Chapter Two

70 10 7
                                    

Di dalam ruangan yang di dominasi warna putih, laki-laki yang masih mengenakan pakaian formalnya menatap nanar pada wanita yang terkulai lemas di atas tempat tidur pasien. Senyum yang biasa selalu menghiasi wajahnya kini seakan tak mau terukir kembali. Gurat kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya.

"Sebegitu sayangnya kamu dengan Sehun sampai kamu tidak memikirkan kondisimu sendiri, Rin?" Ia berujar parau, pada wanita yang ia tahu tidak akan mendengar perkataannya.

Mata Serin masih terpejam erat, bibir yang biasanya melantunkan tawa ceria ciri khas seorang Lee Serin kini terkatup erat, pipi yang biasanya selalu merona tanpa harus memakai blush on kini terlihat begitu pucat. Sejak pingsan di gereja seusai pemberkatan pernikahan Sehun dan Luhan siang tadi, Serin tak kunjung sadar. Begitu pula Jongin yang tidak meninggalkan Serin bahkan untuk sedetik saja.

Lelah, Jongin merasakan kelelahan yang luar biasa namun matanya enggan untuk tertutup. Hatinya tidak tenang. Tangan Serin yang begitu erat digenggamnya bahkan tidak membuat kekhawatirannya tersalurkan.

Suara pintu yang terbuka menyentakkan ia kembali dari pikiran negatifnya yang begitu membunuhnya. Ia menoleh dan mendapati Kyungsoo memandangnya dengan khawatir. Ia mengerti. Kyungsoo sangat menyayangi Serin, jadi Kyungsoo pasti sama khawatirnya dengan dirinya begitu mendapati Serin masih tak kunjung sadar.

"Kau datang? Kau tidak lelah?" Jongin membuka suara, menyambut kedatangan Kyungsoo.

"Aku begitu khawatir pada kalian berdua. Kau tidak mengabariku sama sekali mengenai keadaan Serin. Dan aku tebak kau pun pasti belum makan." Kyungsoo memberikan sebuah paper bag pada Jongin sebelum melanjutkan, "kau makan lah dulu. Di dalam juga ada baju kakak-ku, sepertinya tidak jauh berbeda dari ukuranmu. Jika kau tidak terurus, ketika Serin sadar nanti dia akan merasa bersalah."

"Tapi Serin ..." Baru saja Jongin hendak menyuarakan protesnya sebelum akhirnya dipotong lagi oleh Kyungsoo.

"Aku akan menjaganya selagi kau makan dan bersih-bersih, Jongin. Setelah itu baru aku pulang."

"Baiklah. Tunggu sebentar. Aku akan cepat." Perkataan Jongin hanya diangguki oleh Kyungsoo sebelum akhirnya ia melangkah mengambil tempat Jongin sebelumnya, di sebelah Serin.

Kyungsoo menatap nanar pada sahabatnya itu. Pasti begitu perih. Ia sangat mengerti perasaan Serin walau ia tidak merasakannya. Ia tahu bagaimana Serin menyerahkan seluruh hatinya pada Sehun. Lima tahun usia hubungan asmara mereka bukan waktu yang singkat. Jika Kyungsoo di posisi Serin pun ia akan merasakan kesia-siaan.

Ia tahu jalan hidup Serin. Kedua orang tuanya seperti membuangnya begitu saja. Serin memiliki saudara kembar, Lee Seri. Berbanding terbalik dengan Seri yang memiliki sejuta prestasi, Serin lebih memilih jalan hidupnya sendiri yang menurut orang tuanya tidak akan membanggakan nama keluarga mereka. Sebelum mengenal Kyungsoo, Serin hanya memiliki Sehun dan Jongin. Tentu saja saat mereka berkenalan, Serin dan Sehun sudah menjadi sepasang kekasih.

Pekerjaan mereka yang semakin mendekatkan mereka, membuat pertemanan mereka terjalin semakin kuat. Dari sana Kyungsoo tahu bahwa Serin bahkan sudah tidak pernah pulang ke rumah dan menemui keluarganya lagi sejak 9 tahun yang lalu. Ia hidup sendiri, menghasilkan uang sendiri, dan mengatur semuanya sendiri.

Kemanjaan Serin dan ketergantungan Serin pada ia, Jongin, dan Sehun sangat dapat dimaklumi olehnya. Ia hanya takut kehilangan orang-orang yang selama ini memberikannya perhatian, seperti apa yang dilakukan keluarganya. Ia cukup tahu bagaimana Serin sangat dekat dengan kedua orang tua Sehun. Serin dan Jongin bahkan sudah dianggap sebagai anak mereka sendiri.

Meski ia dan Serin serta Jongin dan Serin bersahabat, namun Serin belum kenal dekat dengan orang tuanya maupun orang tua Jongin. Keluarganya yang menetap di Yeosu membuatnya sulit untuk mengenalkan Serin pada kedua orang tuanya. Padahal kedua orang tuanya sangat antusias untuk bertemu dengan Serin setelah mendengar kisah Serin darinya. Sedangkan Jongin, apa yang harus diharapkan darinya? Hubungan Jongin dengan kedua orang tuanya tidak terlalu baik, terlebih karena Jongin saat itu mempermalukan keluarga mereka dengan kabur dari pernikahan yang telah disiapkan orang tuanya.

LabyrinthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang