002 ¦¦ JAEHYUN

27 3 0
                                    

Cast :

Jaehyun
Joy (Tadinya pengin gue lagi, tapi kalau kalian jadi males, kan bahaya xD)

• Jaehyun• Joy (Tadinya pengin gue lagi, tapi kalau kalian jadi males, kan bahaya xD)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌜

Ini hari pertama gue resmi jadi siswa putih abu-abu di salah satu Sekolah Kejuruan yang ada di Jakarta. Jujur gue masih enggak sepercaya ini, rasanya baru kemarin gue ganti dari rok merah ke biru. Sekarang sudah abu-abu aja—ya meskipun pakai masih rok biru berhubung harus MPLS, tapi biar bagaimanapun hari ini gue jadi murid SMK.

MPLS pertama sudah selesai, gue terlalu malas buat menceritakannya karena ada hal yang lebih seru. Hal yang membuat gue terkejut setengah pingsan, girang juga iya, pengin nangis, gugup, speechless—ah pokoknya campur aduk! Di gerbang sekolah, gue lihat dia lagi ngobrol sama satpam. Oke, abaikan satpam-nya. Dia pakai seragam putih abu-abu yang dibalut sweeter hitam. Mata gue masih enggak berhenti natap sampai mendapati tawanya. Duh, jantung gue makin enggak keruan aja.

Tiba-tiba seakan sudah direncanakan semesta, dia menoleh dan tatapan kami bertemu. Dia ... senyum. Eh, senyum seriusan? Gue menoleh ke sana ke mari, dan ketika menatap dia lagi bibirnya masih melengkung dengan tatapan tertuju pada gue. Hari ini kenapa indah banget, sih? Enggak peduli semelelahkan apa acara MPLS hari ini, kalau akhirnya ketemu dia yang diam-diam gue suka.

Jantung gue beneran seakan mau copot waktu dia melangkah dan semakin dekat pada gue, hingga akhirnya kini dia benar-benar ada di hadapan gue masih dengan senyumnya yang bikin gue enggak kuat itu.

"Lo sekolah di sini juga?"

Gue sempat speechless sebentar, sampai akhirnya mengangguk dengan malu-malu najisin. "Iya, Kak. Gue juga nggak nyangka kalau ternyata lo anak SMK Halu juga."

"Pulang bareng aja, yuk?"

"Eh?" Rasanya kaki gue kayak enggak napak, entah bagaimana wajah gue saat ini tapi yang pasti ... beneran speechless dan jantung gue semakin jedag-jedug enggak tahu diri aja.

"Kita satu komplek. Gue juga bawa motor. Kalau lo mau, gue bisa kok, antar-jemput lo setiap hari."

Mata gue berkedip beberapa kali, saking enggak percayanya. Bahkan kini tangan gue sudah menutupi mulut yang membulat lebar, sama kayak mata yang entah sekarang sebesar apa. "Lo ... serius, Kak?"

Dia tertawa. Dan yaudah, namanya orang lagi jatuh cinta kalian bisa lah ya, bayangin bagaimana perasaan gue saat ini. Apalagi begitu dia menarik tangan gue yang sedari tadi masih menutupi mulut, dan tanpa mengucap apa pun membawa gue ke parkiran.

Masih dengan satu tangannya yang memegang lengan gue, dia memberi satu helm berwarna hitam yang dia ambil dari motor sebelahnya. "Pakai, nih."

"Punya ... siapa, Kak?"

"Teman gue. Enggak apa-apa pakai aja, anaknya lagi ada rapat OSIS juga, ntar gue chat. Gue nggak tahu kalau lo sekolah di sini, jadi cuma bawa helm satu kayak biasanya."

Dan tiba-tiba saja helm itu udah terpasang rapih di kepala gue, mungkin dia terlalu greget karena sedari tadi gue cuma bisa cengo.

"Kalau ... kalau lo tahu gue sekolah di sini?"

"Tentunya gue siapin, jaga-jaga siapa tahu balik bareng. Dan ternyata benar. Ntar besok gue yang jemput ke rumah lo, tinggal chat kalau udah siap."

"Kak? Lo kenapa, sih?" Gue yang mulai sadar akhirnya bertanya. Asli bingung banget sama sikap dia. Selama ini jangankan chat atau mengobrol, senyum saja enggak pernah.

"Gue suka sama lo."

"Ha?"

"Enggak apa-apa kalau mau mikir dulu, tapi jangan langsung ditolak. Ngenes amat baru kali ini kita dekat langsung ditolak. PDKT-an dulu aja, siapa tahu lo nanti juga suka sama gue."

Tanpa lo minta PDKT pun gue dari lama udah suka sama lo, Bambang!

"Ayo naik, udah gelap langitnya."

Dan tiba-tiba aja dia ngulurin sweeter-nya bertepatan dengan gue yang udah duduk manis di motor.

"Pakai, takutnya ntar hujan."

"Ma ... makasih, Kak."

Di perjalanan suasana jadi canggung. Dia enggak banyak omong lagi dan gue sibuk sama detak jantung yang enggak beraturan ini, dan rasanya badan gue lemas berada dalam jarak yang sedekat ini sama dia.

KAK JAEHYUN BODO AMAT! GUE BAPER!

"Mmm ... Kak?" Gue membuka suara setelah sekian lama hening.

"Iya, Joy?"

"Kalau gue jawab sekarang, boleh enggak?"

"Asal bukan tolakan ya enggak apa-apa, Joy." Dia terkekeh, membuat gue semakin salting apalagi begitu tatapan kami bertemu ketika sama-sama melirik kaca spion.

"Gue ... mau, kok."

"Ha? Mau apaan, Joy? Yang jelas dong."

"Ya ... mau lah, pokoknya."

"Enggak nerima yang ambigu gitu."

"IH IYA-IYA! GUE MAU JADI PACAR LO!"

Dia tertawa dan hari ini kita resmi jadian. Sumpah rasanya masih enggak semenyangka ini.

Tapi tiba-tiba aja motor yang dia kendarain oleng dan bruk!

"ADUH!" Gue meringis dan rasanya beneran nyesek waktu mendapati diri gue ada di kamar dengan posisi jatuh dari tempat tidur.

"KAK JAEHYUN GUE BENERAN SUKA SAMA LO!" Enggak peduli siapa yang dengar, intinya gue beneran nangis.

Kenapa harus seindah itu kalau ternyata cuma mimpi?

THE END

Btw, rencana gue cerita ini ada 21 Bab. Yap, setiap bab pemeran utamanya salah satu member NCT. Karena Kang Kopi dan Jeffrey udah, jadi selanjutnya enggak akan ada part yang TOKOH UTAMANYA mereka, tapi untuk figuran enggak menutup kemungkinan (kayak Mark/Siwon misal). Dan untuk pemeran ceweknya, kalau kalian mau jadi pemeran boleh kok :D tinggal comment di sini nama kalian.

EX : Nanda

Syaratnya? Cukup vote aja, kok. Kalau mau follow juga gue kagak nolak, awokawok :v
Gue tunggu gaees!

BTW, comment juga tanggapan kalian tentang cerita ini, ya. Biar gue makin lancar halunya :D

Halu (FF/NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang