08

40 2 0
                                    

-Pulang sekolah

"Lo jadi kerumah sakit?" Tanya luna.

"Jadi kenapa? Mau ikut?" Tanya zia.

"Gue boleh deh, paling juga kak sam ikut. Kalian berdua gimana?" Tanya luna

"Kita mah ayok ayok aja" balas aurel.

- pakiran

Sesampainya zia dkk di parkiran mereka sudah melihat vano dkk.

"Lama banget sih lo pada!!" ucap rio ngegas

"Santai kali kak, ngegas bae lo mah" ucap luna ngegas.

"Udah udah ayo lun" ucap sam sambil mengandeng tangan luna menuju motornya berada.

Tanpa babibu vano menarik tangan zia menujur motornya.

"Ehh, kakak mau bawa zia kemana" ucap zia sambil mencoba melepaskan genggaman mereka.

"Ke rumah sakit" balasnya tetap sambil jalan.

Zia membiarkan saja, dia sudah lelah karena tidak bisa melepaskannya.

- Rumah sakit

"Assalamualaikum" ucap kami.

"Waalaikumsalam" balas bunda dan ayah.

Mereka menyalami tangan kedua orang tua zito dan zia.

"Bunda udah gimana keadaannya?" Tanya zito.

"Udah baikan, ayo sekarang ke panti asuhannya zia" ucap bunda bersemangat.

"Mau ngapain bun?" Tanya zia.

"Mau bawa kamu pulang. Zia mau kan tinggal bareng sama ayah, bunda, dan bang zito?" Tanya bunda bersemangat.

"Emm, tapi kali zia ikut bunda, ayah, sama bang zito. Yang bantuin ibu ngurusin panti siapa?" Tanya zia.

"Kamu tenang aja. Ayah udah milihin orang buat bantuin ibu untuk ngurus panti asuhan. Iya kan yah" jawab bunda bersemangat.

"Iya. Zia tenang aja semuanya udah ayah urus. Tinggal bilang sama bu indah dan kita bisa kumpul lagi kayak dulu" ucap ayah tak kalah semangat.

"Iya zii, kita tinggal bareng lagi yaa. Abang kangen banget sama zia" ucap zito yang sangat bersemangat.

"Iya, zia ngikutin apa kata ayah bunda sama abang aja" ucap zia dengan senyumnya.

"Yaudah ayok" ucap bunda besemangat.

"Ayok beli seblak bun?" Ucap zito sambil terkekeh.

"Kok seblak sih bang?" Tanya bunda.

"Itu lohh tan yang lagi viral di tok tak" bukan zito yang menjawab melainkan lunaa.

"Tante kira apaan. Abang suka tok tak an" tanya bunda.

"Emm, engga kok bun. Tapi kadang suka ikutan soalnya dipaksa sam" ucap zito sambil memperlihatkan giginya yang putih berkat pepsod*nt.

"Ehh, enak aje lo. Lo yang ngajakin gue tok tak an. Gue mah ayok ayok aja" ucap sam tak mau disalahkan

"HAHAHA udah udah ayoo sekarang ke pantinya zia. Kalian mau ikut?" Ucap bunda. Yang dibalas anggukan oleh semua.

"Bunda udah boleh pulang?" Tanya zia.

"Belum boleh, tapi bundamu itu maksa banget" bukan bunda yang jawab malahan ayah.

"Kalo gitu besok aja bun kalo udah boleh pulang" ucap zia

"Bunda pengennya sekarang titik gak pake koma" ucap bunda tegas.

"Udah gapapa zi, bunda itu keras kelapa" ucapa zito.

"KEPALA ZITO" geram mereka kecuali vano.

"Hahaha ngegas amat. Iyaa kelapa ehh kepala" ucap zito cengengesan.

"Uda gece ayok" ucap bunda semangat sambil menggandeng tangan zia untuk keluar.

Mereka memutuskan untuk pergi ke panti asuhan yang zia tempati.

-panti asuhan

"Assalamualaikum" salam mereka serempak.

"Waalaikumsalam" balas bu indah kaget karena melihat kami.

"Ehh diajak masuk atuh zi" ucap ibu

"Iya bu. Ayo masuk semua" ucap zia.

"Mari silakan duduk. Saya buat kan minum dulu" ucap ibu.

"Gausah repot repot bu" ucap bunda.

"Engga ngerepotin kok bu" ucap ibu

Sebenarnya zia ingin membantu tetapi dia disuruh ganti baju oleh bu indah. Jadi dia hanya bantu mengantarkan minuman saja.

"Jadi kedatangan kami kesini untuk membawa pulang bersama kami" ucap ayah

"Maaf pak, maksud bapak apa ya?" Tanya ibu bingung.

"Jadi saya dan istri saya adalah orang tua kandung zia" ucap ayah sambil menyodorkan tes dna.

Ibu yang melihat hasilnya langsung menangis.

"Jadi.."
————————————
Makasih yaa udah baca zia. Semoga suka ya sama cerita yang aku buat.
Kalo ada saran buat cerita zia boleh komentar.
Tetap jaga kesehatan yaaa

ZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang