Chapter 5

20 13 1
                                    

H A P P Y R E A D I N G !

_____________________________

Ke empat laki-laki yang ikut menyaksikan kegiatan tersebut pun terkejut dengan keberanian dan cara melawan Eliana, terutama Alardo.

"Ckckck. Keren itu cewek, gila..gila" Fano geleng-geleng kepala setelah melihat Eliana.

"Mukanya kayak anggun bener, tapi kalo ngamuk kayak macan. Hiii....serem ugha" ucap Alex mendramatis.

"Lo kenal dia dimana Al?" tanya Chandra pada Alardo.

"Dia nabrak gw pas di minimarket"

"Lo suka sama dia?"

"Kepo lo Lex"

Fano nampak diam dan berpikir, " HA! LO PINDAH SINI NGIKUTIN DIA YA?! NGAKU DEH LO?!" Fano berteriak setelah menemukan jawaban atas apa yang ia pikirkan. Karena teriakan Fano, banyak pasang mata yang menoleh ke arah mereka.

"Hehe maap maap" Fano mengangkat tangannya di samping kepala membentuk angaka dua dengan cengengesan memperlihatkan giginya, lalu kembali duduk setelah mendapat tatapan tajam dari Alardo.

"Eh yang gw omongin tadi bener kan Al? Yakali gada angin gada ujan lo ngajak kita pindah kesini" tanya Fano.

Alardo menggelengkan kepalanya "Kagak" tau, lanjutnya dalam hati. Sejujurnya, Alardo juga belum tahu pasti apa alasannya meminta pindah ke sekolah ini. Ia hanya mengikuti apa kata hatinya. Setelah mengatakan itu Alardo melenggang begitu saja.

"Lah tu anak kenapa sudah, main cabut saja?"

"Tau ah, mending gw pesen makan aja, nanti biar di bayarin babang Alex" ucap Fano seraya berdiri dari duduknya menuju salah satu stan penjuaal makanan.

"HEH FANO! LUCKNUT LO YA, GW GADA BILANG BAYARIN YA!!"

"ITU TADI LO BILANG BAYARIN" Fano ikut berteriak menyahuti Alex

"SETAN EMANG LO!!"

"Biara gw yang bayarin, jangan malu-maluin bokap lo dong. Yakali anak sultan di kantin aja rebutan sapa yang bayar" ucap Chandra menengahi sambil setengah mengejek.

"Bangsat lu Chan" Alex memutar bola matanya malas. Sedangakan Chandra hanya terkekeh melihat raut kesal di wajah sahabatnya tersebut.

-Skip-

Kelas

Alardo memasuki kelasnya dan duduk tepat di samping Eliana. Eliana yang mendengar suara decitan kursi di sampingnya pun lantas menoleh.

"Ngapain lo disini?"

"Sok jagoan banget lo tadi?" Alardo meletakkan kepalanya di atas meja menghadap ke arah Eliana.

"Ck! Di tanya balik nanya, ogeb!" Eliana memutar bola matanya malas, lalu kembali memfokuskan diri dengan novel yang ada di hadapannya.

"Gw bukannya sok jagoan, tapi gw gak suka aja ketenangan gw di usik" ujar Eliana tanpa menoleh ke arah Alardo.

"Kalo gw yang ngusik lo? lo juga bakal perlakuin gw kayak gitu?"

Eliana mengedikkan kedua bahunya "Why not?, semua itu sama"

"Yakin lo bisa perlakuin gw kayak mereka?"

"Heh upil kuda!, lo pikir lo siapa yang bakal gw perlakuin beda"

"Masa depan lo mungkin" Alardo menaikkan sebelah alisnya.

"Amit-amit dah, surem masa depan gw kalo sama lo" Eliana mengepalkan tangannya lalu mengetukkan di dahi dan meja secara bergantian.

ElianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang