PROLOG

332 44 183
                                    

Seorang laki-laki paruh baya tersentak kala melihat buku berwarna biru ketika ia sedang mencari di mana berkas-berkas kantornya.

Di depan buku tersebut ada gambar wajah tampan yang tersenyum sangat tulus. Membuat pria itu menatap seraya tersenyum sendu. Betapa ia sangat merindukan sosok seorang wanita yang dengan niatnya menulis semua kisah bersama dengannya itu sampai di sisa hidup terakhir.

Kriet ....

Suara pintu terbuka bersamaan dengan gadis kecil berambut pirang masuk menghampiri pria paruh baya tersebut. Sang ayah yang masih duduk di atas kasur berukuran kingsize.

“Ayah, ayo! Katanya tadi mau beli eskrim. Nala nungguinnya lama,” ucap gadis kecil bernama Nala tersebut dengan cemberut.

Kedua matanya beralih pada sebuah buku yang berada di tangan Ayahnya. Membuat Nala menghampiri sang Ayah. Gadis kecil tersebut bersusah payah memanjat kasur agar bisa duduk berdekatan dengan Ayahnya.

Melihat putrinya susah untuk menaiki kasur, pria tersebut meletakkan buku berwarna biru itu di atas kasur dan membantu menggendong putri kecilnya agar bisa menaiki kasur tersebut.

“Ayah baca buku apa ini?” tanya Nala penasaran.

Pria tersebut hanya membalas dengan senyuman tulus seraya berkata, “Hadiah dari bunda.”

。◉✿。✿。◉。
Thank's for reading
◉。✿。✿。◉

ALANEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang