-SekolahSeminggu sudah belalu, sekarang waktunya seluruh murid SMA NUANSA mendapatkan pembelajaran secara efektif. Seperti biasa zia datang kesekolah dengan semangat yang menggebu gebu. Dia masuk ke kelas 10 IPA 1. Dan beruntungnya aurel, chika, dan luna pun berada dikelas yang sama seperti zia.
"Pagii chika" ucap zia dengan senyum khasnya
"Pagi juga ziaa" balas chika
"Kamu ber-"ucap zia terpotong karena teriakan seseorang.
"HAII GUYSS, LUNA YANG CANTIK UDAH DATENG" teriak luna menghebohkan seluruh kelas.
"Dateng tu salam bukan malah teriak teriak, lo pikir disini hutan apa" ucap ketua kelas yang bernama bima sambil menahan kesalnya.
"Hehehe maap, yaudah gue ulangin" ucap luna sambil berbalik dan berdiri di depan pintu kelas.
"Assalamualaikum teman teman" salam luna dengan senyumnya.
"Waalaikumsalam" balas seluruh orang yang berada dikelas.
Zia dan chika hanya bisa tersenyum sambil geleng geleng kepala melihat sikap luna yang seperti itu.
"Wihhh, dah dateng lo berdua, aurel mana?" Tanya luna
"Aurel belom dat- nahh itu anaknya dateng" ucap chika sambil menunjuk seorang yang sedang jalan menuju meja mereka.
"Hai guys" sapa aurel dengan senyumnya
"Ehh, ntar kerumah gue yuk, soalnya ortu gue mau pergi" ucap aurel memotong chika yang mau berbicara.
"Kita mah... pasti bisa ya ga lun?" Tanya chika
"Nahh benerr, lo gimana zi?" Tanya luna
"Ayoo ikut ajaa, biar kita lengkap gitu berempat" ucap aurel
"Nahh bener tuhh, ayoo ziii" ucap luna sambil menggoyangkan tangan zia. Chika ikut mengangguk dengan antusias.
"Boleh deh, mumpung ibu juga lagi libur kerja" ucap zia dengan senyum manisnya.
"YEAYYYYY" ucap mereka bertiga kegirangan
Tringgggg
"Ayo kantin, laper nihh, dah jangan banyak ngomong lo semua, ayoo gercep" ucap luna tergesa gesa.
-Kantin
"Kalian mau makan apa?" Tanya luna
"Samain aja lun" ucap chika
"Yuk sama aku lun" ucap zia
"Sipp kalo gitu ayoo zi" ucap luna sambil menarik tangan zia.
Beberapa menit kemudia, mereka datang dengan makan dan minuman yang mereka pesan. Mereka pun langsung memakannya dengan diselingi canda tawa mereka.
"Misi" ucap seorang laki laki yang diyakini adalah kakak kelas mereka.
Zia, luna, chika, dan aurel langsung melihat siapa yang berbicara terhadap mereka ternyata adalah most wanted boy di SMA NUANSA.
"Ehh i-iya kak, kenapa?" Tanya aurel terbata bata
"Hmm, kita boleh ikut gabung kalian? Soalnya tempat duduk yang lain udah penuh tinggal tempat kalian aja" ucap seorang pria
Kita langsung celingukan melihat keadaan sekitar, dan benar saja tidak ada tempat kosong lagi kecuali tempat duduk mereka.
"Boleh kok kak, silahkan duduk" ucap aurel dengan senyumnya.
"Oh iya kenalin nama gue mario putra andrea, panggil aja gue rio" ucap seorang pria yang sedari tadi berbicara.
"Kalo nama gue samuel fikri ferdian, panggil aja sam" ucap seorang pria yang duduk disebelah rio.
"Kalo nama gue arzito samudra arendra, panggil aja gue zito" ucap seorang pria yang duduk disebelah zia.
"Alvaro reynand sanjaya, panggil gue varo" ucap seorang pria yang duduk disebelah zito.
"Hmm, kalo nama gue alluna listiani wijaya panggil aja luna kak" ucap luna dengan senyumnya.
"Kalo nama gue aurelia adinda adrian, panggil aja aurel" ucap aurel dengan senyumnya.
"Kalo nama gue annisa chika pratama, panggil aja chika" ucap chika dengan senyumnya.
"Namaku anastasya zia puspita, panggil aja zia" ucap zia dengan senyumnya.
"Wahh, senyum lo kayak nyokap lo to" ucap rio sambil menunjuk kearah zia. Zia yang ditunjuk bingung.
"Iyaa, kayak bunda, jadi kangen bunda" ucap zito.
"Yaelah, bunda lo aja ada dirumah terus masih kangen aja lo" Ucap sam. Yang dibalas hanya dengan cengiran oleh zito.
"Nama lo tadi zia? Jadi inget adek gue yang hilang" ucap zito sambil menunduk.
"Wahh, jangan jangan zia adek lo kak, soalnya zia juga dibesarin di panti asuhan" ucap aurel
"Bener zia?" Tanya zito
"Iya kak, aku ditemuin di pinggir sungai saat usiaku sekitar tiga bulan" ucap zia sambil menunduk
"Zia, lo..." ucap zito terpotong karena suara bel tanda istirahat berakhir.
"Kak kita ke kelas duluan ya" ucap luna sopan yang hanya dibalas anggukan oleh mereka. Mereka segera bergegas keluar dari kantin untuk ke kelas.
"Semoga adek gue bakal ketemu walau kita udah kepisah selama 15 tahun" ucap zito sambil menunduk.
"Sabar bro, adek lo pasti ketemu kita bakal bantuin lo" ucap rio yakin
"Thanks ya" ucap zito dengan senyumnya
Tringggg
"Yeyy, itu gue dah dijemput skuy langsung capcuss" ucap aurel
"Ayoo" ucap mereka serempak. Langsung mereka jalan keluar sekolah. Sampai didepan gerbang...
"Ehh bentar handphone aku bunyi" ucap zia
"Assalamualaikum zia" ucap seseorang dengan isakannya.
"Waalaikumsalam bu, ibu kenapa?" ucap zia khawatir.
"Farel kecelakaan zia" ucap ibu dengan menangis
"Farel sekarang dimana bu?" ucap zia sambil menahan tangisnya
"Di rumah sakit ***" ucap ibu
"Zia sekarang kesana bu" ucap zia
Tuttt
"Maaf aku gabisa ikut aku harus ke rumah sakit ***, adek aku kecelakaan" ucap zia
"Ayo sama gue, gue juga mau kesitu" ucap kak zito yang ntah kapan udah sampai disitu
"Boleh kak?" Tanya zia
"Udah ayo cepetan naik" ucap zito
"Aku duluan yaa" ucap zia untuk ke 3 temannya
Zia langsung naik ke motor sport milik zito. Setelah dipastikan aman zito langsung ke rumah sakit dengan zia yang berada dibelakang zito sambil menahan tangisnya karena sangat khawatir terhadap keadaan adeknya.
——————————————
Hayooo gimana kelanjutan ceritanyaa, ikutin kelanjutannya yaa
Maaf kalo kurang bagus, aku akan coba perbaiki lagi
Aku menerima komentar kalian kok
Makasih ya udah mau baca ZIA.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIA
Teen FictionZIA Seorang gadis yang sejak kecil sudah berada di panti asuhan. Seorang gadis yang ceria, mandiri, dan cerdas. Dia mendapatkan beasiswa melanjutkan sekolah di SMA terkenal di Jakarta yaitu SMA NUANSA. Hanya orang terpandang saja yang bisa masuk di...