07

43 3 0
                                    



"Zia hiks.. anaknya..."

"Assalamualaikum" ucap seseorang

"Waalaikumsalam" balas mereka

"Zahra kamu kenapa?" tanya seorang ibu paruh

"Aku gapapa mah hiks.." jawab bunda zito.

"Kamu nangis kenapa sayang?" Tanya pria paruh baya

"Loh, kamu kan yang udah nolongin saya waktu dompet saya yang hilang kan." ucap ibu paruh baya yang satunya

"Oh iya, zia baru inget" ucap zia

"Kalian kenal?" Tanya ayah zito

"Zia itu nemuin dompet mamah yang jatuh minggu lalu" jawab ibu paruh baya.

"Mah, Pah, Mas, Mbak, dan semuanya aku dan mas rendra udah ketemu sama putri kandung kami" ucap bunda zito

"Sekarang dimana zahra?" Tanya ibu paruh baya dengan penasaran

"Zia hiks.. anaknya hiks.. bunda sayang hiks.." ucap bunda zito

Deg.

Seketika tubuh zia menegang.

"Maksud bunda apa?" Tanya zito.

"Zia ini adek kamu hiks.. zito, anak bunda dan ayah zito hiks.." balas bunda zito.

"Tante bercandanya ga lucu" ucap zia dengan air matanya.

"Bundamu tidak bercanda sayang, kita ini orangtua kandungmu dan zito abangmu" ucap ayah zito

"Ini buktinya" ucap ayah zito sambil menyerahkan amplop.

Dengan tangan bergetar zia membuka amplop tersebut. Ternyata isinya adalah tes DNA. Tangis zia pecah saat melihat hasilnya. Zia langsung saja memeluk bundanya.

"Hiks.. Alhamdulillah zia ketemu hiks.. sama keluarga kandung zia hiks.. makasih ya Allah hiks.." ucap zia.

"Makasih ya Allah kau telah mempertemukan kami lagi hiks.. maafin bunda sayang maaf" ucap bunda zito.

Ayah dan zito ikut berpelukan menyalurkan rasa senang dan rindu mereka. Semua yang melihat ikut senang sampai terharu.

"Alhamdulillah kami dapat bertemu denganmu, selama ini kami selalu mencarimu sayang" ucap ayah zito sambil memeluk dan mengelus rambut zia.

"Alhamdulillah. Pertama kali gue liat lo gue yakin lo memang adek yang selama ini gue cari zia" ucap zito memeluk zia dengan air matanya.

"Zia hiks.. rindu kalian hiks.. zi-zia bersyukur akhirnya zia bisa ketemu kalian" ucap zia.

"Bunda kangen sekali sama kamu sayang. Maafkan kami sayang" ucap bunda

"Iya,kalian engga salah kok. Zia yakin pasti kalian nyariin zia" ucap zia.

"Zia.. cucu nenek hiks.." langsung saja kedua ibu paruh baya tersebut memeluk zia.

"Alhamdulillah" ucap semua keluarga besar yang ada disana ikut senang dan terharu.

"HUAA" tangisan keras dari luna membuat mereka kaget.

"Heh lo kenapa sih lun?" Tanya chika.

"Hiks.. sedih tau kayak berasa liat sinetron beneran hiks.." ucap luna

"Selamat ya bro akhirnya lo ketemu adek lo" ucap sam sambil menepuk pundak zito.

"Selamat juga zi, lo ketemu orangtua kandung lo" ucap sam

"Selamat bro, selamat zia" ucap rio

"Selamat" ucap vano singkat padat jelas.

"Iya thanks ya semuanya" balas zito.

"HUAAA zia selamat ya akhirnya lo ketemu orangtua kandung lo" ucap luna sambil memeluk zia.

"Selamat zia" ucap aurel dan chika bersamaan dan langsung ikut memeluk zia. Mereka merasa sangat bahagia melihat keluarga mereka dapat bersatu kembali.

"Iya, makasih ya semuanya" ucap zia sambil membalas pelukan mereka.

Keesokan harinya

"Pagi luna, aurel, chika" sapa zia.

"Pagi juga zia" balas mereka.

"Wihh cerah amat neng mukanya" ucap zia ke luna.

"Iyalah zi, kan baru jadian semalem" ucap chika menggoda luna.

"Wahh, selamatt lunaa. Kok aku kudet sih" ucap zia dengan muka yang dibuat sedih.

"Kan udah gue kasih tau di grup" balas luna

"Lah, iya ya?" Tanya zia dengan muka polosnya.

"IYA ZIA" ucap mereka bersama

"Santuy atuh eneng eneng. Maaf ga buka HP semalem" ucap zia dengan cengirannya.

"ZIAA" geram mereka.

Tringg

Zia, aurel, luna, dan chika sudah berada dikantin sambil menyantap makanannya.

"Hai" sapa seseorang

"Hai kak, ayo duduk kak" ucap chika ramah.

"Hai sayang" sapa sam ke luna.

"Eh, i-iya kak" balas luna malu malu. Membuat mereka terrawa melihatnya kecuali vano dan luna tentunya.

"Zia, nanti jadi kan?" Tanya zito

"Jadi kak" ucap zia dengan senyumnya.

"Abang ziaa" koreksi zito

"Hehehe iya kak ehh bang" ucap zia dengan cengirannya

"Jadi apa nih?" Tanya rio kepo

"Sepulang sekolah mau ke rumah sakit jemput bunda" jawab zito

Mereka hanya ber-oh saja.

—————————

ZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang