01

94 3 0
                                    

-Panti Asuhan

Jam 5 pagi seorang gadis sudah berkutat di dapur membantu ibu panti untuk membuat masakan. Ini sudah menjadi kebiasaanya setiap pagi hari.

Hari ini hari pertamanya bersekolah di SMA elit yang ada di Jakarta yaitu SMA NUANSA. Ia sangat senang dapat bersekolah di SMA NUANSA walau hanya karena beasiswa saja, tetapi ia tetap bersyukur.

"Kak ziaa, ibuu" panggil seorang anak perempuan masih dengan muka bantalnya.

"Lohh, manda kenapa sudah bangun?" Tanya bu indah sebagai ibu panti disini.

"Manda nyium bau enak bu, manda jadi laperr" ucap manda sambil tersenyum.

"Yasudah, manda mandi dulu sana habis itu makan bareng bareng" ucap zia sambil mengelus rambut manda

"Siapp" ucap manda sambil mengangkat tangannya seolah seperti orang yang sedang hormat. Manda segera berlalu menuju kamarnya lagi.

Sekarang semua sudah berada di meja makan untuk melaksanakan sarapan bersama.

Setelah selesai semua membawa piring masing masing ke tempat cuci piring. Mereka langsung bergegas untuk pergi kesekolah mereka masing masing.

-Sekolah

Pukul 06.30 seorang gadis dengan rambut yang dikuncir satu dan jangan lupa dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya baru saja sampai di SMA NUANSA.

"Semangat zia, kamu pasti bisa bersekolah disini" ucap zia, menyemangati dirinya sendiri. Yapp gadis yang baru saja datang adalah zia. *Sebenernya ga cuman zia sih hehe

Dia bingung harus kemana jadi dia memilih untuk duduk saja sendirian di bangku yang terdapat di dekat lapangan upacara karena dia tidak mengenal satu oran pun yang berada disini.

Zia POV

Aku merasakan ada pergerakan di sebelahku, saat aku melihat ternyata 3 orang perempuan yang sedang tersenyum kepadaku, aku pun membalas senyuman mereka.

"Wahhh, catik sekaliii, namamu siapa? Oh iyaa kenalkan namaku aurelia adinda adrian, kamu bisa memanggilku aurel" ucap seorang gadis yang bernama aurel sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

"Na-namaku anastasya zia puspita, kalian bisa memanggilku zia" ucapku dengan senyum sambil menerima uluran tangannya dengan ragu.

"Santai saja sama kita, kita ga gigit kok" ucap seorang gadis yang duduk disebelas aurel dengan kekehan diakirnya.

"Oh iya nama gue alluna listiani wijaya, panggil aja luna" ucap seorang gadis yang duduk disebelah aurel sambil mengulurkan tangannya dan aku pun membalasnya.

"Kalo nama gue annisa chika pratama, panggil aja chika" ucap seorang gadis yang duduk paling pojok sambil mengulurkan tangannya, akupun menerima uluran tangannya.

"Semoga mereka masih mau berteman denganku walau mereka mengetahui bahwa aku berasal dari anak panti" batinku

"Lo Kok duduk sendirian disisni, kemapa?" tanya luna

"Aku belum memiliki teman, mungkin tidak akan memiliki teman" ucapku lirih di 5 kata terakhir sambil menunduk, tetapi mereka ternyata masih bisa mendengan ucapanku.

"Kita mau kok berteman dan bersahabat sama lo zi, yakan?" Ucap chika sambil tersenyum

"Nahhh bener, gue juga setuju" ucap luna sambil tersenyum. Aurel pun mengangguk sambil tersenyum dan langsung merangkulku.

"Aku senang sekali, tetapi aku harus bilang agar mereka bisa menjauhiku mulai dari sekarang agar mereka tidak malu karena sudah mau bertemah denganku" batinku

"Tapi, aku itu hanya siswi beruntung yang mendapatkan beasiswa bisa masuk disini, aku dari orang yang tidak mampu, aku pun... hanya tinggal di panti asuhan" ucapku sambil menunduk karena aku tau pasti mereka akan menjauhiku.

"Wahh, akhirnya gue punya temen polos nan kalem ga kayak lo berdua bobrok banget" ucap luna dengan bersemangat. Aku yang mendengar ucapan luna langsung mengangkat wajahku.

"Kalian masih mau berteman denganku?" tanyaku.

"Mau lah, kita ga membeda bedakan kok, jadi lo tenang aja zi" ucap aurel masih dengan senyum dan tangan yang merangkulku.

"Nahh bener, kalo gitu kita boleh kapan kapan main ke panti lo zi?"tanya chika kepadaku.

"Boleh, tetapi kalian beneran mau berteman sama aku?" Tanyaku memastikan.

"Ya Allah zia, bener bener bener ziaa" ucap luna meyakinkanku.

"Terimakasih kalian mau berteman denganku" ucapku sambil tersenyum. Mereka membalas dengan anggukan dan tersenyum tulus kepadaku.

Author pov

"Ayo semua para siswa dan siswi baru segera berkumpul di lapangan upacara, terimakasih" ucap seorang kakak kelas kita

"Ayoo ke lapangan" ucap aurel dengan bersemangat.

Setelah itu kita berempat melakukan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah dan ternyata kita sekelas. Aku duduk bersama luna, sedangkan chika bersama aurel. Aku senang ternyata mereka memang tulus ingin berteman dengnku.

Tringggg

"Akhirnyaaa, ayo kekantin gue laper banget, dan hari ini gue mau traktir kalian karena gue habis ulang tahun" ucap chika dengan bersemangat.

"Kamu habis ulang tahunn? Wahhh, selamat ulang tahun yaa, telat banget ya aku ngucapinnya maaf" ucap zia terhadap chika

"Iya, santai aja kali sama gue, yaudah skuy kita kekantinn" ucap chika sambil menggandeng tanganku dan aurel.

"Woii, kok gue ditinggal sih" ucap luna

"Ayokkk, gue kira aurel gandeng lo" ucap chika sambil menarik lengan luna yang sudah mencebikkan bibirnya.

-kantin

"Kalian mau makan apa? Biar gue yang mesenin sekalian" ucap chika

"Samain aja chik, ehh gue ikut dong sekalian mau liat cogan" ucap aurel dengan cengirannya dan ikut bangkit untuk membeli makan dan minuman.

"Oh ya zi, maaf ya sebelumnya gue tanya gini, lo.. tau muka orang tua lo?" Tanya luna dengan hati hati

"Aku ga tau gimana wajah orang tua kandungku, kata bu indah yang jaga panti, aku ditemukan di tepi sungai pada usiaku yang baru sekitar tiga bulan" ucap zia sambil tersenyum paksa.

"Sorry zi, gue bikin lo sedihh" ucap luna sambil memeluk zia

"Aku gapapa kok lun" ucap zia sambil tersenyum dan membalas pelakan luna

"Wihhh, ngapain nih peluk peluk ga ngajak kita" ucap chika sambil berpura pura kesal.

"Gapapa kok, ayo makan ntar keburu masuk" ucap zia

Tringggggg

"Aku pulang duluan yaa" ucap zia

"Gue anter yuk zi, mumpung gue juga udah dijemput tuh" ucap aurel

"Ga usah, aku pulang sendiri aja, itu angkotnya dah dateng aku duluan yaa, makasih mau jadi temenku yaa" ucap zia, setelah itu langsung berlari masuk ke angkot.

"Zia baik banget ya, dia tegar banget" ucap luna

"Iya, senyumnya itu lho keliatan tulus banget" ucap chika

"He'em, ehh gue duluan ya byee" ucap aurel sambil berlari

————————————————

Makasih udah baca cerita ini, semoga suka yaa guys

Maaf kalo kurang bagus, aku bakal usahain kedepannya agar lebih bagus lagi

ZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang