BAB IX

800 69 13
                                    



Dokter Tittle mengendarai mobilnya dengan tenang menembus kemacetan jalan raya, mereka lalu tiba di belokan ke luar kota, menuju jalanan yang sepi.

Mark yang selama ini diam karena menahan rasa tegang dalam perjalanan menoleh dan menatap Dokter Tittle penuh rasa ingin tahu.



"Kita akan kemana dokter?"


Dokter Tittle menoleh lalu tersenyum manis.
"Ke rumah di pinggiran kota, tempatnya seperti villa di pegunungan, kau akan aman di sana dan Tuan Perth tidak akan bisa menjangkaumu.




Mark menganggukkan kepalanya dan menatap lurus ke depan, pemandangan di luar adalah hutan dan jalanan yang berkelok-kelok, malam makin gelap dan Mark mulai merasa mengantuk. Akhirnya dia menyandarkan kepalanya dengan nyaman di kursi dan mulai tertidur.











*PERTHMARK*








Perth menatap marah pada perawat yang dibius untuk menggantikan Mark di ranjang. Dua pengawalnya yang tadi berjaga di kamar Mark berdiri ketakutan dengan wajah lebam bekas pukulan Perth.




"Kenapa kalian bisa sebodoh itu hah?"suara Perth terdengar tenang, tetapi intensitas kemarahannya membuat bulu kuduk dua anak buahnya berdiri.






Para pengawal itu saling bertatapan mencoba berkata-kata, tetapi tak bisa. Mereka memang bersalah. Mew sebagai atasan mereka telah menginstruksikan untuk memeriksa siapapun sebelum masuk dan keluar dari ruangan Mark.




Tetapi karena Dokter Tittle tampaknya terbiasa keluar masuk ruangan ini dengan bebas, mereka jadi lengah dan membiarkannya.











Siapa sangka kalau Dokter Tittle adalah Jackal yang ditakuti itu?








Perth masih menatap marah kepada kedua pengawalnya, memikir- kan hukuman apa yang cukup kejam untuk dilimpahkan atas ke- bodohan mereka. Mark melarikan diri, dan bukan hanya melarikan diri.

Demi Tuhan! Pria itu sekarang ada di tangan Jackal.












Mew datang, menyerahkan setumpuk berkas lagi, mengalihkan perhatian Perth, "Sepertinya dugaan Anda benar Tuan Perth, profil Dokter Tittle sangat mirip dengan profil Jackal. Dia lulusan jenius dari kedokteran, kehidupannya sangat misterius, dan menurut desas desus, ibunya meninggal karena bunuh diri. Dia baru masuk mendaftar ke rumah sakit ini dua bulan yang lalu, dan ketika kami melakukan pengecekan terhadap masa lalunya, semuanya kosong, tidak ada satupun data tentangnya, seolah semuanya dihapus."









"Cari sampai dapat,"Perth menggertakkan giginya.









"Apapun itu, alamat, nomor mobilnya, apapun untuk bisa mengarahkan kita kepadanya. Kita harus menemukan Mark, sebelum terlambat." Perth memejamkan mata, sejenak merasakan sesak di dadanya. Mark harus selamat, meskipun sekarang hal itu diragukan, karena Mark berada ditangan Jackal yang sangat kejam. Perth akan menempuh segala cara untuk mendapatkan Mark kembali, selamat, dan hidup-hidup.













*PERTHMARK*










"Mark, kita sudah sampai," Dokter Tittle mengguncang bahu Mark lembut.


Mark membuka matanya dan menemukan mobil mereka diparkir di sebuah villa tua berwarna putih yang sangat indah dihujani cahaya lampu yang remang-remang.



Sleep with the devil PerthMark Version. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang