1.

101 18 6
                                    

"Seola! Kim Seola!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seola! Kim Seola!"

Gadis berambut panjang sebahu yang dipanggil namanya itu tak menggubris, ia mencoba menulikan dirinya dan berusaha untuk fokus mengisi buku catatan. Namun, bocah nakal yang duduk di kursi belakangnya itu tak menyerah, bisikkan itu berubah menjadi sebuah tendangan-tendangan kecil ke kursinya.

Geram, Seola memejamkan matanya sejenak untuk meredam amarahnya. Ia masih memiliki kesabaran untuk mengabaikan bocah yang tak lain adalah Han Seungwoo, berharap ia menghentikan apa yang ia lakukan saat ini.

"Aku akan mengatakan pada semua orang jika kau menyu-"

Tangan gadis itu dengan cepat menyambar mulut Seungwoo-seperti sebuah tamparan-menutup rapat-rapat agar kata-kata itu tak terlontar disertai dengan tatapan garang yang membuat Seungwoo hampir menggigit lidahnya sendiri.

"Apa?!" ketusnya. "Jika kau memintaku menulis buku catatanmu, aku tak mau!"

"Ayolah! Aku bahkan tak bisa menggenggam sumpit dengan benar," rajuk Seungwoo dengan wajah memelas. Seola melihat kedua tangan bocah itu yang terlihat memar dan sedikit membengkak.

Sambil menghela napas kasar Seola menyambar buku catatan Seungwoo, ia membuka setiap lembaran buku itu dengan kasar. Buku itu lebih seperti miliknya-penuh dengan tulisan tangannya-hanya ada sekitar dua lembar yang berisi tulisan jelek Seungwoo yang jarang.

Mengisi buku catatan Seungwoo sudah seperti rutinitas biasa, hampir setiap saat Seola mengisi buku catatan itu sedemikian rupa agar Seungwoo yang tidak terlalu pintar itu mudah untuk memahaminya. Meskipun tidak pintar, Seungwoo bukanlah anak yang malas belajar, ia hanya tak memiliki waktu untuk mencatat dan membaca semua materi pelajaran. Baginya catatan yang ditulis oleh Seola menyelamatkannya.

Seola dan Seungwoo berteman sejak kecil bahkan rumah mereka berada di dalam satu pekarangan. Hanya saja rumah Seungwoo lebih kecil dan terletak di atap rumah besar Seola. Kedua orang tua mereka merupakan sahabat karib sejak duduk di bangku SMA, mereka saling membantu bisnis satu sama lain. Keluarga Seungwoo memutuskan untuk pindah ke Seoul demi mengembangkan bisnis, semuanya berjalan dengan lancar sampai datanglah mimpi buruk itu. Kedua orang tua Seungwoo meninggal dalam sebuah kecelakaan di apartemen yang mereka huni dan meninggalkan Seungwoo yang masih berumur enam tahun dan kakak perempuannya Han Sunhwa yang masih menginjak sepuluh tahun selamanya.

Sebagai sahabat, kedua orang tua Seola tak tinggal diam. Mereka membawa kedua anak sahabatnya itu kembali ke Busan, memberikan tempat tinggal, membiayai sekolah dan kehidupan mereka. Sampai Sunhwa bisa mendapatkan pekerjaan dan bisa membiayai kebutuhan mereka sendiri, juga Seungwoo yang terjun ke dunia MMA dan bisa menghasilkan uang dari prestasinya di sana.

Tak heran Seungwoo dan Seola begitu dekat, terkadang banyak yang mengatakan jika Seungwoo dan Seola adalah pasangan yang serasi, tapi Seola selalu membantah dan mengatakan jika mereka hanyalah teman.

Tak heran Seungwoo dan Seola begitu dekat, terkadang banyak yang mengatakan jika Seungwoo dan Seola adalah pasangan yang serasi, tapi Seola selalu membantah dan mengatakan jika mereka hanyalah teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Himawari | Han Seungwoo x SeolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang