Kediaman Seva yang terlihat sepi, jalanan yang tidak begitu ramai akan anak-anak di siang menjelang sore.
"Lo yakin ini rumah baru Seva, kok sepi." tutur Firza heran.
"Iya emang ini rumahnya seva, emang lu pikir ni rumah siapa?" desak Bryan agak kesal pasalnya ia masih sebal dengan Lye.
"Ada yang marah nih," tandas Lye dengan senyum di depan wajah Bryan.
"Ga kok Lo nya aja kepedean," ketus Bryan lalu pergi menuju mobilnya diikuti Keza dan Firza.
"Duh Lye Lo seneng beut godain Bryan," canda Laras kemudian menarik tangan Lye menuju mobil.
"Hah godain, mana ada gue godain Bryan ga ada kerjaan aja." tolak Lye yang kemudian masuk ke mobil Bryan.
"BTW kita mau cari Seva dimana," lontar Laras memecah keheningan di dalam mobil.
Bunyi notifikasi dari ponsel Bryan berbunyi dan langsung di buka oleh pemiliknya.
Papa
Kamu ke RS Mitra lantai 8 ruang mawar no.45 sekarang juga
15.49
ReadDengan wajah bingung apa yang terjadi pada keluarganya, ditambah ia tidak tahu keberadaan Seva dimana.
"Ada apa Bry?" tanya Keza yang berada di belakangnya.
"Gue disuruh ke RS, dan gue ga tahu apa yang tejadi pada keluarga gue," wajah frustasi Bryan membuat Lye merasa tidak enak dengannya.
"Iya udah kita ikut Lo aja Bry lagian kata Pak Satrio Seva kan izin mudah-mudahan dia baik-baik saja," tutur Laras tegas dan dianggugi semuanya lain halnya Bryan dan Keza.
"Trus yang nyari Seva siapa gue takut dia kena.." cemas Keza kepada Seva namun tidak dilanjutkan olehnya.
"Kena apanya Ke, Lo ma ngomongnya ga jelas nyeselin," dengus Lye.
"Hah gpp kok," bingung Keza menepuk-nepuk pahanya mengikuti alunan lagu di mobil Bryan.
"Ini ga ada yang nyari keberadaannya Seva?" pertanyaan itu muncul dari benaknya Keza tiba-tiba.
Semua orang menatap antara bingun dan heran akan pertanyaan Keza.
"Gimana kalo gue sama Lye yang nyari Seva," gumam Laras.
"Gue ikut," sias Keza dengan semangat. "Lagian kalian kan cewek, harus ada cowok yang dampingi," lanjut Keza penuh alasan.
"Berarti kita puter balik dong kan ambil mobil Lo," cecar Firza manatap Keza.
Mobil Bryan putar balik dan melajukan kendaraannya di atas rata-rata, menelusuri jalanan yang tidak terlalu ramai terlihat akan kepadatannya bangunan-bangunan kota.
"Fir Lo kalo mau ikut mereka ikut aja gue sendiri gapapa kok," ucap Bryan dengan wajah cemasnya.
"Gue ikut Lo aja lagian mereka kan udah bertiga," tutur Firza akan ketegasannya.
"Iya udah kita duluan iya," kata Lye melambaikan tangannya.
Parkiran sekolah sudah tidak seramai pulang sekolah, sunyi dan sepi itu suasananya hanya terdengar air mancur ditaman terletak di sebelah parkiran.
"Ke Lo sebenarnya suka kan sama Seva?" tanya Lye tiba-tiba.
"Hah apaan Lo ngaco deh," kaget Keza bingung harus jawab apa.
" Iya ke dari gerak-gerik Lo, cara Lo bicara ma kita-kita itu beda beut sama Lo bicara ma Seva," jelas Laras mengucapkan apa adanya.
"Gue sebenernya kagum aja sih sama dia, pendiem, pinter, banyak prestasi, sering mengalah, tapi kalo lagi marah lucu gitu," papar Keza mengingat kebersamaan mereka. 'iya tuhan andai dia di ciptakan untukku' jerit Keza dalam lamunannya.
"Awas ke," teriak Laras dan Lye bersamaan.
Lamunannya buyar akan teriakan mereka berdua, yang hampir saja menabrak seseorang karena dirinya menobros lampu merah.
Untung saja Keza langsung mengeremnya, padahal orang tersebut hanya berjarak satu senti meter lebih tepatnya. Waw untung Keza langsung rem iya kalo ga apa yang akan terjadi guys:)
"Iya ampun Ke Lo hati-hati dong nyetirnya, apa gue aja sini yang nyetir ngeri deh kalo Lo yang nyetir" cerocos Lye dengan wajah kesel dan ketakutannya.
"Iya maaf, gue kan ga liat." Pekik Keza.
"Iya tahu sih pasti Lo lagi mikirin Seva kan," ucap Laras memancing Keza supaya jujur dengan perasaan yang ia rasakan.
"Dari semalem emang gue ngrasa ada sesuatu gitu sama Seva, tapi gue takut mau tanya kabar dia disisi lain Seva itu ga suka di telpon apalagi kalo di VC kalo pun ia mau di telpon atau VC itu pasti terpaksa atau kalo ga dari keluarga dia sendiri baru dia angkat, dan entah kenapa perasan semalem gue itu bener kan Seva ga ada kabar seharian, gue nyesel ga tanya kabar dia." Ungkap Keza panjang lebar dengan penyesalannya.
"Kenapa Lo ga BBM dia, jadi kan Lo lebih tenang, dan ga nyesel." Sergah Lye agak kesal namun terharu kepada Ke.
"Gue takut dia ga bales, iya gue tahu sih Seva ga bakal ga bales chat apalagi chat pribadi dia pasti bales, cuma gue taku aja kalo Seva bingung kok gue tiba-tiba tanya kabarnya," papar Keza bingung akan keadaanya sekarang.
"Lo itu bukan hanya kagum sama Seva, Lo dah naroh Seva di hati Lo Ke jadi Lo bisa ngerasain apa yang akan terjadi sama seva. Gue tahu kok kita semua sahabat pasti kita udah anggap seperti saudara tapi yang namanya sayangnya sahabat dan sayangnya orang yang Lo suka itu beda dia akan selalu ada dibenak Lo, terus kaya kejadian semalem Lo takut tanya Seva duluan padahal kalo kita anggap temen pasti Lo blak-blakan kan ga ada tuh yang ngerasa takut atau apalah, terus juga pasti pen selalu ada disamping Seva, Lo ga mau bikin Seva kecewa, bahkan Lo ga mau seva sedih atau terluka. Intropeksi diri Lo aja sih Ke," terang Laras panjang lebar memakai sabuk pengamannya sedari tadi ia hanya memainkannya.
Suasana hening seketika Lye yang biasanya bawel bahkan dia bungkam mendengar perkataan Laras barusan.
Keza melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang pasalnya dia masih memahami perkataan Laras dengan perasaannya sekarang.
"Btw kita mau cari Seva kemana?" tanya laras memecahkan keheningan.
"Gue lagi lacak keberadaan Seva, tapi belum ketemu juga." Balas Lye yang sedang mengotak-ngatik ponselnya.
Keza melajukan kendaraannya atas kemauan hatinya sendir yang tanpa disadari Laras dan Lye.
"What, di ponsel gue menunjukkan keberadaan Seva ada di RS mitra," jelas Lye.
"Okay kita coba cari disana," sahut Keza dengan semangat.
Di zaman Sekarang udah canggih iya sampai Lye aja menemukan keberadaan sahabatnya itu wow mantul kan:)
Loh berati mereka bertiga bakal ketemu Bryan sama Firza dong.
Wah gimana nih mereka bakal kesel ga iya sama Bryan padahal Bryan ga tahu apa-apa loh
Kepo?
Baca terus sampai selesai iya🤗 dan harus sabar nunggu updetnya. Krn authonya baru bisa up malam nih maaf iy🙏🏻🙏🏻Jangan lupa vote and commentnya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Intimate
Teen FictionSeva grellye cewek polos yang selamanya akan menjadi musuh dari salah satu sahabatnya. Pendiam itu sifatnya dan mengalah suatu hal kewajiban baginya, sakit itulah yang selalu ia rasakan. "Akan ada saatnya kita mengalah, menangis, kecewa, dan hanya a...