Part 62

4.2K 157 9
                                    


Setalah sampai dirumah kediaman keluarga Mahesa Bianca langsung mengantarkan key kedalam kamarnya dan dia juga meminta key untuk bersih bersih dulu baru nanti mereka sama sama membujuk Mahesa agar mau dibawa kerumah sakit.

Dan sekarang key baru selesai mandi, seperti biasa key menggunakan kaos pendek dan celana rumahan. Key hanya diam dan menatap kosong kedepan, dia berharap ini yang terbaik.

Ketokan dari luar membuat key tersadar dan langsung berjalan untuk membukakan pintunya.
" Udah?" Tanya Bianca.

" Udah kok, mau sekarang?"

" Iya, kita kekamar papih dulu yuk." Bianca sangat berbeda dari yang dulu, key hampir tidak percaya dengan sikap lembut dan penyayang Bianca.

Key menghentikan langkahnya membuat Bianca menoleh.
" Kenapa Key?"

" Lo beda banget, emang Lo nggak marah sama kelakuan ayah?" Tanya key.

Bainca tersenyum miris, kemudian mengambil nafas sedalam dalamnya.
" Sekarang gue cuman punya papih sama Lo, dan asal Lo tau gue emang kayak gini tapi cuman sama orang yang gue sayang dan cintai." Bianca mengahirinya dengan senyuman.

" Dan untuk marah! Lebih tepatnya gue kecewa, tapi udahlah itu kesalahan dimasa lalu dan sekarang hanya ada Lo, gue dan papih. Gue mohon buang jauh jauh rasa benci Lo." Lanjutnya dengan menggenggam kedua tangan Key.

Key langsung berhambur kedalam pelukan Bianca.
" Maafin gue." Lirihnya pelan, key sadar dia terlalu kekanak kanakan dan egois.

" Udah nggak papa, yuk entar keburu malam." Key mengangguk dan mereka melanjutkan jalannya menuju kamar Mahesa.

###

Mahesa sangat senang saat melihat key datang bahkan dia langsung mengiyakan ajakan dari key agar dia dirawat lagi dirumah sakit.

Saat ini mereka sudah berada di rumah sakit, Mahesa sudah terlelap dengan tanganya yang teringfus. Key dan Bianca duduk bersebrangan disamping ranjang Mahesa.

Sudah pukul sembilan malam, key sangat lapar.
" Gue laper Bii." Bianca yang hampir terlelap langsung menegakkan tubuhnya.

" Mau gue beliin? Tungguin papih ya." Ucap Bianca langsung mendapat gelengan keras dari Key.

Key jadi merasa bersalah, Bianca terlihat sangat mengantuk bahkan matanya sampai memerah.
" Gue beli sendiri aja, gue keluar sebentar kok."

" Udah malem, belinya dikantin rumah sakit aja yah." Pinta Bianca.

" Nggak mau, didepan rumah sakit ada tukang mie ayam. Gue mau beli itu, mau titip?" Kekeh Key.

" Nggak, jangan lama-lama yah terus hati hati." Tolak Bianca sekaligus memperingati.

" Iya iya, gue pergi dulu."

Key berjalan santai dikoridor rumah sakit, walaupun sudah malam tapi suasana rumah sakit terus ramai. Key keluar dari rumah sakit, sejujurnya pedagang mie ayam nya sedikit jauh dari rumah sakit tapi key sangat ingin makan itu untuk saat ini.

Beruntung banyak lampu jadi key tidak perlu takut gelap dan disini  juga masih ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang, akhirnya key sampai ditempat penjual mie ayam. Key langsung memesannya dan memakanya saat pesanannya selesai dibuat, dan hanya butuh lima belas menit key sudah menghabiskan satu mangkuk mie ayam.

Setalah membayar key kembali berjalan menuju rumah sakit, tapi sepertinya key salah jika harus melewati sekumpulan laki laki berbadan besar yang key duga mereka mabok.

Padahal waktu berangkat tadi mereka belum ada dan sekarang bahkan jalan menjadi sepi, berusaha tidak peduli key melewati mereka tapi masalah nya mereka menghadang jalan key membuat key mau tidak mau berhenti berjalan.

Key & KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang