Chapter 2

312 57 27
                                    

"HEI! APA YANG KAU LAKUKAN DI KAMARKU?!" Irene berteriak pada pria yang sedang terlelap di tempat tidurnya. Ini aneh. Bagaimana bisa ada orang yang masuk ke rumahnya dan tidur nyenyak di dalam kamarnya. Apa orang ini penjahat?

Irene kemudian naik ke tempat tidur dan berusaha membangunkan pria itu dengan menggoyang-goyangkan bahu si pria.

"HEI! BANGUN! INI RUMAHKU! KENAPA KAU ADA DI SINI?" teriak Irene yang akhirnya berhasil membuat pria itu membuka matanya. Si pria yang terkejut sontak bangun dari tidurnya kemudian berseru.

"Bikkurishita! Whoa! Dare?"

"Ha? Kau bukan orang Korea?" Irene terkejut ketika si pria menggunakan bahasa asing. Irene tahu artinya tapi ia terkejut karena pria ini ternyata bukan orang Korea.

"Oh, maksudku. Siapa Anda? Kenapa Anda ada di sini?" tanyanya bingung.

"Heh, harusnya aku yang tanya. Apa yang kau lakukan di sini? Ini rumahku dan yang kau tempati ini kamarku" balas Irene tidak mau kalah.

"Rumahmu? Ini rumahku. Aku membelinya dua bulan yang lalu" kata Jin.

"Apa? Dua bulan yang lalu? Bagaimana bisa? Ini rumahku. Hadiah dari tunanganku."

"Tunangan?"

"Iya. Jangan macam-macam, ya. Sebentar lagi aku ini jadi istri orang!"

"Tunggu, Nona. Aku bingung. Anda bilang ini rumah hadiah dari tunangan Anda? Siapa?"

"Seodam. Ahn Seodam. Dia tunanganku. Salah seorang pengusaha sukses di Korea Selatan."

"Tapi, aku tidak membelinya dari Tuan Ahn" ucap Jin.

"Lalu kau membeli dari siapa?"

"Seorang kenalan bernama Nakamoto Yuki."

"Nakamoto... Yuki?" pupil Irene melebar karena kaget. Nama itu. Nama yang paling Irene benci di dunia ini. "Sialan! Dia sudah merebut Seodam dariku sekarang dia menjual rumahku. Tidak akan kubiarkan!"

Irene lalu keluar dari kamar menuju ke lantai bawah. Ia berniat pergi menemui Ahn Seodam. Kalau perlu sekalian dengan wanita kurang ajar bernama Nakamoto Yuki itu.

Sementara Jin masih belum lepas dari rasa herannya. Wanita yang berteriak padanya barusan keluar kamar tanpa membuka pintu. Jin sampai harus memastikan lagi dengan membuka pintunya secara langsung. Wanita ini apa sebenarnya? Kenapa dia bisa berjalan menembus pintu?

"Hei, Nona! Tunggu dulu!"

Bukk!

"Aarrgggh!"

Sudah terlambat. Tepat saat Jin menghampirinya, wanita itu tertumbuk pintu rumah.

"Apa-apaan ini? Kenapa aku tidak bisa keluar dari sini? Hei! Lakukan sesuatu!" ucapnya panik karena ia berusaha keluar tapi seolah ada dinding tebal yang menghalanginya.

Jin melewati Irene yang masih berusaha keluar dari sana kemudian membuka pintu.

"Silahkan keluar, Nona" ucap Jin yang berdiri tepat di sisi pintu. Namun hasilnya sama. Wanita itu tidak bisa keluar.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Irene panik.

***

"APA KATAMU? COBA ULANGI SEKALI LAGI? AKU INI APA? ARWAH? BAGAIMANA BISA? BERANI-BERANINYA KAU BERKATA SEPERTI ITU?" Irene berteriak marah pada pria itu. Tentu Irene tidak terima saat pria itu mengatakan sebuah kemungkinan yang mustahil menurut Irene. Dia ini arwah? Arwah penasaran maksudnya?

Dear, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang