𝟙𝟘

22 7 0
                                    

Setelah kejadian Khansa ketahuan menelpon, ia pingsan hingga 2 hari. Entah apa yang di kasih oleh orang itu.

Dan sekarang Khansa sudah sadar, ia hanya berpura-pura karena orang itu masih ada di dekatnya. Setelah menunggu beberapa menit orang itu pergi.

Khansa membuka matanya, dan yang pertama kali ia lihat sama seperti 2 hari yang lalu. Dan yang pikirkan sekarang "Nayara mana? Katanya dia mau ke sini?!".

Khansa mencoba untuk membuka ikatan itu, tapi nihil. Hingga akhirnya ia mendengar suara langkah kaki, ia segera menutup matanya lagi.

Pintu pun terbuka, dan langkah kaki itu terdengar semakin dekat.

"Khansa? Ayo kita kabur dari sini!"

Khansa membuka matanya dan yang ia lihat sekarang adalah Sahabatnya.

"Zelina!!"

"Sstt-- jangan berisik! Nanti mereka tau!" Ucapnya sambil melepaskan ikatan yang ada di kaki dan tangan Khansa.

Setelah terbuka semua, Zelina memapah Khansa.

"Kita harus kabur sekarang, sebelum mereka tau!"

"Mereka siapa?"

"Nanti lo juga bakal tau!"

BRAKK!!

"Mau kemana? Mau coba kabur?"

"Ly-- udh gue mohon! Berhenti!"

"Apa hak lo?"

"Gue sahabat lo!"

"Cuma sahabat kan? Bukan ortu?!" Ucap Lyra sambil mengambil tongkat Baseball.

Zelina yang geram langsung menarik Khansa dan mencoba melewati Lyra yang ada di depannya.

TUNG!

Lyra melempar tongkat Baseball nya ke arah pintu.

"Berani kabur, gue ga segan-segan buat ngelempar tongkat ini ke kepala kalian!"

"Lyra sadar! Gue sama Khansa sahabat lo!--

Lo tega ngebunuh kita?"

"Cih, gue bahkan udh ngebunuh yang lain. Dan ngebunuh kalian bukan hal yang besar!"

"Ja-jadi lo yang udh ngebunuh Fany, Nesya, sama Mira?"

Lyra menggeleng.

"Bukan mereka bertiga doang, tapi ada satu orang lagi!" Ucap Lyra sambil tersenyum miring.

TBC

𝕎𝕙𝕠 𝕂𝕚𝕝𝕝𝕖𝕕 ℍ𝕚𝕞?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang