Two

22 6 12
                                    

Happy reading:)

Jam istirahat kedua yang ditungu - tunggupun datang, semua siswa yang barhamburan ke kantin untuk melakukan rutinitasnya iya apalagi kalo bukan makan siang dengan wajah yang menggenaskan akan menahan laparnya.

"Heh cewek alay Lo ga sama sahabat Lo itu," ejek keyra aldira anak IPS yang bermuka dua.

"Lo punya mulut kan dasar cewe alay," ejekan kedua kalinya kepada Lye lalu ia pergi meninggalkan Lye dan laras.

"Sabar Lye, biarin aja Mak lampir ngedumel," gumam Laras dengan lirihnya di telinga Lye.

"Eh itu Bryan, kita tanya dia aja mungkin dia tahu keadaannya Seva sekarang," tunjuk Laras ke Bryan lalu ia menarik tangan Lye.

"Bry.. Bryan," teriak Laras dengan tangannya yang menggandeng Lye.

"Sakit tahu dipagang Lo, mana pake lari segala" ringis Lye kesakitan.

Laras tak menghiraukan Lye yang kesakitan akan genggamannya.

"Eh Lo Tahu ga kenapa Seva ga berangkat, dan dia tumben aja ga ada izin," ucap Laras dengan suara yang tergesa - gesa.

"Emang Seva ga berangkat?" Tanya Bryan bingung.

"Ah ketinggalan info Lo, dasar sama saudara sendiri aja ga tahu," ketus Lye dengan memegangi tangannya yang sakit itu.

"Emang gue harus pantau 24 Jam," gumam Bryan kesal.

"Iya har.." ucapannya kepotong oleh Laras.

"Duhh kalian gimana sih bukanya cari info tentang Seva malah berantem mana diliatin lagi sama adek kelas ga malu apa," sergah Laras panjang.

"Lo sihh," mata Lye melotot ke Bryan.

"Lo yang mulai gue yang ke.." lagi - lagi Laras memotong ucapan pertengkarang antara Lye dan Bryan.

"Please iya ini di koridor, semua orang ngliatin Lo berdua kek burung bio tahu ga, mending kita ke kantin ntar kan kita kumpul di aula, dan untuk Seva kita sepulang sekolah kerumahnya gimana?" Penjelasan Laras yang didengarkan dengan seksama.

"Ok," ucap Lye dengan anggukan menandakan bahwa ia setuju.

"Gue set.." perkatan Bryan kepotong oleh Lye.

"Dasar ikut - ikutan aja Lo," ketus Lye yang kemudian lari menarik tangan Laras.

"Resek beut sih jadi cewek," teriak Bryan mengejar kedua cewek tersebut.

Ramainya keadaan kantin seperti surga diniawi bagi para siswa untuk melepaskan penatnya akan materi yang diberikan kepadanya.

Saking ramainya keadaan kantin seperti semut yang menemukan makanan yang tergeletak begitu saja.

"Ahh Lo sih pake berantem tadi, ga kebagian kursi kan," gumam Laras kesal.

"Iya mana aku tahu kalo bakal kek gini," kata Lye pasrah.

"Dasar kalian larinya naik kereta iya cepet beut dah," ucap Bryan ngos - ngosan.

IntimateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang