Bagian (6)

21 4 0
                                    

HAPPY READING GUYS❤

***

     Rafan baru saja sampai di apartemennya, selama ini dia memang tinggal disana sendirian, dia tidak mau pulang kerumah, alasannya karena di rumah sepi, lagian kedua orang tuanya jarang sekali di rumah, mereka hanya pulang sebulan sekali barulah dia akan pulang kerumah. Soal aksel, dia juga tinggal di apartemennya, ya sama alasannya seperti itu, jadi mereka terbiasa mandiri.

Setelah 20 menit membersihkan diri, dia masih berpikir apa yg membuatnya begitu yakin dengan perkataannya kepada andra, dia saja tidak yakin akan hal itu, tapi melihat andra yg begitu, seolah dia iba apa mungkin ini hanya sebuah rasa kasihan, ah ntahlah.

Rafan mengambil sebuah album dirinya dan seseorang, dia melihat semua album itu dan tak terasa air matanya kembali menetes. Yahh rafan menangis mengingat kejadian itu semua.

' Aku rindu kamu van, sangatt rindu sama kamu ,aku nemuin seseorang yg mirip banget sama kamu, aku harap dia bisa bahagian aku, doain aku dari sini ya, aku masih bingung dengan perasaanku, jika ditanya siapa wanita yg masih menduduki hati ini, kamu van, hanya kamu. ' batin rafan lirih.

Rafan segera menghapus air matanya, dia tidak boleh lemah, sekuat tenaga dia melupakan itu semua. Dia kembali menaruh album itu di laci kamarnya, dia segera ke kasurnya dan memejamkan matanya.

***

Tok...tok...tok...

Andra yg kebo tak terlalu memperdulikan suara ketukan di pintu rumahnya. Dia masih di bawah alam kesadarannya. Dia masih memeluk gulingnya mencari kenyamanan disana.

Rafan yg baru sampai di rumah kekasihnya, lebih tepatnya andra, mengetuk berkali kali pintu tersebut, tapi tidak ada sahutan sama sekali. Dia melihat kamar andra dan mencoba masuk dari jendela.

Rafan berhasil masuk ke dalam kamar andra, mungkin gadis itu lupa mengunci kamar jendelanya. Sehingga memudahkan rafan untuk masuk ke dalam sana. Dia melihat wajah andra yg polos dan tenang ketika sedang tidur.

' Gue bakalan berusaha buat cinta sama lo, karna gue yakin lo memang seseorang yg ditakdirkan buat gue. ' batin rafan.

Rafan mengelus kepala kekasihnya itu, tak sanggup untuk membangunkan andra yg sangat nyaman tertidur. Padahal waktu sudah menunjukkan jam 6 lewat tapi rafan seolah tak peduli.

Andra yg terusik dari tidurnya karena ada sepertu tangan yg mengelus rambutnya, perlahan dia membuka matanya dan betapa terkejutnya wajah rafanlah yg dia temukan pertama kali.

" Yaelah malah mimpi rafan disini lagi, diakan di rumahnya, ngehalu nih gue gara gara rafan. " ujar andra masih setengah sadar.

Rafan yg mendengarnya hanya tersenyum, ini tidak mimpi, ini kenyataan, mungkin andra lupa bahwa rafan akan menjemput dirinya.

" Bangun hey, udah jam 6 lewat tuh, ga sekolah? " rafan membangunkan gadisnya itu.

" Malah ngehalu rafan bangunin gue nih, keknya gue emang udah kepincut sama tuh anak. " ujar andra sambil terkekeh kecil, dia masih belum sadar akan kehadiran rafan. Seketika dia mengingat sesuatu dan...

" RAFANNN!!!! " andra teriak begitu keras dan langsung berdiri dari tempat tidurnya. Seketika natanya melotot melihat rafan yg berdiri karena kaget akan teriakannya.

' Berarti tadi bukan mimpi dong, itu kenyataan, astaga andra malu lo malu. ' batin andra berteriak.

" Kamu kok bisa disini sih, ngangetin aja. " ujar andra kikuk.

" Ya emang aku daritadi disini, kamunya yg belum sadar malah bilang halu halu, padahal emang itu nyatanya. " rafan duduk di sofa kamar andra.

" Yaudah ahh kesel, aku mandi dulu kamu keluar sana, nunggu diluar, gak boleh cowok masuk kamar cewek, ga sopan huhh !! " andra langsung masuk ke kamar mandi tanpa memperdulikam rafan.

RafandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang