𝟡

19 6 1
                                    

Khansa membuka matanya dengan perlahan, dan yang pertama kali ia lihat adalah kakinya yang terikat.

Ia mencoba untuk membuka ikatan itu tapi tidak bisa karena tangannya yang terikat juga.

"Tolong to-tolong!" Lirih Khansa, ia tidak bisa berteriak karena tenggorokannya yang terasa sakit.

"Mau minta tolong sama siapa hm?"

Khansa mendongakkan kepalanya, untuk melihat siapa yang berbicara.

"***A?"

"Hai! Oiya gimana tenggorokannya? Masih sakit?" Tanya orang itu sambil duduk di depan Khansa.

"Ga, ga sakit kok!"

"Oh ya?! Coba sini gue periksa" Sambil mencoba memegang leher Khansa.

"GA USAH!" Bentak Khansa.

"Ok!"

Hanya keheningan, tidak ada yang bergeming.
Dan orang itu hanya menatap Khansa dengan tatapan yang tak bisa di mengerti.

"Gue mau ke bawah, jangan pernah coba buat kabur!"

Khansa tidak menjawab, dan orang itu pergi. Setelah orang itu pergi Khansa tidak tinggal diam, dia mencoba untuk mencari cara keluar.

Hingga akhirnya dia menemukan Handphonenya tergeletak tak jauh darinya, Khansa langsung mencoba memutuskan tali yang ada di tangannya. Berhasil!

Dan yang terakhir tali yang ada di kakinya, dia tidak memutuskannya. Dia lebih memilih untuk menggapai dengan tangannya. Dan berhasil!

Setelah berhasil mendapatkan Handphonenya, dia menelepon seseorang.

"Halo? Sa kenapa??"

"Nay to-tolong gu-e!"

"Ha?? Lo dimana sekarang?!!!"

"Di-di gudang deket se-sekolah"

"Ok tunggu gue! Jangan kemana-mana!"

"I-iya Akhhh!--"

"Gue udh bilang jangan pernah coba buat kabur!"

TBC

𝕎𝕙𝕠 𝕂𝕚𝕝𝕝𝕖𝕕 ℍ𝕚𝕞?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang