jadi kepikiran ingin mulai untuk bersilahturahmi dengan para tetangga lain"

Ya,akan ku lakukan itu.Setelah aku selesai membereskan semua barang-barang ku terlebih dahulu di dalam rumah.



🕊️

TBC

Hai Bara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang