BAB III 🔞

1.3K 88 1
                                    

"Sakit!!" Mark menjerit, berusaha mendorong tubuh Perth. Tubuhnya berteriak antara kesakitan dan keinginan untuk dipenuhi gairahnya, sebutir air mata menetes dari sudut matanya, sisa-sisa dari kesadarannya yang tertinggal.

Perth mendesakkan dirinya sedalam mungkin, akhirnya berhasil menembus kesempitan itu, mengabaikan jeritan kesakitan Mark.

Ketika akhirnya jeritan Mark mereda. Perth mengangkat kepalanya, dan mengecup lembut bibir Mark yang terbuka dan terengah-engah, "Setelah ini.... Aku akan mengajarkanmu bagaimana memuaskanku," ucapan itu menggema di dalam ruangan, bagaikan janji dari sang kegelapan.

Dan Mark, sudah benar-benar kehilangan kesadarannya, tubuhnya menggeliat merasakan kenikmatan yang menggelenyar ketika rasa sakit itu akhirnya menghilang, berganti dengan kenikmatan panas yang membagikan gelenyar menyiksa ke seluruh tubuhnya.

Perth merasakan gerakan pinggul Mark, merasakan denyutannya yang menggenggam panas tubuhnya, yang tertanam jauh di dalam tubuh Mark, mendesak dengan berani, menarik Perth lebih dan lebih dekat lagi. Perth menggertakkan gigi, menahan diri, membiarkan Mark menggerakkan pinggulnya, mencari kenikmatannya sendiri dengan sesuka hati.

Dan tidak butuh waktu lama ketika akhirnya priat itu mencapai pemenuhan kepuasannya, "Oh... oh ... Astaga..." Mark memejamkan mata ketika kenikmatan itu meledak dan membanjiri tubuhnya dengan rasa panas yang tak tertahankan,

Dan walaupun Perth bisa memperpanjang kenikmatannya sendiri. Pemandangan akan orgasme Mark dan denyutan Mark yang meremas dirinya, jauh di dalam sana, membuatnya tidak bisa menahan diri lagi, detik itu pula, Perth meledakkan gairahnya bergabung dengan Mark dalam gairah yang melemahkan.

~~~~~~~





Entah apa yang membuat Mark terbangun dari tidurnya yang lelap, rasa sakit yang aneh di badannya, ataukah cahaya terang yang mendadak muncul entah dari mana. Mark membuka matanya. Sekilas pandangannya terasa kabur, dan dia mencoba untuk memfokuskan dirinya. Kamar itu, dengan nuansa putih yang feminim...

Kilasan-kilasan ingatan berkelebat di benaknya, dia masih di sekap di sini, di dalam kamar di rumah Perth yang jahat.


Dengan panik Mark terduduk dari ranjangnya, dan selimutnya melorot hampir jatuh menutupi dadanya, melorot? Mark menundukkan kepalanya, dan menyadari kalau dia telanjang bulat di balik selimut- nya, apa yang....





"Selamat pagi."




Suara maskulin itu terdengar dekat sekali dan Mark menolehkan kepalanya kaget. Pemandangan di hadapannya membuat jantungnya bergejolak, Perth ada di sana, di ranjangnya, mereka ada dalam selimut yang sama, dan menilik kepada selimut Perth yang hampir saja melorot di pinggulnya, mereka sama-sama telanjang!


Mark masih terperangah menatap pemandangan di depannya. Perth berbaring dengan angkuhnya, jelas-jelas telanjang bulat di balik selimutnya, dan menatapnya dengan tatapan berhasrat yang memiliki.

Dengan panik Mark menarik selimutnya hampir untuk menutupi seluruh tubuhnya, tetapi gerakannya itu malahan membuat selimut Perrh melorot dan hampir memperlihatkan kejantanannya, dengan malu Mark memalingkan kepalanya dan disambut dengan senyuman jahat Perth.

Keberanian dan kemarahan Mark langsung muncul ketika menyadari rasa pedih di antara ke dua pahanya.

Lelaki ini memperkosanya!

Entah apa yang terjadi semalam, Mark tidak ingat sama sekali, tapi yang pasti, dia sudah dinodai oleh iblis berhati kejam ini.



"Kau sungguh iblis yang tidak bermoral, mengambil keuntungan dari seorang yang sangat membencimu!" desis Mark menahan marah, masih tidak mau menatap Perth.


Sleep with the devil PerthMark Version. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang