𝟙𝟙

19 5 0
                                    

"Satu orang? Siapa? Jangan bilang!"

"Iya gue bunuh Nayara!"

"Gila, lo ga punya otak!"

"Gue ga nyangka, jadi selama ini lo pelakunya--"

"Udh gausah di bahas, yang penting kita pergi dari sini Sa! Sebelum orang gila ini bertindak!" Ucap Zelina sambil menarik Khansa.

DOR!

Lyra menembak lengan Zelina, dan itu membuat Zelina terjatuh. Khansa mencoba untuk membantu Zelina bangun.

"Jangan pikirin gue! Cepetan lo kabur dari sini! AKHH--" Ucap Zelina sambil menahan sakit.

"Ga hikss, gue ga mau!"

BUGG!!

Lyra menendang Khansa.

"ARGHH! DASAR BRENGSEK! LO BOLEH NYAKITIN GUE TAPI JANGAN KHANSA!"

"Tapi gue mau nya Khansa! Gimana dong?" Ucap Lyra sambil terus menendang Khansa.

Zelina mencoba berdiri, dan berjalan ke arah Lyra. Dengan amarah.

BUG!!

"Dasar Brengsek!" Ucap Zelina sambil menendang kaki Lyra.

DUG!

Dan Zelina menendang perut Lyra, sehabis itu ia terjatuh di hadapan Khansa.

"Dengerin gue! Lo sekarang pergi!"

"Tap--"

"PERGI SEKARANG!!"

Khansa pun langsung berlari kencang untuk pergi dari situ, ia sebenarnya tidak mau. Tapi gimana lagi dia memang harus pergi dan melaporkannya ke Polisi.

BUG!!

"AKHH--!!"

"Dasar ga tau diri!!"

"Akh-- LO YANG GA TAU DIRI!"

BUGG!!

"Cih, tendang aja terus sampai lo puas!"

"Ck, banyak omong!" Ucap Lyra sambil terus menendang Zelina.

"Ah harusnya gue bunuh lo aja sekarang! Biar gue ga buang-buang tenaga buat nendang sampah kaya lo!" Ucap Lyra berhenti menendang Zelina, dan ia mengambil sebuah pistol yang ada di kantong celananya.

Ia menaruh peluru disitu, dan Zelina hanya bisa diam dan meringis.

"Nah sekarang gue mulai ya?--

Gue mulai buat ngenembak lo!"

Ucapnya sambil menaruh Pistol itu di kepala Zelina.

"Oiya ada kata-kata terakhir?--

Dan jangan bisanya kaya Nesya yang ngelawan" Ucap Lyra sambil terus tersenyum miring.

"Gue cuma mau lo bisa sadar! Jangan pernah ngelakuin hal kaya gini lagi. Biarin Khansa hidup tenang! Dan anggap aja gue Khansa yang lo bunuh"

"Udah?"

Zelina menggangguk dan menutup matanya, dan Lyra tersenyum puas.

DOR!

"Selamat tinggal!"

E N D ?

𝕎𝕙𝕠 𝕂𝕚𝕝𝕝𝕖𝕕 ℍ𝕚𝕞?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang