𝟟

16 6 0
                                    

Zemira sedang berada di Supermarket, dia sedang belanja beberapa cemilan. Setelah selesai dia langsung beranjak dari Supermarket dan berjalan menuju Rumahnya.

Tapi langkahnya terhenti saat dia mendengar suara.

"Zemira~"

Zemira menghentikan langkahnya, dan langsung membalikkan badannya ke belakang. Tapi ia tidak melihat seorang satu pun.

"Apa tadi yang manggil gue Fany ya? Mungkin kali" Fikir Zemira dan melanjutkan langkahnya.

Tapi langkahnya terhenti lagi karena dia melihat kepala orang yang menggelinding ke arahnya. Zemira yang melihat itu langsung berlari kencang tapi dia tersandung batu dan menyebabkan dia terjatuh.

Lututnya robek karena jatuh tadi. Zemira hanya bisa meringis kesakitan. Dia mencoba bangun tapi tidak bisa.

"Mau gue bantuin?"

Zemira langsung menatap orang yang ada di depannya, dan ternyata orang itu adalah Sahabatnya sendiri.

"Bantuin lah!"

Zemira akhirnya di bantu.

"Ngapain di sini?"

"Cuma habis dari Supermarket-- aduhh sakit"

"Kerumah gue dulu aja yuk, di obatin tuh lututnya"

Dan Zemira hanya menggangguk.

. . .

Sekarang 4 gadis itu sedang berjalan menuju Rumah sahabatnya, Zemira.

"Coba ketuk pintunya" Pinta Nayara, dan di angguki Lyra.

Gak ada jawaban~

"Coba lagi!" Dan tetap tidak ada jawaban dari dalam Rumah Zemira.

"Kok perasaan gue gak enak yaah" Gumam Zelina.

"Perasaan lo doang kali!" Jawab Khansa sambil menatap Zelina.

"Gak ada jawaban nih, terus gimana dong?" Tanya Lyra, dan Nayara hanya menggeleng.

"Dobrak ajaa!!" Ucap Zelina sambil berjalan menuju Lyra dan Nayara yang ada di depan pintu.

Lyra menatap Nayara, minta pendapat. Dan di angguki, mereka bertiga pun langsung mendobrak pintu.

1~

2~

3~

BRAKK!

Mereka berhasil mendobrak pintunya, mereka berempat pun langsung masuk ke dalam Rumah Zemira. Mereka berpencar.

Zelina dan Nayara berjalan menuju Kamar milik Zemira. Tapi di Kamar, mereka berdua tidak melihat keberadaan Zemira.

Sedangkan Lyra dan Khansa berjalan menuju dapur. Tapi tidak ada keberadaan Zemira juga.

"Sa gudang belakang kok pintunya kebuka?" Khansa yang sedang mengedarkan pandangannya langsung menatap Lyra.

Mereka berdua menatap gudang milik Zemira yang tidak jauh dari dapur. Mereka langsung berjalan menuju gudang.

"Mir lo di dalem gak??" Teriak Khansa dari balik pintu, tidak ada jawaban.

Lyra dan Khansa menatap satu sama lain, sehabis itu jalan memasuki gudang itu.

Lyra menginjak sesuatu, dan langsung melihat ke bawah apa yang sudah ia injak. Setelah itu matanya membulat saat melihat Sahabatnya yang sedari tadi mereka cari.

"ZEMIRA!!!" Teriak Lyra, dan membuat Khansa menghampirinya. Bahkan Nayara dan Zelina juga ikut ke gudang.

Mata mereka semua membulat, pasalnya karena melihat Zemira yang sudah tidak bernyawa.

Dan yang lebih mengerikan adalah, kepala Zemira yang terlepas dari tubuhnya. Dan yang Lyra injak tadi adalah kepala Zemira.

TBC~

𝕎𝕙𝕠 𝕂𝕚𝕝𝕝𝕖𝕕 ℍ𝕚𝕞?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang