17.00 WIB.
Setelah dirawat 6 hari Kanaya diperbolehkan pulang. Galang masih setia menemani Kanaya, ia selalu sabar dalam menjaga Kanaya.
"Kan? Kamu udah siap? "Tanya Galang.
Kanaya mengangguk "udah "jawabnya.
Galang tersenyum "yaudah yuk"ajaknya.
Mereka pun keluar dari ruangan dan menuju parkiran.
Galang menoleh ke Kanaya "kan? Gimana kalau kita ke pantai dulu, itung-itung buat kamu refreshing"ajaknya.
Kanaya mengangguk"boleh"jawabnya singkat seraya tersenyum.
***
Sesampainya di parkiran Galang membuka pintu mobil untuk Kanaya. Kanaya tersenyum "thanks" ucapnya.
Galang mengangguk.
Di perjalanan suasana hening tidak ada yang berbicara. Kanaya bingung,ia ingin mengubah kecanggungan ini, ia pun menoleh ke Galang "lang aku nyala'in Radio ya?" Galang mengangguk.
Kanaya memnekan tombol on, disitu terdengar lantunan lagu yang dinyanyikan oleh Yura Yunita-Berawal Dari Tatap.
Berawal dari tatap
Indah senyummu memikat
Memikat hatiku yang hampa laraSenyum membawa tawa
Tawa membawa cerita
Cerita kasih indah tentang kitaTerkadang kuragu
Kadang tak percaya
Tapi kuyakin kau milikkuKau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kitaHmm ...
Terkadang kuragu
Kadang tak percaya
Tapi kuyakin kau milikkuKau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kitaU-u-uh ...
Kau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kitaU-u-uh ...
Kanaya ikut bersenandung kecil. Galang tersenyum lalu berkata"suara kamu bagus" pujinya.
Kanaya menoleh ke Galang lalu tersenyum "em.. Makasih.., aku dulu waktu SMP ikut eskul musik, tapi SMA ini aku milih ikut OSIS aja soalnya aku mau cari pengalaman lain" jujurnya.Galang mengangguk pertanda ia mengerti.
Tak terasa mereka sudah sampai di Pantai.
Galang pun memarkirkan mobil. Dan mengajak Kanaya turun,Angin menyambut kedatangannya,Kanaya menatap sekitar, pemandangan pantai di sore hari menurutnya sangat bagus. Kanaya tersenyum bahagia. Ia sudah lama tidak melihat pemandangan pantai, ia mengingat-ingat kapan ia terakhir kali ke sini? Ah iya!! ia terakhir kesini waktu ia masih bersama Rehan."Kan, kamu laper ngga?"Tanyanya, pasalnya Kanaya belum makan sejak siang dan ini sudah menjelang petang.
Kananya mengangguk, ia benar-benar lapar, jika di rumah sakit ia hanya makan sedikit karena makanannya hambar, jadi Kanaya tidak nafsu untuk makan.
"Tunggu disini ya, aku mau beli makanan dulu, kamu mau apa? "Tanyanya.
"Beli'in roti aja deh tapi rasa coklat ya" jawabnya.
"Oke,mau apa lagi? "Tanyanya lagi.
"Udah cukup, itu aja".
Galang mengangguk "yaudah, tunggu disini ya, jangan kemana-mana " pintanya.
Kanaya mengangguk lagi. Setelah itu Galang pun berlaku pergi untuk membeli makanan. Kananya melihat kepergian Galang, wajahnya berubah sendu. Ia hanya memikirkan, bagaimana jika ia tidak bisa melihat semua ini lagi, tidak bisa melihat senyuman para sahabat-sahabatnya, tidak bisa melihat wajah kedua orangtuanya, dan tentunya Galang, ia masih ingin melihat itu semua.
Satu-satunya wejengan ia bertahan adalah kedua orangtuanya, Galang, dan sahabat-sahabatnya, tetapi bagaimana ia lebih baik seperti ini dari pada ia harus tersiksa dengan kedua orangtuanya. Ia hanya membutuhkan kasih sayang yang utuh dan tidak kesepian lagi. Ia tersenyum hambar. Ia bersyukur mempunyai penyakit ini, ia ingin melihat reaksi kedua orangtuanya saat ia tidak ada, apakah kedua orangtuanya akan bahagia atau malah sebaliknya.
Kanaya menghembuskan nafas lelah, kapan ia akan bahagia? Kapan ia bisa bersama-sama dengan kedua orangtuanya?.
Hari sudah semakin gelap,Sunset akan segera datang, Kanaya menunggu kedatangan Galang.
Tepat saat itu Galang datang membawa sebuah kantong, kantong itu di sodorkan ke Kanaya "nih, cepet di makan, kamu punya magh lo" perintahnya.
Kanaya mencabikkan mulutnya "iya-iya, ini mau di makan"ucapnya.
Kanaya pun langsung memakan rotinya sambil menikmati sunset. Begitupun Galang.
Setelah Galang menyelesaikan kunyahanya Galang ingin menyampaikan sesuatu pada Kanaya "kan? Aku mau ngomong " katanya.
Kanaya menoleh ke Galang, lalu mengangguk "yaudah kamu ngomong aja" jawabnya.
Galang menghela nafas "gini,aku cuma mau bilang, kita di sekolah jaga jarak ya,kita pura-pura ngga kenal,aku takut kamu kenapa-napa, soalnya aku punya geng motor, dan kamu tau kalo anak motor itu punya banyak musuh dan aku takut kamu bakal jadi sasaran sama musuh-musuh aku" jelasnya.
Kanaya menghela nafas berat, ini keputusan agak sulit, pasalnya ia tidak ingin berjauhan dengan Galang, walaupun ia dan Galang belum lama mengenal, tetapi ia sudah amat sangat sayang dengan Galang. Dan ini semua juga demi kebaikannya, dan ia pun terpaksa mengangguk " oke, walaupun ini keputusan yang lumayan sulit, aku akan melakukannya, ini juga demi kebaikan kita" jawabnya.
Galang mengangguk dan tersenyum lalu mengusap kepala Kanaya "sejauh apapun kita nanti, aku akan berjanji bakal jaga kamu Kan,aku ngga mau kehilangan kamu lagi untuk kedua kalinya dan karena aku ngga mau kamu kenapa-napa, sulit untuk menerima ini semua sebenarnya, jika tuhan mau mengulang lagi kejadian itu, aku ngga akan ninggalin kamu" monolognya di hati.
***
Disini aku ngga akan buat cast sendiri, karena aku ngga mau ngerusak ekspetasi kalian, jadi sesuka kalian mau pake cast masing-masing.
See you next chapter ❤️❤️
Jangan lupa follow ig aku.
Salam AUTHOR 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA
RomanceKanaya... seorang gadis remaja yang selalu hidup kesepian. Hingga suatu hari seorang dokter memvonisnya bahwa ia mengidap penyakit yang serius. Hingga ia menutup rahasia tentang penyakitnya itu kepada keluarganya yang lebih mementingkan bisnis merek...